“Sukacita dalam Ketatan”
Renungan harian Anak, Senin 04 April 2022
Syalom adik-adik Elohim Kids … semoga kita semuanya dalam keadaan yang sehat dan baik-baik ya … Puji Tuhan hari ini kita akan kembali bersama-sama merenungkan Firman Tuhan
Adik-adik, apakah pernah merasa lapar? Wah…, kalau sedang lapar biasanya apa rasanya, ya…? Ehmm, perut rasanya sakit…, kadang-kadang kepala juga sakit, bahkan adik yang masih kecil biasanya akan menangis keras-keras…, tandanya sudah waktunya untuk minum susu atau makan bubur. Kalo lapar semua orang akan berusaha untuk mencari cara supaya bisa makan.
Adik-adik, kita mau belajar taat dari kisah seorang bapa yang bernama Ishak yang karena ketaatannya justru ia diberkati. Pada saat kelaparan datang menimpa Ishak dan kaumnya, Ishak lalu berencana untuk pergi ke Mesir, negeri yang berlimpah makanannya. Ishak berfikir bahwa dia dan keluarganya harus selamat dari bahaya kelaparan. Namun Tuhan berfirman kepada Ishak, “Janganlah pergi ke Mesir, diamlah di negeri yang akan Kukatakan kepadamu.”
Nah…, Adik-adik, kira-kira Ishak taat atau tidak pada firman Tuhan? Apakah Ishak menjawab, “Wah…bagaimana ini, masa aku harus tetap tinggal di negeri orang asing, padahal kaumku sudah kelaparan? Bukankah lebih baik aku pergi mencari makanan di tempat lain? Atau bapa Ishak taat pada Tuhan, tetap tinggal meski kelaparan?
Benar, Adik-adik, ternyata Ishak tidak membantah Tuhan. Ishak taat kepada firman Tuhan untuk tetap tinggal. Bapak Ishak belum tahu apakah nanti di sana lebih baik atau masih mengalami kelaparan, tetapi bapak Ishak mau mendengar perintah Tuhan, meskipun perintah itu sulit, bapak Ishak tidak mengeluh dan membantah.
Kemudian Ishak juga melakukan apa yang dikatakan firman Tuhan. bapak Ishak melakukan perintah Tuhan dengan cara tidak jadi pergi ke Mesir, meskipun di Mesir banyak makanan. Bapak Ishak taat pada perintah Tuhan tanpa mengeluh. Sampai pada suatu saat rombongan bapak Ishak tiba di suatu tempat yang bernama Lembah Gerar. Lihat, Ishak bercocok tanam Kemudian apa yang terjadi? Panennya berhasil. Ishak dan kaumnya tidak kelaparan lagi, bahkan menjadi sangat kaya, hasil tanahnya 100 kali lipat, ternaknya banyak. Adik-adik, siapa yang membuat Ishak berhasil? Benar, Tuhan. Itu semua karena Ishak taat pada firman Tuhan sehingga Ishak mendapatkan banyak berkat Tuhan yang diberikan kepada orang yang taat kepada-Nya.
Bagaimana dengan Kita? Jikalau diminta mama-papa untuk melakukan sesuatu, seperti menolong menemani adik kecil, mengerjakan PR dan belajar, biasanya bersikap bagaimana? Kalau firman Tuhan minta Kita untuk mengasihi teman, taat atau tidak? Ishak memberi contoh bahwa Kita harus taat pada Tuhan dan firman-Nya, nanti pasti Kita akan mendapat berkat Tuhan.
Adik-adik, kita harus seperti Ishak, mau taat kepada Tuhan sesuai dengan perintah-Nya. Jangan bandel atau tidak taat, nanti kita akan kehilangan berkat Tuhan. Lawanlah segala kemalasan atau keengganan untuk melakukan perintah Tuhan. Sebab seperti yang dialami Ishak, kalau kita taat, maka pasti Tuhan akan menolong dan memberkati kita.
Dapat melakukan tugas dengan baik membuat hati kita senang, apalagi bila taat melakukan firman Tuhan. Tuhan Yesus juga senang, karena kita mau menjadi murid-murid-Nya yang taat. Ayo, belajar taat. Tuhan pasti senang dan kalau kita taat ada banyak hal yang menyenangkan yang pasti kita terima.
Ayat Hafalan
I Petrus 1:14 Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu,
Komitmenku hari ini
Aku mau menjadi anak yang Taat karena selalu ada berkat didalam ketaatan. Walaupun tidak mudah tetapi ada Sukacita didalam Ketaatan
SF 030422 – SP