Sikap Hati Seorang Anak Tuhan
Bacaan: 1 Yohanes 3:1-10
Manusia yang percaya pada Yesus mendapat status dan posisi baru. Sekarang mereka tidak disebut musuh Allah, melainkan anak-anak Allah. Status baru ini terjadi semata-mata karena kasih Allah yang besar (ay.1). Setiap orang yang percaya pada Yesus akan menjadi seperti Yesus (ay.2). Jadi seperti nyatanya Yesus, demikianlah nyatanya orang percaya menjadi anak-anak Allah. Inilah harapan masa depan. Kita mempunyai gambaran seperti apakah kita akan jadinya.
Bill Brigth, seorang pemimpin rohani yang berpengaruh mengatakan, “Allah mencari orang-orang yang bersedia dibentuk oleh Roh Kudus untuk menjadi seperti Kristus.” Dan ia membuat daftar apa yang disebutnya sebagai “Sonship character“atau dapat juga disebut “Sonship Attitude.“ (sikap hati seorang anak Tuhan sejati). Sonship attitude tersebut sebagai berikut :
1. Walaupun diperlakukan kasar, dibenci, dicaci maki dan dikhianati, namun tidak menjadi pahit.
”Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.”(Mat. 5:11,12). Kristus adalah contoh yang terbaik (1 Petrus 2 : 23).
2. Walaupun miskin, namun tidak suka mengeluh
Kemiskinan bukalah dosa. Bukan sesuatu yang luar biasa. Juga bukan bukti kekurangan iman atau ukuran iman sesorang . Kitab Ibr 11 menullis orang-orang miskin sebagai tokoh iman (11: 35b – 40). Ada banyak sebab kemiskinan. Dan yang dicela oleh Alkitab adalah kemiskinan yang disebabkan oleh kemalasan. Jika anda telah berusaha dan hidup anda belum beruntung, bersyukurlah, tetap berusaha dan percaya akan anugrah, Pemeliharaan-Nya dan kesanggupan-Nya untuk memenuhi kebutuhanmu.
3. Walaupun kaya, namun tidak menjadi tamak
Allah senang umat-Nya diberkati, Allah berjanji membuka pintu-pintu langit dan mencurahkan berkat. Masalahnya ada banyak orang Kristen yang betul2 rohani kalau mereka miskin (banyak berdoa). Sebaliknya kalau ia jadi kaya lupa berdoa, tidak punya waktu ibadah. Syukurlah banyak orang yang seperti Abraham diberkati dan menjadi saluran berkat. Mereka kekuatan besar bagi kerajaan Allah dan pelayanan dalam gereja lokal.
4. Walaupun tidak mendapat balasan, namun tetap mengasihi
Yesus mengajar kita melakukan yang sulit yaitu mengasihi musuh. Apakah kita mengasihi mereka yang menggosipkan kita ? Apakah kita mulai tidak menyukai orang itu sebab ia tidak menghargai kebaikan kita ? Apapun alasannya, Yesus menyuruh kita mengasihi (1 Yoh 4 :19-21).
5. Walaupun tidak terkenal, namun tidak mengasihani diri
Mengasihani diri adalah penghancur kekuatan dan tenaga kita. Yesus tidak mengajar kita meratapi diri tetapi melihat diri kita sebagaimana Allah melihat. Kita adalah imam dan Raja, dipersiapkan untuk menerima kemuliaan Allah (Rom 8 :18; 2 Kor 4:16-18). Kita adalah orang besar, dikawal oleh pasukan balatentara surga. Mengapa ? Sebab kita anak Allah – pangeran surga. Bergembiralah …..
6. Walaupun belum mencapai cita-cita, namun tetap puas dengan yang Tuhan telah berikan.
1 Tim 6:7-9 mengajar kita agar puas dengan yang ada. Jangan terjebak dalam nafsu kekayaan yang membinasakan. “Succses is to get whatever you want, happiness is to love whatever you got.”
7. Walaupun tinggal di tengah dunia yang gelap dan rusak, namun tetap hidup kudus.
Kita harus jadi seperti ikan laut. Walupun tinggal, makan dan minum di air asin, namun tidak menjadi asin. 1 Tes 4:1-7 mewajibkan kita hidup kudus karena kita dipanggil untuk hidup kudus.
8. Walaupun sering melihat kesalahan orang lain, namun tidak menghakimi.
Yesus melarang kita mengeritik / menghakimi orang dengan alasan apapun. Menghakimi adalah hak prerogatif Allah. Kita diminta untuk mendoakan, menasehati, menolong, membimbing orang yang bersalah bukan menghakiminya. (Mat 7 : 1,5).
9. Walaupun di tengah sorak tepuk tangan pujian orang banyak, namun tetap rendah hati.
” Seorang yang cakap namun rendah hati seperti perhiasan yang nilainya sama dengan sebuah kerajaan” (Wiliam Pene).
10. Walaupun berulang kali jatuh, namun tetap bangkit (2 Kor 4:7-9).
Kemungkinan gagal dan jatuh terbuka bagi siapa saja dan telah menjadi pengalaman semua orang. Jika ditanya semua orang yang sukses, mereka semua berkata pernah bahkan berulang kali mengalami kegagalan. Namun jika gagal dan jatuh, bangkit dan coba lagi. Jangan pernah menyerah. Anda ditopang oleh tangan Tuhan ( Maz 37: 23,24; Ams. 24:16 ). Yang luar biasa, sikap hati keputraan ini (Sonship character) bukan saja membuat hati Allah senang, tetapi juga membuat hati orang percaya AMAN & TENTRAM. Orang percaya kondisi hatinya stabil, dipelihara oleh damai sejahtera yang melampaui segala akal, karena bergantung kepada Allah yang selalu dapat diandalkan.
Dengan Status sebagai anak-anak Tuhan, mari kita memiliki sikap hati yang benar sebagai anak Tuhan, memiliki karakter yang baik sebagai anak-anak Allah. Tuhan mau kita hidup seperti Kristus dan memuliakan nama-Nya.
Tuhan Yesus memberkati.
CM