SUARA HATI NURANI

March 8, 2024 0 Comments

Renungan Harian Youth, Jumat 08 Maret 2024

Syalom rekan-rekan Youth semuanya, semoga rekan-rekan semuanya dalam keadaan sehat dan baik. Hari ini kita akan belajar tentang pentingnya untuk Mendengar Suara Hati Nurani yang murni.

Yohanes 8:2-9 Kisah tentang Perempuan yang kedapatan berzinah dan dibawa kehadapan Yesus.

Ayat 9, Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.

Dalam terjemahan NKJV Then those who heard it , being convicted by their conscience, went out one by one, beginning with the oldest even to the last.

Ada sebuah kalimat yang sedikit berbeda, kalimat itu berbunyi “Being convicted  by their own conscience” Karena ditemplak oleh hati nurani mereka sendiri atau “Diyakinkan oleh hati nuraninya sendiri”, pergilah mereka seorang demi seorang, dari yang tertua.

Itu merupakan panggilan roh kita, dimana Roh Kudus bekerja melalui Firman yang diucapkan Yesus, langsung mengarah ke dalam nurani kita. Ini bukan hanya mempengaruhi pikiran atau perasaan, tetapi kekuatan Firman itu menembus hingga ke dalam hati nurani (roh) mereka. Alkitab menyatakan bahwa “karena ditemplak oleh nurani mereka sendiri,” sehingga suara batiniah mereka mengakui “Kamu sendiri berdosa.” Dengan demikian, mereka menjadi sadar dan pergi satu per satu, dimulai dari yang paling tua, yang dosanya paling banyak, karena telah merasakan pahit getirnya kehidupan.

Karena Tuhan bekerja melalui hati nurani, maka penting bagi kita untuk memperhatikannya. Hanya ketika hati nurani tersentuh oleh kebenaran Firman, manusia dapat bertobat. Jika hanya sebatas pikiran, perasaan, dan kehendak, pertobatan itu belum benar-benar mempengaruhi roh manusia, dan hanya bersifat sementara serta dapat dimanipulasi.

Titus 1:15 Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatupun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis.

Bagi orang yang belum percaya dan diselamatkan, dikatakan bahwa akal dan suara hati mereka najis. Namun, pada dasarnya, hati nurani manusia itu baik, karena Alkitab menyatakan, “Kalau orang tidak mengenal Tauratpun, dalam nuraninya sebetulnya ada Tauratnya. Tetapi oleh karena dosa, menjadi tercemar atau najis. Akibatnya semua yang keluar adalah kenajisan.” Oleh karena itu, kita memerlukan Tuhan Yesus yang menebus dan membebaskan kita dari belenggu dosa.

Ibrani 9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

Tanpa perantaraan dan kehadiran Yesus, kita tidak mungkin melakukan ibadah kepada Allah yang hidup.

Hal ini karena nurani kita akan terus mengerjakan perbuatan yang sia-sia, yang tidak memberi nilai hidup, sehingga diperlukan darah Yesus untuk membersihkan hati nurani kita dari segala kenajisan. Dengan darah Yesus yang memurnikan hati nurani kita, kita tidak akan lagi terjerumus dalam perbuatan yang sia-sia, sehingga kita dapat menghadap Allah yang hidup dalam ibadah yang benar. Namun, apakah hati nurani yang telah disucikan itu tidak mungkin lagi tercemar oleh dosa?

Hati nurani kita harus selalu menjalani proses pemurnian karena kita menyadari bahwa masih banyak noda di dalamnya. Meskipun kita memiliki hati nurani yang telah disucikan oleh darah Yesus, kita tidak bisa mengabaikan masa lalu kita yang telah memberikan warna pada hati nurani kita melalui berbagai pengalaman dan pemahaman hidup. Banyak orang Kristen terikat bukan oleh kuasa setan, melainkan oleh konsep-konsep lama dalam kehidupan mereka. Jika kita terus terikat pada masa lalu kita, roh kita tidak akan bisa merdeka.

Jika kita merasa telah memiliki pengetahuan, maka kita harus ingat bahwa hal itu bisa membuat kita sombong, karena pada hakikatnya kita belum mengetahui segalanya. Sebaliknya, semakin kita mengenal kebenaran, semakin kita akan merendahkan diri di hadapan Tuhan, mengakui bahwa kita masih memiliki banyak hal yang harus berubah dan bertumbuh. Dengan Tuhan, hidup kita harus mengalir mengikuti pimpinan-Nya, tidak boleh terlalu memaksakan kehendak sendiri, karena seringkali Tuhan memberi instruksi yang berbeda dengan apa yang kita rencanakan. Jika kita terlalu mengikuti keinginan daging kita sendiri, kita akan terkejut ketika Tuhan menyuruh kita melakukan hal yang berbeda dengan apa yang kita inginkan. Kuncinya adalah rendah hati dan mau Taat

Ibrani  3:15 Tetapi apabila pernah dikatakan: “Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman”,

Ketika kita sepenuhnya menerima “KEBENARAN FIRMAN ALLAH” yang terdengar dalam suara hati kita, suara roh kita, atau suara nurani kita yang bersaksi dalam Roh Kudus, maka kita telah menyampaikan kebenaran. Jika kita memahami hal ini, kita tidak akan bersikap reaktif, melainkan kita akan lebih mudah untuk memahami keadaan orang lain. Saya menyadari bahwa ini tidaklah mudah, tetapi Roh Kudus akan membimbing dan mendukung kita setiap hari dalam kebenaran-Nya..

Tuhan Yesus memberkati

YNP – TVP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *