Siap Dibentuk

March 9, 2024 0 Comments

Renungan Harian, Sabtu 09 Maret 2024

Bacaan: Roma 9:19- 29

Syalom saudara-saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus . . . .

Memperbaiki sesuatu barang yang bengkok itu membutuhkan keseriusan dan perhatian yang sungguh-sungguh. Kadang-kadang kita melihat beberpa orang yang suka menggerutu, bersungut-sungut  ketika Allah meluruskan jalan hidupnya yang mulai bengkok. Terkadang kita maunya mengatur hidup sendiri dan dikala ia mulai melenceng dan Tuhan membetulkannya, kita komplain kepada Tuhan, merasa Tuhan itu tidak adil, Tuhan itu kejam dll.

            Rasul Paulus menjelaskan bahwa Allah mempunyai hak mutlak untuk mengasihi orang yang dikehendakiNya dan menegarkan hati hati siapa yang dikehendakiNya (ayat 18). Sekarang kamu berkata kepadaku: “jika demikian apalagi yang masih disalahkanNya?” Paulus mengerti bahwa akan ada pembelaan, karena menurut pikiran mereka walaupun mereka berbuat dosa mereka tidak lagi bertanggungjawab karena itu akibat dari kehendak Allah, seperti di ayat 19. Karena hal inilah maka Paulus dengan tegas membantah mereka di ayat 20a:” Siapakah kamu manusia maka kamu membantah Allah?” Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: “mengapa engkau membentuk aku demikian?” Paulus menjelaskan bahwa mereka tidak punya hak sama sekali. Untuk menjelaskan hal ini Paulus memberikan perumpamaan tukang periuk (ayat21). Dari perumpamaan ini, yang mau dijelaskan adalah kebebasam mutlak pencipta terhadap ciptaannya dalam hal ini kebebasannya menentukan pemanfaatan barang yang telah dibuatnya (ayat 22-23). Demikan pula manusia tidak punya hak menuntut pertanggungjawaban dari penciptaNya. Kebebasan Allah terhadap manusia adalah wewenangNya, bukan kesewenang-wenangan. Tuhan punya rencana bagi masing-masing ciptaanNya.  Rencana itu menentukan keputusanNya mengenai tujuan manusia yang diciptakanNya. Ayat 24-29, Paulus menyanggah anggapan bangsa Israel bahwa merekalah bagian yang paling mulia dari ciptaan Tuhan. Ternyata Tuhan telah menentukan tujuan yang tidak terhormat bagi mereka karena mereka tidak percaya, walaupun dikatakan “namun ada sisa yang diselamatkan” yaitu mereka yang percaya. Justru Allah menyatakan kemuliaan dan belas kasihanNya kepada orang yang dipanggilNya, bukan hanya bangsa Yahudi.

Jadi, dari firman Tuhan kita perlu renungkan: pertama, Tuhan punya kebebasan mutlak bagi setiap kita dan manusia tidak berhak untuk membantahNya. Kedua, bersyukur karena walaupun kita bukan berasal dari Bangsa Israel yang disebut Umat pilihan, tapi kita dipanggil untuk diselamatkan, percaya dan dijadikan anak-anak Tuhan.

            Saudara renungan firman Tuhan saat ini mengajak kepada kita untuk menyadari bahwa kita ini tanah liat dan Allah itu adalah tukang periuknya. Jadi  kita harus taat kepada Allah, mau dibentuk bagaimana harus mengikutinya saja, kita harus yakin bahwa tujuan Allah itu mulia bagi hidup kita (ay 21). Yang dibentuknya sungguh merupakan suatu ke bahagian bagi kita kalau Allah mau memakai hidup kita untuk kemuliaannya ( ay 23).

Orang Kristen terpanggil untuk menjadi saksinya lewat perilakunya, tutur katanya yg harus banyak didalam kehidupannya. Kita dipanggil oleh Tuhan untuk menjadi umatnya dan kekasihNya ( ay 25).

Ini berarti Allah menyayangi kits sehingga apabila kita mulai akan bengkok baik prilaku kita, sikap hidup kita, maka Allah akan selalu meluruskannya kembali. Marilah kita senantiasa siap dibentuk dan diluruskan bila kita mulai melenceng.

Tuhan memberkati…

EW

Bacaan Alkitab hari ini : Keluaran pasal 1 dan 2

https://elohim.id/baca-alkitab-sabtu-09-maret-2024/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *