SIAPAKAH DIRIMU
Renungan Harian Youth, Selasa 19 April 2022
Matius 5:13-14, Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
Kalo kita diberikan sebuah pertanyaan, siapakah dirimu? Kira-kira jawaban apa yang akan kita berikan? Sebagian dari kita mungkin akan dengan cepat menjawab sesuai dengan profesi atau pekerjaan. Mungkin ada juga yang menjawab berdasar suku, keturunan, status social, dan sebagainya. Tapi sebagian dari kita mungkin juga akan bingung bagaimana akan menjawab pertanyaan itu. Padahal sebagai orang-orang percaya, kita seharusnya bisa menjawab pertanyaan itu dengan sangat mudah.
Rekan-rekan youth, kita temukan dalam pembacaan kita kali ini adalah status kita dihadapan Tuhan. Kita menyebut diri kita sebagai orang Kristen dan kalo ada pertanyaan seperti diatas, mungkin salah satu pilihan dari jawaban yang tersedia bagi kita adalah bahwa “Aku adalah Garam dan Terang Dunia!” demikianlah apa yang Tuhan Yesus katakana kepada murid-murid yang mendengarkan-Nya pada saat diatas bukit. Hidup Kristen adalah hidup yang berarti karena telah ditebus dengan darah Kristus. Hidup yang demikian bisa menjadi sarana menjangkau orang lain untuk mengalami anugerah yang sama. Masalah muncul ketika anak-anak Tuhan kehilangan kegunaannya sehingga ia menjadi tidak berharga di mata Tuhan.
Orang-orang percaya dipilih oleh Tuhan dan diberi sebuah identitas dalam hidup ini.
Yesus dengan tegas mengatakan bahwa kita – orang-orang percaya – adalah garam dan terang dunia. Kita SUDAH memiliki identitas itu, bukan SEDANG berproses untuk memiliki identitas itu. Dan layaknya sebuah identitas (misalnya KTP) mempunyai fungsi, Tuhan juga nggak hanya memberikan identitas ini hanya sebagai hiasan saja.
Matius 5:13-14, Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
IDENTITAS KITA MENUNJUK KEPADA FUNGSI KITA
Sebagai garam, kita berfungsi untuk memberi rasa, dan sebagai terang kita berfungsi untuk memberikan cahaya yang menerangi. Dunia ini gelap, memerlukan terang untuk menyinarinya; dunia ini membusuk, memerlukan garam untuk mencegahnya. Sebagai garam, anak Tuhan harus berfungsi untuk mencegah kebusukan dan kebobrokan moral yang semakin merajalela. Ia harus menghadirkan kehidupan yang menyaksikan Allah sehingga orang lain rindu mengenalnya. Sedangkan terang berfungsi menyingkapkan kegelapan dan menuntun orang pada jalan yang benar. Terang tidak boleh ditutupi apalagi disimpan. Fungsi orang Kristen sebagai terang adalah menyuarakan kebenaran dan keadilan.
Anak Tuhan harus berani berkata kepada orang lain bahwa salah adalah salah dan dosa adalah dosa. Ia harus memberi tuntunan pada orang lain untuk menemukan kebenaran di dalam Kristus.
Rekan-rekan youth, di tengah-tengah dunia yang jahat ini, Yesus ingin kita tetap berfungsi dengan baik. Tuhan nggak ingin kita Cuma jadi garam yang tawar, yang berakhir dibuang dan diinjak oleh orang-orang. Dan, Ia juga nggak ingin terang kita menjadi redup. Tugas kita sebagai garam dan terang dunia adalah memberikan dampak buat sekeliling kita hingga kehadiran kita membawa perubahan. Yang nggak asin menjadi asin, dan yang gelap menjadi terang.
Garam dan Terang adalah dua hal yang menjadi kebutuhan primer manusia menurut fungsinya. Orang Kristen pun harus menjadi manusia yang dibutuhkan oleh setiap orang. Kalau tidak lagi ada beda antaran Kristen dan dunia ini, Kristen menjadi tidak berguna, akan dilecehkan, diacuhkan, atau disingkirkan. Inilah yang menjadi maunya Tuhan dalam hidup kita, kehadiran kita ditengah dunia ini adalah juga kehadiran Kristus. Wajarlah bila di manapun orang Kristen berada, seharusnya lingkungan sekitarnya merasakan dampaknya. Dampak itu harus terpancar melalui pewartaan Injil maupun melalui sikap hidup dan perbuatan baik kita.
Bersaksi dan berbuat baik adalah sarana untuk membahagiakan sesama kita.
Nah, gimana caranya supaya identitas kita ini bisa menunjukkan fungsinya dengan baik? Jawabannya adalah dengan talenta yang kita miliki. Ya , Tuhan sudah memperlengkapi kita dengan talenta untuk membantu kita dapat berfungsi dengan baik sebagai garam dan terang dunia. Apapun yang kita miliki sekarang, keahlian apapun yang Tuhan percayakan untuk kita kembangkan dan dapat menghasilkan sesuatu, gunakanlah itu untuk memberikan dampak yang positif buat sekeliling kita. Sekali lagi, kita adalah dua hal terpenting dalam hidup ini, yaitu garam dan terang dunia.
Jangan sampai kita memiliki perasaan rendah diri, tapi dengan rendah hati mari kita maksimalkan apa yang telah Tuhan percayakan bagi kita, identitas kita, sehingga dapat menjadi berkat buat banyak orang untuk kemuliaan nama Tuhan.
Siapakah dirimu? Pasti jawabanya adalah Aku adalah Garam dan Terang dunia.
Komitmen kita:
Aku mau terus memaksimalkan fungsiku sebagaimana yang Tuhan tetapkan dalam hidupku untuk dapat berdampak bagi sesamaku untuk kemuliaan nama Tuhan.
Amin. Tuhan Yesus Memberkati
RM – MLE