Tekad Aja Nggak Cukup !
Yosua 1:10, “Lalu Yosua memberi perintah kepada pengatur-pengatur pasukan bangsa itu, katanya: “Jalanilah seluruh perkemahan dan perintahkanlah kepada bangsa itu, demikian: Sediakanlah bekalmu, sebab dalam tiga hari kamu akan menyeberangi sungai Yordan ini untuk pergi menduduki negeri yang akan diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk diduduki.”
Shalom… Selamat Pagi bapak, ibu dan saudara yang terkasih.
Dalam iklim kehidupan ekonomi yang mendorong banyak orang menjadi entrepreneur (entrepreneur adalah seseorang yang melakukan proses menciptakan sesuatu yang baru agar bisa bernilai tambah dalam ekonomi), maka seringkali kita mendengar ada orang-orang atau motivator yang berkata bahwa hal awal terpenting untuk memulai usaha adalah tekad (KBBI: Kemauan atau kehendak yang pasti, kebulatan hati) yang kuat. Namun dalam kenyataannya perjuangan seseorang untuk meraih keberhasilan seringkali tidak semulus yang diangankan. Berbagai tantangan yang ada kemudian kerapkali membuat banyak orang terhenti langkahnya dalam meraih cita-cita yang diharapkan. Apakah yang menjadi penyebabnya? Apakah tekadnya kurang kuat?
Bapak, ibu dan saudara yang terkasih. Kita kerapkali sangat terinspirasi dengan kisah dari Thomas Alva Edison yang dalam tekadnya menerangi malam, berusaha keras dengan ribuan kali percobaan dan kegagalan untuk menemukan lampu pijar yang stabil. Atau mungkin tokoh yang relatif lebih kekinian yaitu Jan Koum yang dengan tekad “American Dream” berusaha meraih kesuksesannya di Amerika Serikat. Perjuangan yang tidak mudah, sempat menjadi “gelandangan” ( homeless), dan kemudian setelah perjuangan yang panjang berhasil mendirikan perusahaan yang bergerak dalam aplikasi komunikasi yang kita kenal dengan nama WhatsApp.
Rahasia keberhasilan mereka seringkali diformulakan secara sederhana yaitu tekad yang kuat. Tetapi di sisi lain ada banyak orang yang dengan tekad yang kuat saja ternyata belum berhasil. Apakah penyebab hal tersebut?
Firman Tuhan yang kita baca hari ini merupakan bagian dari janji penyertaan bahkan keberhasilan dari Tuhan bagi Yosua dan bangsa Israel untuk memasuki tanah perjanjian.
Bahkan beberapa kali Allah juga menguatkan tekad hati Yosua dengan beberapa kali berkata, kuatkan dan teguhkan hatimu. Seringkali ketika kita membaca pasal ini kita berhenti sampai dengan peneguhan tekad Tuhan.
Padahal Firman Tuhan menggambarkan juga bagaimana respon Yosua terhadap karunia tekad Ilahinya, yaitu dengan melakukan upaya pengaturan atau organizing tim, kemudian melakukan persiapan dengan mempertimbangkan sumber daya dan bekal yang dimiliki.
Artinya Yosua tidak semata-mata mengandalkan tekad ilahi yang dimilikinya, melainkan berbagai tindakan-tindakan strategis, sistematis berdasarkan semua sumber daya dan potensi yang dimiliki.
Bapak, ibu dan saudara yang terkasih. Manusia diciptakan Tuhan dengan banyak keistimewaan. Kemampuan dalam berfikir dan menimbang sesuatu. Kemudian kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sekitar serta kemampuan untuk mengukur diri berdasarkan sumberdaya yang dimiliki. Dalam beberapa praktek kehidupan sehari-hari kita bertemu dengan beberapa contoh diantaranya; Untuk menjadi murid atau mahasiswa yang berhasil perlu perencanaan dan tindakan belajar yang benar. Kemudian untuk menjadi pekerja atau pengusaha bahkan pelayanan yang berhasil membutuhkan apa yang disebut penataan dan perencanaan yang tersusun dengan baik dan konsisten. Tekad saja tidak cukup, untuk menjadi murid atau mahasiswa yang berhasil perlu perencanaan dan tindakan belajar yang benar.
Bapak, ibu dan saudara yang terkasih. Allah menjanjikan dan menginginkan kita berhasil, namun DIA juga mau melihat bagaimana kita juga mengerjakan apa yang menjadi bagian kita untuk mencapai keberhasilan tersebut. Berjalan bersama Tuhan kita pasti BISA. Amin
Tuhan Yesus Memberkati.
DS