SLUGGARD

Renungan Harian Youth, Rabu 05 Juni 2024
Syalom rekan-rekan Youth semuanya …
Didalam kehidupan kita pasti sering kali kita berpikir bahwa segala sesuatu bisa Dilakukan semuanya sendiri, ataupun melalaikannya dan menunda – nunda untuk dilakukan, tetapi hal itu adalah hal yang salah.
“sluggard” dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan sebagai “pemalas” atau “orang yang malas”. Dan lebih tepatnya merujuk pada seseorang yang malas, lamban, atau tidak suka bekerja keras. Dalam Alkitab, kata ini sering digunakan untuk menggambarkan orang yang enggan untuk berusaha atau bekerja, serta lebih memilih untuk bermalas-malasan daripada melakukan tugas yang seharusnya dilakukan.
Tuhan ingin kita terus belajar mempercayai dan mengandalkan-Nya dalam segala situasi, terutama saat keadaan tidak pasti.
Salah satu hal penting yang harus kita lakukan adalah menghindari kemalasan dan tidak menjadi orang yang malas. Ingatlah, satu hal yang pasti adalah bahwa bersama Tuhan, segala sesuatu yang tampaknya mustahil akan menjadi mungkin jika kita tidak malas dan selalu menaati perintah-Nya. Orang yang malas bekerja tidak akan mendapatkan apa yang telah dijanjikan Tuhan. Banyak orang menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Ketika kita berusaha dengan cara yang negatif, kemalasan akan menguasai kita, sehingga kita kehilangan keinginan untuk melakukan hal yang benar.
Rekan-rekan Youth Hidup kita tidak terlepas dari sistem birokrasi. Istilah “birokrasi” mungkin kita pahami sebagai sesuatu yang rumit, seperti tumpukan surat, antrean panjang, atau ketidakpraktisan. Seharunya kita selalu berusaha untuk bekerja dengan rajin dan jujur, menghindari jebakan kemalasan dan ketidakjujuran yang sering muncul dalam sistem birokrasi. Dengan demikian, kita dapat hidup sesuai dengan kehendak Tuhan dan menerima berkat-berkat yang telah dijanjikan-Nya.
Janganlah kemalasan menguasai hidup sebab dengan menjadi orang yang malas maka segala berkat akan menjauh dan hidup akan menjadi hampa.
There is a difference between temptation and sin. If an evil thought flashes into your mind, that is temptation. If you dwell on it, or accept it, then it becomes sin. The first look was temptation and is unavoidable. The second look is sin – and is avoidable.
Godaan birokrasi ini seringkali menjadi ladang subur bagi korupsi dan pungutan liar. Banyak orang yang memiliki jabatan menjadi malas melakukan pekerjaan sesuai dengan kebenaran, dan lebih memilih cara yang instan. Untuk mencegah hal-hal yang tidak berkenan ini, pemerintah berupaya melakukan pembenahan aparatur negara. Salah satu caranya adalah dengan memangkas birokrasi melalui sistem online, layanan keliling atau satu atap, informasi yang jelas, serta pengawasan dan kontrol yang ketat.
Yuk kita tata kehidupan kita, Kita bisa ambil Pelajaran yaitu untuk pergunakan waktu dengan sebaik – baiknya. Hargailah waktu yang Tuhan berikan kepada kita sebab apa yang kita lakukan tanpa melibatkan Tuhan itu sama saja dengan membuang – buang waktu dan tidak menghargai apa yang Tuhan sudah lakukan.
“Take what God has given you and make the most of it. You may have suffered much, endured great hardships, or been through a lot of negative things. You may have deep scars from emotional wounds, but don’t let your past determine your future.”
“Banyak pekerja hanya terpaku pada birokrasi atau aturan, lupa akan satu hal: yang terbaik bagi orang lain. Tuhan Yesus sendiri menghamba dan mengorbankan diri-Nya untuk keselamatan manusia, ini adalah pelayanan yang mulia dan tulus. Banyak orang juga cenderung bersembunyi di balik birokrasi demi melindungi diri mereka sendiri dan untuk menghindari kesalahan saat masalah terjadi nanti. Ini juga merupakan bentuk kemalasan.”
Amsal 6:6-8 Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen.
Nasihat Amsal hari ini pun sangat tepat. Apakah semut – semut kelihatan sebagai pemalas? Tentu tidak. Karena jika mereka malas bagaimana mereka bisa menyediakan makan untuk musim – musim yang akan datang. Seorang pekerja keras harus diimbangi dengan sikap hati yang benar dan ketulusan dalam melayani.
Bukan karena ada atau tidak pimpinan atau aturan, namun ketika hati kita penuh dengan kerajianan dan ketulusan maka kita akan menjadi para pekerja yang baik dan efektif untuk kebaikan orang lain yang kita layani.
Tuhan memberikan waktu kepada kita untuk menata masa depan yang penuh harapan sehingga bisa membuat kita terhindar dari yang Namanya kemalasan dan menjadi orang malas. Bekerja dengan giat, tulus dan mempergunakan waktu yang Tuhan berikan, maka kita telah melakukan hal yang baik serta menghargai dengan tulus atas waktu yang Tuhan berikan didalam hidup.
Jangan biarkan kemalasan menguasai diri kita dan kita menjadi anak muda yang lemah dan tidak kuat dalam perjuangan. Masa depan harus diperjuangkan, dan tidak akan ada perjuangan yang sia-sia.
Setiap kesetiaan, kerajinan dan perjuangan kita akan berjumpa dengan kesuksesan, berkat dan keberhasilan.
Tetap semangat dan Tuhan Yesus memberkati
LW – NDK