Tidak Ada yang Mustahil
Bacaan: Markus 5:21-34 ; Lukas 8:40-48
Syalom saudara-saudara yang kekasih dalam Tuhan,
Renungan kita pada hari ini mengisahkan tentang kesembuhan perempuan yang sakit pendarahan selama 12 tahun. Kisah ini menggambarkan dengan luarbiasa tentang bagaimana mujizat Tuhan terjadi melalui iman yang sangat sederhana. Yang unik dari peristiwa ini adalah bahwa perempuan tersebut sepertinya “mencuri” kuasa Tuhan.
Melalui tangan yang sangat lemat yang menyentuh ujung jubahNya, kuasa kesembuhan mengalir dari Tuhan Yesus mengalir tanpa sepengetahuanNya. Perempuan ini bahkan tidak mengenal siapa Tuhan Yesus, ia terlalu lemah dan rendah diri untuk meminta tolong secara langsung ia tidak seperti Yairus sang kepala rumah ibadat yang terhormat yang bisa langsung mendatangi Tuhan Yesus untuk meminta pertolongan sehingga Tuhan Yesus langsung beranjak ke rumahnya.
Ada jarak yang tak terseberangi antara perempuan ini dengan Tuhan Yesus. Kondisinya sama sekali mustahil untuk mendapatkan perhatian sang Anak Allah. Namun ia tidak menyerah, perempuan ini kemudian melakukan satu-satunya cara yang mungkin dia lakukan untuk bersentuhan dengan sang penyembuh, dan belas kasihan Allah kemudian menyembuhkan dia. Mari kita cermati ada beberapa hal yg bisa dipelajari dari kisah ini :
Iman membuka jalan masuk kepada kuasa Illahi
Dalam Markus 5:28, perlu kita cermati bahwa iman perempuan ini sangat lemah, tidak berdasar dan terlalu dini dan menurut hukum taurat secara tegas melarang seorang perempuan yang sedang pendarahan untuk menyentuh apapun dan siapapun , karena apapun yang disentuhnya menjadi najis. Tapi saat itu tidak ada pilihan lain, waktu itu Yesus sedang bergegas ke rumah Yairus dan lewat dekat perempuan ini, perempuan ini berpikir sentuh sekarang atau kesempatan itu akan lewat selamanya. Tidak ada kepastian apa yang akan terjadi saat ia menyentuh jubah Yesus, tapi jika tidak bertindak ia akan terbelenggu seumur hidupnya. Lalu perempuan ini melakukan tindakan iman yg spontan, lebih baik daripada keengganan yang dipenuhi keraguan tidak akan menghasilkan apapun sebab itu jangan pernah menyerah, mungkin hanya diperlukan sebuah tindakan iman satu kali lagi maka mujizat akan terjadi dan apa yg dilakukan perempuan ini membuka kuasa Illahi.
Besarnya belas kasihan Allah bagi yang paling Lemah
Dalam Markus 5:33-34, yang menonjol dari perempuan ini adalah kelemahannya disemua segi . Saat jari perempuan itu menyentuh ujung jubah Yesus, bertemulah dua kondisi yang sangat berlawanan.
Kecemaran bersentuhan dengan kekudusan, kehinaan bersentuhan dengan kemuliaan sebagai hasilnya , kuasa dan mujizat Allah mengalir pada perempuan ini, memulihkan dia dari segala penyakitnya.
Rasul Paulus menggemakan prinsip yang sama saat ia harus menanggung beberapa kelemahan dalam dirinya di dalam 2 Korintus 12 : 9 -10, Ia berkata ” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku ,…..….Sebab jika aku lemah maka aku kuat .”
Saudara-saudara mungkin saat ini Tuhan mengizinkan kita mengalami berbagai masalah yang menekan kita sampai batas kekuatan, sampai kita mencapai titik terendah.
Di titik terendah inilah Tuhan akan mengulurkan tanganNya atas kita . Karena saat semua jalan tertutup bagi kita mungkin itulah posisis terbaik kita untuk melakukan sebuah tindakan iman satu kali lagi karena disitulah kelemahan kita akan menarik kuasaNya.
Tuhan Yesus memberkati
EW