“Tetap Bertumbuh dimasa Pandemi”
Renungan Harian, Kamis 08 April 2021
Syalom Selamat Pagi Bapak Ibu Saudara yang dikasihi Tuhan….
Terkadang kita memperhatikan tanaman yang kita tanam dirumah ataukah saat kita melewati jalan yang sering kita lalui setiap hari dan melihat tanaman yg sedang bertumbuh, Itu kalau tanaman, jika kita perhatikan juga anak-anak kecil disekeliling kita yg sedang bertumbuh dan jika lama tdk ketemu pasti kita bilang wahh sudah besar yaaa. Sehingga menjadi kebahagiaan jika kita melihat sebuah pertumbuhan, terlebih lagi Tuhan jika melihat kita, jemaatNya yang sedang mengalami pertumbuhan secara rohani.
Selain itu, masa pandemi yang berkepanjangan ini, menimbulkan juga rasa kekuatiran dan ketakutan yang berlebihan bagi umat manusia. Kekuatiran dan ketakutan yang berlebihan juga dapat berfungsi seperti “virus-virus” yang sangat berbahaya dan bisa melumpuhkan kehidupan rohani kita. Kalau kita sebagai orang Kristen, hidup dalam kekuatiran dan ketakutan yang berlebihan atau tidak wajar akan menghambat pertumbuhan kerohanian kita atau bahkan justru mengalami kemunduran. Ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kita mengalami “kematian secara rohani”. Jadi bagi kita, selain membutuhkan vaksin Covid 19 untuk kesehatan dan kehidupan jasmani. Kita juga membutuhkan vaksin untuk menjaga dan memelihara pertumbuhan kehidupan rohani kita.
Bagaimana kita dapat tetap bertumbuh didalam Tuhan
Pertama, menanggalkan manusia lama kita,
Nematikan keegoisan kita dan membiarkan Roh Allah dalam kerohanian kita mengalami pertumbuhan, seperti misalnya, tanaman sawi, jika kita ingin menanamnya maka harus dikeringkan dahulu bijinya maka seperti
ada tertulis dalam Yohanes 12:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati,ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Kita harus mematikan manusia lama dan menjadi manusia baru yang siap dibentuk kembali.
Kedua, untuk bertumbuh diperlukan sebuah nutrisi.
Seperti yang penggambaran yg luarbiasa oleh pemazmur dalam Mazmur 1:3 Ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air yang menghasilkan buahnya pada musimnya dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Bayangkan jika tanaman itu hidup didaerah yang jauh dari aliran air, akan sangat berbeda sekali pertumbuhannya atau bahkan tidak dapat hidup. Yang hidup ditepi aliran air kan tumbuh subur. Jika kita berada didaerah padang gurun yang mesti dicari pertama kali adalah aliran air karena disitulah ada sumber kehidupan. Maka dari itu untuk mengalami pertumbuhan kerohanian, kita tidak boleh jauh dari sumber kehidupan yaitu Tuhan. Darimana nutrisi tersebut kita dapat, yaitu melalui Firman Allah.
Efesus 4:15 tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala
Firman Tuhan mengajarkan kepada kita agar saat kita bertumbuh hanya memandang kepada Tuhan Yesus yang menjadi kepala, bukan memandang kepada yang lain.
Bertumbuh melalui pendengaran akan Firman Tuhan.
Dalam kitab Roma 10:17, dikatakan, “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Kristus”.
Bersyukur kalau saat ini kita sudah bisa melakukan ibadah secara tatap muka meski tetap menjalankan protokol kesehatan Saat ini, kita banyak melakukan cuci tangan, pakai masker, hidup sehat untuk menjaga kondisi tubuh kita dan melindungi dari terkena virus. Tentu itu hal baik dan penting. Tetapi apakah kita juga memanfaatkan masa-masa ini untuk lebih sering mendengarkan firman Tuhan. Semakin banyak kita mendengar Firman Tuhan, iman kita semakin bertumbuh dan dikuatkan.
Ketiga, bertumbuh melalui ujian dan Tantangan hidup.
Dalam pertumbuhan hidup beriman, kita akan menemukan dan mengalami kesulitan dan rintangan. Kadang Tuhan “mengizinkan” kita mengalami ujian dan kesulitan dalam hidup ini agar iman kita semakin dimurnikan.
Dalam 1 Petrus 1:7, dikatakan bahwa iman yang sudah dimurnikan nilainya jauh lebih tinggi dari emas yang dimurnikan dengan api.
Semakin besar api ujian dan rintangan yang kita alami, semakin membuat kita untuk lebih bergantung pada Tuhan dan menyerahkan hidup kita dalam pimpinan-Nya. Dalam keadaan sulit atau ketika kita merasa tidak berdaya, kita belajar untuk tidak saja percaya tetapi juga mempercayakan diri untuk ditolong oleh Tuhan. Keyakinan bahwa Tuhan itu Mahakuasa, bukankah seharusnya membuat kita menjalani kehidupan ini dengan lebih beriman kepada-Nya. Saat kita berhasil melewati ujian hidup maka disaat itulah justru kita sedang mengalami pertumbuhan kerohanian pula.
Dua hal besar dalam kehidupan adalah pertumbuhan dan kemerosotan. Kalau sesuatu tidak lagi bertumbuh, cepat atau lambat ia akan mati. Pertumbuhan hanya datang melalui upaya dan perjuangan.
Mari Bapak Ibu Saudara Saudari sekalian kita terus mendekat pada Tuhan Yesus sebagai sumber kehidupan kita.
Tuhan Memberkati …
-TC-