Terus Giat Melayani

February 20, 2024 0 Comments

Renungan Harian Selasa, 20 Februari 2024

Nats: Yohanes 1 :42, Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: “Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus).”

Syalom selamat pagi bapak ibu saudara sekalian yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus . . . . .

            Hari ini kita akan di inspirasikan oleh salah satu dari 12 murid Yesus yang bernama Andreas. Sekilas tentang andreas: Siapa Andreas?  Bukankah kita jarang bahkan mungkin tidak pernah mendengar khotbah yang berbicara tentang Andreas? Namanya hanya 12 X disebut. Ia  tidak dikenal atau kurang populer jika dibandingkan dengan murid – murid Yesus yang lain, seperti Yohanes, Petrus atau Yakobus. Dia meninggal secara martir, disalib terbalik di kota Patra, Yunani.

            Sewaktu pertama kali Yesus memulai pelayanan dan mencari murid-murid siapa orang pertama yang dicarinya?  Ya, Andreas.  Kemudian Andreaslah yang mengajak Petrus untuk mengikut Yesus.  Dalam Yohanes 1:40-42 di tuliskan demikian,

“40 – Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus.

“41 – Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: “Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus).”

“42 – Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: “Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus).”

Perhatikan kata yang dipakai, “Ia membawanya (Petrus) kepada Yesus.” Itu respon pertama Andreas ketika ia berjumpa dengan Yesus.

Andreaslah yang pertama kali mengungkapkan kepada Petrus “Kami telah menemukan Mesias” kepada Petrus.  Tanpa Andreas mungkin Petrus tidak akan berjumpa Yesus waktu itu.  Melalui Andreaslah Petrus bisa mengenal Yesus, menjadi murid Yesus, terlebih lagi ia termasuk dalam 3 murid terdekat Tuhan Yesus.  Bahkan pada akhirnya kita tahu, kelak Petrus menjadi rasul yang besar, menjadi pemimpin para rasul yang mempertobatkan banyak jiwa untuk percaya pada Tuhan.

Kita akan menemukan bahwa Andreas ada seorang yang sangat peduli akan orang lain.

            Kejadian berikutnya dapat kita saksikan dalam peristiwa Yesus memberi makan 5000 orang.  Ketika banyak orang berbondong-bondong mengikuti Yesus dan kemudian Yesus memberikan berbagai pengajaran. Tiba-tiba ada masalah kecil namun penting untuk diperhatikan.  Masalahnya ialah hari sudah larut malam sementara mereka belum makan sama sekali. Beberapa murid mendatangi Yesus dan meminta Yesus menyuruh orang banyak itu pulang.  Beberapa murid lagi sedikit menyindir dengan mengatakan “Tuhan, di sini kan gak ada makanan, bahkan kalau kita mengeluarkan 200 (gaji satu tahun waktu itu) dinar sekalipun tetap tidak akan cukup memberi makan bagi orang banyak ini”. Tapi bagaimana respon Andreas?  Yohanes 6:8, 9 menuliskan “Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, berkata kepada-Nya (Yesus): “Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?””  Padahal saya pikir Andreas tahu persis kalau apa yang dibawa anak kecil itu terlalu sedikit untuk dimakan orang banyak.  Tapi dia tetap membawa anak itu kepada Yesus.  Dan melalui anak itu, yaitu melalui 5 roti dan dua ikan tersebut, Tuhan memberi makan kepada 5000 orang. 

            Sekali lagi, Andreas peduli, dan dia membawa jiwa2 kepada Yesus. Ia peduli dengan jiwa-jiwaa orang lain Dibalik kesederhanaannya, ia merupakan teladan iman bagi orang percaya disegala zaman.

Andreas selalu memiliki kerinduan yang dalam untuk bertemu dengan Yesus, sang Mesias.

            Percayalah bapak Ibu Tuhan telah menitipkan banyak hal baik dalam diri kita, asal kita mau maka kitapun dapat. Tuhan menghendaki supaya kita menjadi hamba-hamba-Nya yang taat kepada-Nya. Wujud nyata dari ketaatan itu ialah kesediaan kita untuk bekerja melayani sesama manusia dengan menggunakan talenta yang kita terima (harta, waktu, uang, kepandaian dll). MIliki kerinduan agar orang lain juga mengenal Yesus. Seperti hal nya Andreas, yang tidak dikenal, tetapi dia seorang penghubung yang handal, melayani dengan tanpa pamrih. Motivasi dalam melayani itu sangat penting. Sebaliknya tetaplah setia dengan pelayanan saudara.  Yakinlah melalui pelayanan kita yang tampak sederhana itu, kuasa Tuhan yang luar biasa dinyatakan untuk kemuliaan-Nya.

Teruslah giat melayani Tuhan, dan biarlah nama Tuhan dipermuliakan.

1 Korintus 15:58, Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.

Tuhan memberkati kita!!

TC

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *