STOP BULLYING
Renungan harian Youth, Selasa 06 Oktober 2020
Syalom rekan-rekan semuanya, bagaimana kabar kalian semuanya? Semoga dalam keadaan baik-baik saja ya..
Hari ini kita akan Bersama-sama merenungkan Firman Tuhan dengan tema yang penting untuk kita ingat dan lakukan yaitu “Stop Bulying”. Beberapa waktu yang lalu ada beberapa kisah nyata yang terjadi sebagai berikut :
Seorang remaja Brandy Vela (18 thn) melakukan aksi bunuh diri di hadapan orang tua dan kakek neneknya. Dia menembak dirinya sendiri di dadanya setelah memberikan pengakuan bahwa dia lelah dengan tindakan perundungan (bullying) yang diterimanya lewat media sosial.
Remaja lain di California bernama Sarah Ullman (13 thn) melakukan bunuh diri dengan menenggak pil sampai over dosis karena perundungan yang dilakukan oleh teman sekelasnya.
Brandy Vela dan Sarah Ullman bukanlah remaja yang biasa. Mereka adalah remaja dengan segudang prestasi, namun mereka harus mengakhiri hidupnya dengan tragis karena tindakan yang dianggap “sepele”.
Bullying merujuk kepada sebuah tindakan berulang-ulang yang bersifat mengancam, mengintimidasi, dan merendahkan. Tindakan bullying bisa berupa serangan fisik, emosional, verbal (kata-kata) dan serangan lewat dunia maya. Seorang korban bullying akan mengalami kehilangan kepercayaan diri dan penghargaan akan diri sendiri. Kondisi ini bisa mengarah pada depresi atau bahkan tindakan bunuh diri. Suatu hal yang menyedihkan ketika mengingat bagaimana Allah menghargai kehidupan kita.
Mazmur 103:13-14 Seperti Bapa sayang kepada anak-anakNya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia. Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.
Allah pencipta kita tahu bahwa kita bukanlah siapa-siapa dan bukan apa-apa, namun Tuhan mengasihi kita dengan luar biasa.
Jika Allah yang besar dan Maha Kuasa saja mengasihi kita manusia, siapakah kita sehingga kita “berpikir” bahwa kita berhak merendahkan sesama kita manusia.
Yesaya 43:4 Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu.
Begitu besar kasihNya pada kita sehingga Tuhan bahkan mati bagi pelanggaran dan dosa kita. Mengingat kasih yang Tuhan sudah beri untuk setiap kita, baiklah kita mengasihi sesama kita. Kita sudah dikasihi, maka hendaklah kita juga mengasihi sesama kita.
1 Yohanes 3:18 Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.
Pesan firman Tuhan bagi setiap kita mari kita bukan hanya memperkatakan kasih namun lebih dari itu. Hendaknya kasih itu tercermin dalam tindakan dalam kebenaran Firman Allah. Lebih baik mengisi perbendaharaan hati dan pikiran kita dengan segala kebaikan sehingga ketika kita berinteraksi dengan sesama kita, mereka akan menikmati kebaikan dari hidup kita. Semangat, prestasi, iman mereka akan terbangun.
Kolose 3:8 Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
Bullying tidak memberikan faedah. Bullying hanya membawa kesedihan dan penderitaan. Kita tidak perlu melakukan bullying pada sesama hanya untuk membuat diri kita merasa lebih baik.
Ada sebuah quote yang menarik …
“Blowing out someone else’s candle doesn’t make yours shine any brighter.” –“Meniup lilin orang lain, tidak membuat lilinmu menyala lebih terang.”
Yuk rekan-rekan youth … Stop bullying! Sebaliknya jadilah berkat lewat perkataan dan tindakanmu, tentunya termasuk juga media sosialmu di dunia maya.
Komitmenku hari ini
Bullying adalah tindakan yang salah, karena tidak ada kasih didalamnya. Aku mau belajar hidup didalam kasih melalui perkataan, tindakan bahkan melalui media sosial yang ada.
Tuhan Yesus memberkati
DDO – MLE
awwwwwwwwwwwww
What role do bystanders play in stopping bullying, and how can they be encouraged to take action?