“UCAPAN PESIMIS ATAU KATA PENGAHARAPAN”
Renungan Harian Youth, Kamis 15 Juli 2021
Bahan Bacaan : Bilangan 13:25 – 14:10
Syalom rekan-rekan Youth, Puji Tuhan senang hari ini bisa menyapa rekan-rekan Kembali dalam renungan harian hari ini.
Rekan-rekan coba bayangkan, Diatas sebuah meja ada sebuah gelas yang hanya terisi setengah. Menurut teman teman, gelas tersebut setengah kosong atau setengah terisi? Pertanyaan ini sering dipakai untuk melihat apakah seseorang pesimis atau optimis.
Masing masing kita pasti sudah punya jawaban. Orang yang optimis akan menjawab bahwa gelas tersebut setengah terisi tetapi orang yang pesimis akan menjawab gelas tersebut setengah kosong.
Sebenarnya seorang pesimis tidak sepenuhnya salah, karena yang dia lihat adalah apa yang sebenarnya terjadi saat itu. Itu sebabnya banyak orang pesimis merasa dirinya adalah seseorang yang realistis dan sesuai dengan fakta yang ada. Hanya saja, berangkat dari apa yang terjadi saat itu, ia kemudian merasa hari esok pun tidak akan ada bedanya. Bahkan hari hari kedepan dan keadaan bisa saja lebih buruk.
Nah jika kita memakai gambaran gelas berisi air diatas, orang pesimis percaya bahwa air di gelas lama- lama akan menyusut, menguap dan akhirnya habis. Ucapan pesimis selalu menutupi adanya kemungkinan bahwa situasi akan menjadi lebih baik.
Perikop yang kita renungkan hari ini dalam Bilangan 13 dan 14 menceritakan bahwa para pengintai pun terbagi menjadi dua sudut pandang. Pada awalnya tidak ada yang salah dengan laporan mereka. Tanah Kanaan memang sangat subur, dan ada bangsa bangsa yang mendiami nya. Kota kota disana dibentengi kuat. Disana juga ada orang Enak yang adalah bangsa raksasa (ayat 27-29). Dan memang itulah kenyataan nya, tapi mereka lalu menambahi dengan berkata bahwa Israel tidak mungkin bisa menang melawan mereka, juga menakut-nakuti dengan cerita bahwa orang di Kanaan memakan manusia. Dan orang Israel adalah seperti belalang saja bagi mereka.
Alkitab pun menyebut bahwa perkataan mereka adalah kabar busuk karena melebih-lebihkan. Namun kita tahu tidak semua pengintai melakukan itu. Ada dua orang yaitu Yosua dan Kaleb yang tetap berkata bahwa Israel tetap bisa merebut Kanaan jika Tuhan menyertai mereka.
Bilangan 14:6-8 Tetapi Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune, yang termasuk orang-orang yang telah mengintai negeri itu, mengoyakkan pakaiannya, dan berkata kepada segenap umat Israel: “Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya. Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
Yosua dan Kaleb memiliki optimisme bukan karena mereka merasa bisa, tetapi karena iman mereka kepada Allah, bahwa Tuhanlah yang akan memberikan tanah perjanjian itu kepada mereka, Tangan kuasa Tuhan jauh lebih besar dan berkuasa dibandingkan dengan keperkasaan musuh-musuh mereka.
Apakah Yosua dan Kaleb disebut optimis? Lebih dari itu, mereka punya pengharapan kepada Tuhan. Bagi anak Tuhan, lawan dari sikap pesimis bukan sekedar optimis, tapi berpengharapan.
Bagaimana dengan ucapan kita? Di masa masa sulit ini, Apakah lebih banyak yang pesimis ataukah ucapan pengharapan kepada Tuhan yang berdasar kebenaran Firman? Jadi bukan sekedar keyakinan pribadi seperti optimisme dunia.
Dunia ini penuh dengan ketakutan, kehilangan pengharapan. Namun sebagai anak-anak Tuhan … yuk kita mempunyai Janji Firman Tuhan yang dapat diandalkan. Tuhan yang berkuasa yang menyertai kita, melewati setiap tantangan dan permasalahan yang ada, ditengah semua kegelapan yang ada bawalah terang pengharapan didalam Tuhan Yesus.
Jika kita masih sering pesimis seolah tidak ada lagi hari esok atau melebih-lebihkan keadaan saat ini, mari kita ubah, jangan sampai kita menjadi penyebar kabar busuk dan membuat Tuhan tidak berkenan. Sebarkanlah pengaharapan, milikilah iman, dan pandanglah pada pertolongan Tuhan.
Mulailah dari hal yang sederhana, yaitu setiap ucapan dan perkataan kita atau jika di dunia media sekarang dengan apa yang kita ketik dalam media sosial kita. Nyatakanlah pengharapan, sebarkalah kasih, sukacita dan terang dari Tuhan Yesus.
Roma 5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Komitmen ku :
Aku mau belajar mengucapkan kata kata pengaharapan karena aku memiliki iman bahwa Tuhan selalu menyertaiku dan tidak pernah meninggalkanku
Tuhan Yesus memberkati dan menyertai kita semuanya … salam sehat selalu
NV – SCW