RINDU AKAN KEHADIRAN ALLAH
Renungan Harian Youth, Jumat 01 Maret 2024
Syalom rekan-rekan Youth yang diberkati Tuhan, gimana kabarnya hari ini? Saya doakan semuanya dalam keadaan sehat dan selalu dalam lindungan Tuhan Senantiasa.
Mazmur 84:1-8 adalah sebuah Mazmur yang mengungkapkan kerinduan dan kekaguman terhadap kehadiran Allah di Bait-Nya. Mazmur ini menyoroti kebahagiaan dan perlindungan bagi orang yang percaya kepada Tuhan. Dalam Mazmur ini, Bani Korah mengekspresikan keinginan yang mendalam untuk tinggal di dekat mezbah Allah dan merasakan kehadiran-Nya. “Betapa disenangi tempat kediamanMu”
Kita semua merindukan kehadiran Tuhan yang hidup, yang sangat nyata dalam kehidupan kita.
Allah menginginkan kita sebagai orang percaya untuk merindukan-Nya di atas segalanya. Itulah mengapa dalam mazmur tersebut disebutkan, “Dia berseru, menjerit, bagi Allah yang hidup.” Jeritan hatinya bukan untuk sesuatu yang lain, melainkan merupakan ekspresi dari kerinduan seseorang akan Tuhan dalam kehidupannya. Dia mencari orang-orang yang merindukan-Nya dengan sangat kuat, yang haus akan kehadiran-Nya, orang-orang yang memiliki hubungan yang intim dengan-Nya dan jatuh cinta sepenuhnya kepada-Nya.
Amsal 3:5-6 Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
Akuilah Dia dalam segala lakumu
Kata “Akui Dia” dalam bahasa Inggris adalah “Acknowledge“, yang berasal dari kata Ibrani “Yadah”. Kata “yadah” ini memiliki beberapa makna, dan yang menarik kata ini juga bermakna hubungan yang tertinggi yaitu hubungan yang intim dalam pernikahan. Amsal mengatakan, “Akui Tuhan dalam segala lakumu,” yang berarti dalam segala tindakan dan perbuatan kita yang merupakan hasil dari hubungan intim kita dengan Tuhan secara langsung. Dan apa hasilnya? Tuhan akan meluruskan jalan kita, atau “mengarahkan langkah-langkah kita,” Dia akan memberikan bimbingan atau arahan dalam setiap langkah yang kita ambil. Kata “mengarahkan” berarti “suatu cara bertindak,” menunjukkan model tindakan yang harus kita ambil.
Ketika kita menjalin hubungan yang intim dengan Tuhan, Allah akan menunjukkan langkah-langkah yang harus kita ambil dalam segala hal yang kita lakukan.
Hal-hal rohani tidak dapat diciptakan manusia, diatur, atau dibuat menurut keinginan kita sendiri. Semua hal rohani haruslah dilahirkan oleh Roh Kudus melalui gereja. Sebab, yang lahir dari daging adalah daging, tetapi yang lahir dari Roh adalah Roh. Kita menjadi orang percaya bukan karena campur tangan manusia, melainkan karena kita mengalami kelahiran baru. Dan ketika kita mengalami kelahiran baru, segala aspek kehidupan kita hanya dapat muncul melalui proses kelahiran yang sama. Hubungan intim kita dengan Tuhan secara langsung akan memungkinkan roh kita untuk memahami apa yang ada dalam hati Bapa. Ketika kita mampu memahami apa yang diberikan oleh Bapa, roh kita akan mengandung sesuatu yang berasal dari hati Tuhan dan pada waktunya akan melahirkan hal-hal rohani dari Allah. Dan ketika hal-hal rohani seperti itu dilahirkan, itulah saat kekuatan yang dapat mengubah hidup kita sepenuhnya muncul.
Di ayat ke 6 dikatakan Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!
Mereka yang memiliki hubungan intim dengan Tuhan, kekuatannya bersumber dari-Nya. Dalam New King James Version, ayat tersebut melanjutkan dengan mengatakan “Whose heart is set on pilgrimage“, yang berarti “Yang hatinya mengarah seperti perjalanan seorang musafir“. Orang yang hatinya melekat dan memiliki hubungan intim dengan Allah, tidak akan pernah puas dengan tingkat rohaninya seperti yang dia nikmati saat ini. Mereka yang memiliki hubungan intim dengan Tuhan adalah mereka yang mengarahkan hati mereka untuk terus maju, sampai mereka menemukan kediaman Allah. Ketika mereka merindukan kediaman Allah, hati mereka dipandu untuk terus bergerak seperti seorang musafir, yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain, sampai mereka menemukan kediaman Allah.
Mungkin ada orang percaya yang merasa bahwa pertumbuhan rohaninya stagnan, dan saya juga pernah mengalami hal serupa.
Terkadang kita merasa jenuh dan tidak ada yang baru, dan mengapa ini terjadi? Hal ini disebabkan kita kekurangan persekutuan yang intim dengan Tuhan, sehingga hati kita tidak merindukan Allah dengan sungguh-sungguh. Namun, jika kita benar-benar jatuh cinta dengan Tuhan, kita akan terus bergerak secara dinamis. Sama seperti seseorang yang jatuh cinta, mereka ingin terus bertemu dengan pasangannya dan tidak bisa tinggal diam di rumah. Orang yang benar-benar jatuh cinta dengan Tuhan, yang hatinya merindukan kehadiran Allah secara nyata dalam hidupnya, akan menjadi seperti seorang musafir yang terus bergerak dari satu tempat ke tempat lain.
Berkat dari Keintiman
ayat ke 7. Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat.
Kedekatan kita dengan Tuhan akan mengubahkan seluruh aspek kehidupan kita, Tuhan akan menata ulang hidup kita sesuai dengan kebenarannya. Bahkan aliran sukacita dan kedamaian akan terus memancar bukan karena situasi yang ada disekitar kita namun mengalir dalam hati.
Tidak peduli apapun yang sedang dialami, orang yang dekat dengan Allah senantiasa dapat mengalami aliran damai dan percaya dengan sungguh akan penyertaan Allah.
ayat ke 8 dikatakan Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion.
Dalam terjemahan Inggris dikatakan “They go from strength to strength”, mereka bergerak dari satu kekuatan kepada kekuatan berikutnya. Ada kekuatan yang Tuhan terus limpahkan bagi setiap orang yang terus mencari dan bergaul dengan Dia. Betapa luar biasanya jaminan yang Tuhan beri buat orang yang hatinya melekat kepada Tuhan. Saya berdoa kita semua memiliki kerinduan yang sama dan saya percaya kita akan di bawa Allah bergerak dari satu kekuatan kepada kekuatan berikutnya.
Tuhan Yesus memberkati
YNP – TVP