“Taat Tanpa Banyak Tanya”

Renungan Harian Youth, Senin 08 Juni 2020
Bahan Bacaan : Yosua 6:20
Syalooom… selamat pagi rekan-rekan youth ELOHIM. Semoga semuanya dalam keadaan sehat dan tetap semangat ya.. Rekan-rekan, pada zaman dahulu, kekuatan sebuah kota sangat tergantung dari kekuatan temboknya dalam menahan musuh. Itu fungsi utama tembok, tapi tapi Jerman menggunakannya sebagai simbol perpecahan yang memisahkan bangsa yang sama. Tahun 1989 mencatat sebuah sejarah besar dunia, dengan runtuhnya tembok Berlin yang memisahkan Jerman Barat dan Jerman Timur. Simbol perpisahan Jerman yang sudah berdiri sejak puluhan tahun sebelumnya itu diruntuhkan oleh kekuatan rakyat di kedua belas sisi yang bersatu dengan menggunakan alat-alat sederhana seperti palu. Setelah itu terjadi, barulah pemerintah kemudian merespon suara hati rakyatnya. Dengan menggunakan buldoser secara resmi, tembok diruntuhkan dimana sekaligus merobohkan sekat batas antara kedua bagian jerman tersebut.
Jauh sebelum runtuhnya tembok Berlin, ada salah satu cerita Alkitab yang sangat menarik dan menakjubkan yaitu runtuhnya tembok Yerikho. Pada tahun 1931, seorang arkeolog bernama John Garstang menemukan reruntuhan tembok Yerikho. Melalui penemuan itu terbukti benteng kota Yerikho pernah ada dan terdiri dari 2 lapis tembok. Tembok luarnya tebalnya 6 kaki atau 1,8 meter. Tembok dalam tebalnya 12 kaki atau 3,6 meter. Jarak antara tembok luar dan tembok dalam adalah 12-15 kaki atau 3-6 meter. Tinggi tembok adalah 30 kaki atau 9 meter. Berdasarkan ukuran tersebut, temboknya sangat tebal, kuat, tinggi dan kokoh, logikanya tidak mungkin dapat hancur karna suara nyanyian dan sorakan, harus ada alat penghancur yg dapat menghancurkan tembok tersebut. Tapi kenyataannya tembok Yerikho hancur bukan oleh dinamit, rudal,atau bom. Tembok tersebut bisa runtuh, tp oleh kuasa Tuhan.
Yosua 6:20 mengatakan,” lalu bersoraklah bangsa itu, sedang sangkakala ditiup, segera sesudah bangsa itu mendengar bunyi sangkakala, bersoraklah mereka dengan sorak yang nyaring. Maka runtuhlah tembok itu, lalu mereka memanjat masuk kedalam kota, masing-masing langsung kedepan, dan merebut kota itu.”
Dalam ayat yang kedua dari pasal ini, Tuhan berjanji kepada Yosua untuk menyerahkan Yerikho kedalam tangannya. Tapi untuk penggenapan janji, butuh proses yang harus bangsa Israel jalani. Mereka berkeliling kota Yerikho sekali sehari selama 6 hari tanpa bersuara, dan pada hari ketujuh, mereka berkeliling 7 kali kemudian bersorak dengan suara nyaring. Tuhan menyuruh mereka merebut kota tersebut dengan cara yang aneh, diluar pikiran manusia. bayangkan jika musuh mereka melihat, Yosua dan bangsa Israel melakukan cara yang aneh untuk merebut kota. Tetapi, apa yang terjadi…???
Ketaatan kepada Tuhan tanpa banyak tanya, tidak peduli seaneh apapun itu bagi kemampuan dan logika manusia, ketaatan membuat janji Tuhan tergenapi.
Ketaatan Yosua dan bangsa Israel membuat Tuhan turun tangan menghancurkan tembok Yerikho, sehingga bangsa Israel dapat masuk kedalam kota dan menduduki kota Yerikho.
Amsal 13:13, mengatakan: “Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat pada perintah, akan menerima balasan.”
Apakah teman-teman sedang menghadapi masalah seperti tembok Yerikho? Dan kita tidak tahu bagaimana cara meruntuhkan tembok itu? Sekarang saatnya Tuhan mau menunjukkan kuasanya bagi kita. Apabila Tuhan sudah memberikan perintahnya, taatilah, walaupun itu tidak sesuai dengan kemauan dan pikiran kita.
Komitmenku hari ini:
Aku mau selalu TAAT akan FIRMAN TUHAN, walaupun kadang tidak mudah untuk dipahami, aku mau belajar untuk percaya
Tuhan memberkati.
MW – MLE