Toleransi

December 2, 2021 0 Comments

Renungan Harian, Kamis 02 Desember 2021.

Kolose 3:13, Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

Dalam pelayanannya, Yesus Kristus melihat ada banyak orang yang tidak toleran. Orang Yahudi dan orang Samaria saling membenci. (Yohanes 4:9) Para wanita dianggap lebih rendah daripada pria. Dan, pemimpin agama Yahudi menghina rakyat jelata. (Yohanes 7:49) Yesus Kristus sangat berbeda. Musuh-musuhnya berkata, ”Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka.” (Lukas 15:2) Yesus sifatnya baik, sabar, dan toleran karena ia datang bukan untuk menghakimi, tapi untuk menyembuhkan mereka secara rohani. Motivasi utamanya adalah kasih.—Yohanes 3:17; 13:34. Kasih bisa membuat kita lebih toleran. Kasih membuat kita memaklumi yang lain, meski mereka tidak sempurna dan memiliki kebiasaan yang unik. 

Toleransi berarti mampu memberi maaf (Kol 3:13) dan dapat menerima dengan tulus perbedaan yang ada dalam kehidupan, baik perbedaan pendapat, ras, adat-istiadat maupun agama. Jadi orang yang memiliki toleransi itu pemaaf dan fleksibel, tidak akan memaksakan kehendak dan mampu menerima apa yang benar itu dengan tulus. Untuk mencapai sukses dan hidup rukun kita harus mampu bersikap toleran. Ingatlah bahwa setiap orang itu memiliki harga diri dan rasa terhormat, jadi dalam keadaan dan kedudukan apapun hormatilah perasaan dan harga diri orang lain, siapapun dia. Orang yang mampu manghargai dan menghormati orang lain adalah orang yang terhormat. 1Pet 2:17

Pikiran manusia yang jahat lebih mampu menghancurkan dan menciptakan malapetaka dari pada senjata, karena senjata itu hanya ciptaan manusia. Contohnya penghancuran terhadap gedung WTC di New York, itu dilakukan tanpa melakukan senjata. Tetapi menggunakan “otak kotor yang cemerlang”. Dengan menyatukan kita agar selalu harmonis dengan suara hati nurani kita, maka dapat kita kembangkan pikiran menjadi arif dan menghasilkan tindakan yang bijaksana.

Langkah kehidupan yang baik dalam bertoleransi adalah :

Banyak berbuat Baik.

Berbuatlah banyak kebaikan dengan tulus ikhlas sebagai wujud dari kasih sayang dan toleransi tehadap siapa saja. Flp 4:5

Berpikir positif.

Berpikirlah yang baik-baik tentang diri sendiri dan jangan pernah mengucapkan hal-hal yang buruk terhadap diri sendiri; karena kita ini adalah produk dari pikiran kita sendiri. Kej 1:26-27

Jangan iri.

Jangan suka iri hati, membenci dan mendedam terhadap keberhasilan orang lain. Ams 23:17-18

Tetap rendah hati.

Dimanapun berada dan dimanapun kita pergi bersikaplah selalu rendah hati (=low profile), ramah dan selalu siap tersenyum; maka dunia akan menyambut kita dengan ramah pula, yakinlah hal itu. 1Pet 5:5

Jangan merendahkan orang lain.

Manusia itu sesuai kodratnya berbeda-beda; ada yang lahirnya senpurna ada yang cacat. Apapun keadaannya “jangan suka mengejek apalagi secara keterlaluan”, karena hal itu akan membalas kepada diri pengejek itu sendiri. Gal 3:28

Kiranya Tuhan Yesus memampukan kita semua untuk dapat bertoleransi dengan orang-orang disekita kita sehingga kita menjadi berkat untuk mereka semua.

Tuhan Yesus memberkati.

CM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *