Saatnya Bergerak Maju
Bacaan: 1 Samuel 7:1-14
Nats: 1 Samuel 7:12, “Kemudian Samuel mengambil sebuah batu dan mendirikannya antara Mizpa dan Yesana; ia menamainya Eben-Haezer, katanya sampai disini TUHAN menolong kita.”
Syalom, Salam Sejahtera bagi kita semua . . .
Banyak orang bersukacita menyambut datangnya tahun yang baru sebentar lagi. Mereka melakukan berbagai kegiatan untuk menyambut datang tahun baru. Ada yang mengisi tahun baru dengan berkumpul bersama keluarga sambil menikmati hidangan sekedarnya. Ada yang mengisinya dengan doa bersama di gereja untuk menutup tahun yang lama dan menyambut tahun yang baru. Untuk menyambut tahun baru ini kita memerlukan bekal melangkah di tahun yang baru. Pertama-tama kita perlu mengucap syukur.
Ucapan syukur yang kita persembahkan kepada Tuhan adalah bentuk pengakuan kita bahwa hanya oleh anugerah Tuhan saja maka kita boleh menjalani hidup kita di tahun-tahun yang lalu dengan segala suka dan duka.
Sebagaimana Samuel menyadari bahwa hanya oleh pertolongan Tuhan sajalah, maka bangsa Israel bisa sampai ke Mizpa, demikian juga setiap kita menyadari bahwa hanya oleh anugerah Allah sajalah maka kita boleh sampai di tahun yang baru. Perjalanan kehidupan bangsa Israel juga seringkali menjadi cermin perjalanan kehidupan kita. Banyak masalah yang mesti harus mereka hadapi sebelum sampai ke Mizpa. Tapi disinilah pertolongan Tuhan dinyatakan. .Demikian juga kita, kalau kita boleh sampai di awal tahun baru ini, semata-mata hanya oleh anugerah Allah.
Mengapa Samuel merasa perlu untuk mendirikan sebuah tugu batu dan menamainya Eben-Haezer?
Batu yang didirikan oleh Samuel ini diberi nama Eben-Haezer. Kata Eben-Haezer berasal dari dua kata yaitu Eben yang artinya batu, dan Haezer yang berasal dari kata ezer yang artinya penolong. Jadi kata Eben-Haezer artinya batu pertolongan.
Tentu bukan berarti batu ini yang telah menolong mereka sampai ke Mizpa, tapi inilah bentuk pengakuan Samuel dan bangsa Israel bahwa Tuhanlah yang sudah menolong mereka dan batu ini sebagai bentuk peringatan akan pertolongan Tuhan yang sudah mereka terima. Juga ketika Samuel berkata” sampai disini TUHAN menolong kita”, itu tidak berarti bahwa pertolongan Tuhan hanya mereka alami sampai di Mizpa saja, namun ini bentuk pengakuan bahwa kalau mereka sampai di tempat itu, semata-mata hanyalah oleh campur tangan Tuhan yang sudah menolong mereka sampai sekarang ini. Pertolongan Tuhan tetap akan dinyatakan. Sehingga secara lengkap Samuel hendak berkata,” sampai disini TUHAN menolong kita, dan akan terus menolong kita”.
Mari kita juga mau jadikan tahun baru ini dapat menjadi dua hal, yaitu
Moment dimana kita ingat kembali pengalaman-pengalaman indah bersama-sama dengan Allah dan bagaimana Tuhan menolong kita dengan sangat luar biasa.
Momentum kita untuk semakin dekat dan setia kepada Tuhan serta mengandalkan Tuhan dengan sepenuh hati. Percayakan hidup kita sepenuh dan sungguh-sungguh kepada Allah.
Jadi tahun yang lalu menjadi pengalaman, bangkitlah ini saatnya bergerak maju manyambut tahun yang baru dengan semangat dan komitmen yang baru. Kalau Tuhan menyertai kita di tahun-tahun yang lalu maka percayalah di tahun-tahun kedepan Tuhan akan menyertai pula.
Tuhan Memberkati …
TC