“SALING MENGHARGAI”

May 3, 2021 0 Comments

Renungan Harian Youth, Senin 03 Mei 2021

Pepatah mengatakan, “Ada ubi ada talas, ada budi ada balas” artinya jika kita menerima kebaikan dari seseorang, wajiblah kita membalas kebaikan itu, sebaliknya jika kita diperlakukan jahat, wajiblah kita membalas kejahatan itu. Tentu saja ajaran ini sudah sering kita dengar sebab memang diajarkan di sekolah-sekolah. Ada pula ungkapan yang mengatakan “Jika kamu baik pada saya, saya akan baik kepadamu, tapi jika kamu jahat pada saya, saya akan jahat padamu.” Artinya jika seseorang berbuat baik pada kita, maka kita pun akan membalas kebaikan itu. Tetapi jika seseorang bertindak jahat pada kita, maka kita pun tidak segan-segan akan membalasnya. Itulah hukum keadilan menurut pandangan manusia, dan itu sangat wajar dan logis. Namun bagaimanakah sikap kita sebagai anak-anak Tuhan … ini yang akan kita renungkan Bersama hari ini.

Apakah arti menghargai orang lain?

Menerima orang lain apa adanya. Memperlakukan orang lain secara baik dan benar – Seperti yang tercatat dalam Yakobus 2:8. Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri “. Menghargai orang lain artinya Memposisikan orang lain sama pentingnya dengan kita.

Mengapa kita harus menghargai orang lain?

Karena kita sama-sama ciptaan Tuhan, Karena kita sama kedudukannya di hadapan Tuhan dan hukum, Karena manusia adalah makhluk yang mulia dan sangat berharga dan Karena manusia adalah makhluk sosial – yang saling membutuhkan.

Sikap menghargai adalah jembatan penghubung untuk masuk ke dalam kehidupan orang lain. Ketika kita menaruh penghargaan kepada orang lain, kita sedang membantu orang tersebut untuk melihat keberadaannya sebagai pribadi yang berharga di mata Tuhan. Bahkan tak jarang, orang mengalami titik balik perubahan hidup karena dirinya merasa dihargai dan dihormati.

Alkitab mencatat, Tuhan Yesus pernah menggunakan “jembatan penghargaan” ini untuk merubah kehidupan Zakheus, sang pemungut cukai. Kisah ini tercatat dalam Lukas 19:1-10

Zakheus adalah seorang kaya yang tidak disukai oleh sesama orang Yahudi, karena ia dianggap sebagai alat pemerintah Romawi untuk memungut cukai dan memeras kaum sebangsanya. Namun Yesus tidak memedulikan stigma buruk Zakheus di tengah masyarakat, Ia memandang Zakheus sebagai pribadi yang berharga. Ia menyapa Zakheus dengan menyebut namanya, bahkan Yesus mau datang dan makan di rumahnya. Perlakuan Yesus ini bukan hanya membuat Zakheus merasa dihargai, namun Zakheus juga mengalami perubahan hidup yang luar biasa. Dari seorang pemungut cukai menjadi orang yang murah hati, bahkan mau mengembalikan 4 kali lipat kepada orang yang pernah diperasnya. Sikap menghargai ini seringkali kita lupakan dalam membangun hubungan dengan orang lain.

Bagaimana caranya agar kita dapat saling menghargai?

SALING MENERIMA

Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah. Kita perlu saling menerima satu dengan yang lain dengan apa adanya, bukan “ada apanya”. Kita tulus menerima kelebihan mereka tanpa perlu iri hati, tapi malah ikut senang dengan keberhasilannya. Kita juga menerima kelemahan/kekurangan mereka tanpa membicarakannya dengan orang lain atau memakai kelemahan itu sebagai kunci untuk menjatuhkan mereka.

2 Korintus 5:15-17 Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka. Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang juga pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian. Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

SALING MEMBANGUN

Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.

Roma 14:19. Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.

Mengejar damai sejahtera dan hal yang berguna, berarti membuang kepentingan pribadi dan egoisme, sebab di mana ada kepentingan pribadi dan ego, pasti ada iri hati. Di mana ada iri hati, pasti ada segala macam perbuatan jahat.

Menghargai orang lain berarti memperlakukan orang lain secara baik dan benar, baik lewat perkataan maupun perbuatan – Menghargai orang lain adalah wujud ketaatan kita kepada Tuhan. Jadi siapapun yang tidak mampu menghargai orang lain sesungguhnya dia adalah pendusta, munafik dan tidak takut akan Tuhan. Karena itu, marilah kita menjadi garam dan terang yang benar agar semakin banyak orang menjadi percaya kepada Yesus Kristus Tuhan. Bukan menjadi penghalang.

“Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” (Mat.7:12)

Jadi, hormatilah semua semua orang, karena semua orang diciptakan menurut gambar Allah.

Komitmenku hari ini

Rendahkanlah hatimu maka kamu akan dihormati. Biarlah kita hidup saling merendahkan diri dan saling menghormati, karena Kristus yang hormat telah hidup di dalam hati kita.

ER010521 – KPH

One thought on ““SALING MENGHARGAI””

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *