Sebuah Surat “ 3 B “
Renungan Harian, Rabu 09 Desember 2020
1 Filipi 1:27-30
Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya apabila aku datang aku melihat dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil dengan tiada digentarkan sedikit pun oleh lawanmu. Bagi mereka semuanya itu adalah tanda kebinasaan tetapi bagi kamu tanda keselamatan dan itu datangnya dari Allah. Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus melainkan juga untuk menderita untuk Dia dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku dan yang sekarang kamu dengar tentang aku,
Sejarah Surat Paulus kepada jemaat di Filipi
Kota Filipi terletak di Makedonia Timur ( sekarang Yunani ). Penulisnya Paulus ketika dalam penjara di Roma ( ± 60-64 SM ). Kota ini merupakan tempat pertama kali Injil di beritakan di tanah Eropa. Penduduknya terdiri dari buangan budak dan pensiunan perang dari Roma dan sedikit orang Yahudi. Jemaat Filipi didirikan oleh Paulus bersama-sama Silas dan Timotius atas tanggapan penglihatan pada KPR 5:16. Dan Surat ini bernada kehangatan kasih sayang Paulus kepada jemaat di Filipi yang sudah banyak membantu pelayanannya. Surat ini ditulis saat jemaat mengalami masa-masa penganiyayaan. Dalam surat ini Paulus berbicara tentang mulai munculnya benih-benih perpecahan.
Karena itu Paulus memberikan Nasehat “3B”
Berdiri Teguh
Berdiri teguh (Steko) : Istilah yang pada waktu itu dipakai pada seorang gladiator. Berbicara tentang sebuah “ Keteguhan Hati ” (Ibrani 10:23).Berdirilah dengan teguh untuk Imanmu. Iman kepada Yesus Kristus yang engkau percayai. Jangan engkau digoyahkan dengan iming-iming duniawi yang dapat melemahkan imanmu. Memang bukan hal yang mudah untuk tetap berdiri teguh menjaga iman kita. Tetapi ingatlah saat kita pulang nanti, Yesus telah menunggu dan akan memberikan mahkota kehidupan kekal bersamaNya.
Bersatu
Paulus mendapati benih-benih perpecahan Ibr 4:2-3. Dari ayat 27: … sehati sejiwa … = menjadi satu (ONE). Bersatu berarti : tidak mementingkan kepentingan pribadi (ego) dan saling merendahkan diri (tidak sombong). Menjadi satu sebagai anak-anakNya, itu yang dikehendaki Yesus. Dengan saling peduli kepada sesame dan tidak mementingkan diri sebagai sesame anggota tubuh Kristus.
“ Betapa Allah disenangkan melihat anak-anaknya hidup bersatu”
Berjuang
Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus melainkan juga untuk menderita untuk Dia . . .
Dari kata “dikaruniakan” : kk Charis ~ kasih karunia ( mercy). Kata asli “menderita” ialah Pascho yang artinya mempunyai, merasakan dan memiliki kesan pengalaman menderita. Pengalaman menderita akan membawa kita kepada kasih karunia Allah, menjadi latihan bagi Iman kita dan mempersatukan komunitas.
Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.
Berdirilah teguh dengan imanmu
Berjuanglah untuk kehidupanmu
Bersatulah saling mendukung berjalan bersama
menjawab setiap panggilan kita bersama didalam Tuhan
TC