TUHAN TAK KURANG KUASA
TUHAN TAK KURANG KUASA
Renungan Harian Youth, Jumat 11 Maret 2022
Bilangan 11:23 (FAYH), Lalu TUHAN berfirman kepada Musa, “Kapankah Aku menjadi lemah dan kuasa-Ku berkurang? Sekarang engkau akan melihat apakah perkataan-Ku terbukti atau tidak!”
Syalom rekan-rekan elohim youth, salam sehat dan semangat selalu bagi kita semua. Tuhan memberkati dan menyertai kita senantiasa dan apapun yang kita kerjakan pasti ditolong Tuhan dan berhasil. Amennn..
Rekan-rekan youth jika kita berbicara mengenai perjalanan bangsa Israel di melewati padang gurun menuju ke Tanah Perjanjian, maka kita dapat menemukan banyak poelajaran-pelajaran rohani yang mendorong iman kita untuk bersikap benar di hadapan Tuhan. Betapa tidak, di dalam Bilangan 11 ini kita menemukan adanya sikap kerakusan, dan persungutan yang ditunjukkan bangsa Israel kepada Allah. dan sebenarnya semakin mereka menuntut sesuatu kepada Tuhan, bangsa Israel justru tidak dapat bertumbuh dalam iman mereka dan terus-menerus menunjukkan ketidakpercayaan mereka kepada Tuhan.
Umat Israel merengek minta daging. Mereka bosan makan manna. Allah pun menjanjikan daging selama sebulan bagi bangsa itu. Alih-alih membuat Musa tersenyum bahagia, janji Allah dipandang rendah olehnya. Musa ragu. Ia menyangsikan janji Allah. Orientasi Musa tertuju pada ternak yang mereka miliki dan ikan yang ada di laut. Seandainya segala ternak yang ada pada mereka disembelih dan seluruh ikan di laut mereka tangkap pun rasanya belum cukup untuk memenuhi kebutuhan akan daging bagi bangsa yang berjumlah enam ratus ribu orang itu. Karena itu Musa menganggap mustahil memberi makan daging untuk bangsa Israel (bdk. ay. 21). Di luar dugaan, Allah menggenapi janji-Nya tanpa mengurangi kekayaan ternak bangsa itu seekor pun dengan mendatangkan burung puyuh.
SIAPAKAH MANUSIA SEHINGGA MERASA MAMPU MENYELAMI JALAN TUHAN?
Allah memberikan sebuah jawaban yang singkat tetapi memuaskan hati terhadap keberatan hati Musa yang mulai ada keraguan terhadap Allah itu. Masakan kuasa TUHAN akan kurang untuk melakukan itu? Seandainya Musa ingat akan tahun-tahun tangan kanan Yang Mahatinggi, maka ia tidak akan memulai semua kesulitan ini. Itulah sebabnya Allah mengingatkan dia akan tahun-tahun itu, yang menyiratkan bahwa keberatan ini menghina kuasa ilahi, yang untuknya Musa sendiri sudah begitu sering menjadi bukan hanya saksi, melainkan juga alat. Sudah lupakah ia akan keajaiban-keajaiban yang Allah nyatakan kepada bangsanya itu? Adakah kuasa Allah itu berkurang? Adakah Allah menjadi semakin lemah? Ataukah ia lelah dengan apa yang sudah dilakukan-Nya? Apapun hal berlawanan yang terbersit dalam hati kita yang tidak percaya, tetap lah pasti bahwa tidak ada sesuatu yang mustahil bagi TUHAN.
TIDAK ADA YANG DAPAT MENANDINGI KUASA YANG ALLAH MILIKI
TUHAN sudah membuktikan diri-Nya dalam sejarah Israel dari sejak dahulu kala dan apa yang dikatakan-Nya untuk masa depan pastilah akan terjadi. TUHAN itulah satu-satunya yang patut disembah.
Mengaku dengan lidah bahwa Allah Mahakuasa itu mudah. Membuktikan rasa percaya (iman) melalui praktik kehidupan sehari-hari, itu yang sulit. Mengandalkan kemampuan diri sebagai solusi selalu terlihat lebih masuk akal dibandingkan menuruti kehendak dan ketetapan Tuhan. Namun menyadari keterbatasan kita yang tak mungkin menyelami cara kerja Allah dengan kuasa-Nya yang Mahabesar, rasanya tak pantas kita meragukan-Nya!
Tantangan bagi kita di masa kini adalah jangan sampai kita menjadi orang-orang yang mundur dari Tuhan karena logika kita tidak dapat diimbangi dengan iman kita.
Ibrani 13:9, Yesus Kristus tetap sama, kemarin, sekarang, dan selama-lamanya.
Kebenaran bahwa Yesus tidak pernah berubah merupakan suatu fondasi yang kuat bagi iman kita. Ini berarti bahwa orang orang-orang percaya masa kini tidak boleh puas apabila belum mengalami keselamatan dan perjumpaan pribadi dengan Tuhan. Dengan meyakini bahwa Allah kita tidak pernah berubah dan tidak kekurangan kuasa, maka kpribadi kita pun semakin di pacu untuk bertahan dalam berbagai situasi yang seakan-akan kita tidak mampu melewati, tapi tetap yakin bahwa Tuhan yang pegang kendali.
Kalau Allah pada zaman dulu mampu menyediakan daging untuk jutaan umat Israel di Padang Gurun. Allah yang sama pun masih sanggup memelihara kita dengan kuasa-Nya.
Kalau Tuhan Yesus rela mati dan menyelamatkan umat manusia dari hukuman dosa, sampai saat ini Yesus tetap setia untuk menjaga dan melindung kita dari segala bahaya yang mengancam kehidupan kita.
Mazmur 46:2, Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.
Komitmen kita:
Aku mau untuk terus memelihara iman, dan mengarahkan fokus dalam hidupku untuk semakin percaya bahwa Tuhan adalah Pribadi yang konsisten dan sanggup melakukan banyak hal untuk meyakinkan kita bahwa semuanya ada dalam kendali-Nya.
Amin, Tuhan Yesus Memberkati.
RM – AC