“ Teman Sejati”
Renungan Harian Youth, Jumat 07 Agustus 2020
Selamat pagi teman-teman youth Elohim yang di kasihi Tuhan. Tetap semangat ya…
Dalam Pengkhotbah pasal 4 dinyatakan
“Berdua lebih baik dari pada seorang diri” ..ayat 9
“Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya” ..ayat 10.
Perhatian dunia saat itu tertuju pada Olimpiade Rio 2016 yang diselenggarakan di Rio de Jeneiro, Brasil pada tanggal 5-21 Agustus 2016. Ada 2 atlet cantik dalam lomba lari 5000 meter. Mereka adalah Nikki Hamblin ( Selandia Baru ) dan Abbey D’Agostino ( Amerika Serikat ). Saat mereka berlomba, mereka terjatuh karena saling bertabrakan. Abbey segera berdiri untuk berlari lagi, tetapi kemudian ia berhenti untuk menolong Nikki. Akhirnya mereka berdua kembali di lintasan lari. Beberapa saat kemudian Abbey mulai tertatih-tatih karena kakinya mengalami cedera saat bertabrakan tadi. Seakan mereka seperti teman sejati, gantian si Nikki yang berhenti dan memberi semangat pada Abbey untuk menyelesaikan perlombaan. Padahal mereka tidak saling mengenal satu sama lain. Waktu Abbey melewati garis finish, Nikki menunggu di belakang garis untuk memeluknya. Walau mereka tidak menjadi juara pada akhirnya.
Bila kita sendirian, maka kita akan mudah hancur dan kesulitan dalam mencapai kesuksesan. Tetapi bila kita memiliki seorang teman yang tulus dan baik, kesuksesan akan diraih.
Ada 4 karakter dari seorang teman sejati:
1. Dia senantiasa ada buat kita ketika kita sedang jatuh
(Pengkhotbah 4:10 ). Mungkin kita mempunyai teman yang sangat banyak tetapi tidak semuanya adalah teman yang sejati. Teman sejati selalu ada senantiasa bersama ketika kita dalam masalah.
2. Dia dapat memberikan kehangatan dan Penghiburan
(Pengkhotbah 4:11 ). Banyak hal yang terjadi kadang membuat kita menjadi lemah. Tetapi seorang teman sejati dapat memberikan penghiburan dan kekuatan.
3. Dia akan berusaha memperjuangkan harga diri kita dan menjaga reputasi kita
(Pengkhotbah 4:12 ). Dalam dunia militer dikenal dengan strategi “saling menjaga”. Ketika para prajurit memasuki medan peperangan, maka mereka bisa saling melindungi dan ini sangat efektif.
4. Dia akan menolong kita bertumbuh secara rohani.
Kita dapat mengajaknya dalam persekutuan rohani. Dalam komunitas yang benar. Dan teman sejati akan menajamkan kita. “Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.” Amsal 27:17.
Sebagai seorang pelari dalam perlombaan rohani, kita membutuhkan seorang teman. Kita tidak berlomba untuk saling mengalahkan melainkan sebagai anggota dari tim yang sama. Akan ada masanya kita tertatih-tatih dan memerlukan seseorang untuk menolong kita. Atau ada saatnya orang lain membutuhkan kita menjadi pendorong semangat melalui doa atau kehadiran kita.
Perlombaan rohani ini tidak dimaksudkan untuk dijalani sendiri saja. Sebagai perenungan kita saat ini, apakah Tuhan menuntunmu untuk menjadi seperti Abbey atau Nikki bagi seseorang??
Yuuk teman-teman, kita mau belajar menanggapi kesempatan yang diberikan Tuhan untuk mencapai garis finish itu bersama-sama. Disamping Yesus sebagai teman sejati kekal, kita juga harus menemukan teman-teman atau sahabat yang bisa saling menguatkan dan menjaga. Dengan demikian kita akan menjadi lebih kuat.
Camkanlah : teman memang banyak, tetapi teman sejati butuh kejelian untuk memilih. Teman sejati biasanya timbul setelah melalui beberapa proses. Jika kita minta kepada Tuhan, maka Tuhan akan memberikan teman-teman sejati kepada kita. Percayalah!.
CARILAH teman yang sejati dan juga JADILAH teman yang sejati.
Komitmen hari ini:
Tuhan, terima kasih untuk dorongan dari saudara seiman yang menguatkan aku dalam perjalanan imanku. Tolonglah aku agar dapat menguatkan orang lain.
AI – AC