“Waktu Tuhan yang Terbaik”
Renungan Harian, Jumat 19 Februari 2021
Galatia 6:9-10. “Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.”
Apabila kita memperhatikan teks pokok kita hari ini ada sebuah kalimat penting yang kerap kali kita sebagai pembaca tidak memperhatikan yaitu kalimat; “karena apabila sudah datang waktunya,…” Bapak, ibu dan saudara yang terkasih, kita tahu bersama bahwa Tuhanlah yang menciptakan waktu, tetapi DIA sendiri tidak dibatasi waktu. Dan bagi manusia, setelah peristiwa kejatuhan dalam dosa, manusia kemudian menjadi pribadi yang dibatasi oleh waktu. Penulis kitab pengkhotbah mengatakan, “untuk apa pun dibawah langit, ada waktunya.” [Pengkhotbah 3].
Kembali kepada teks pokok kita, sebagai orang yang percaya, kita harus belajar untuk sabar dan tidak gegabah dalam melakukan serta menantikan sesuatu, seperti apa yang telah di nasehatkan oleh Paulus kepada jemaat Galatia. Sesungguhnya TUHAN itu teratur, disiplin, penuh kasih, panjang sabar dan penuh pengertian. Segala pengaturan, kehendak dan rencana TUHAN itu ada waktunya. Oleh sebab itu mari kita belajar untuk mengerti dan beradaptasi serta setuju dengan waktu TUHAN.
Ada dua hal penting yang perlu kita lakukan untuk memahami semua ada waktunya;
Yang pertama, Jangan salah Paham [Galatia 6:7-8].
“Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan di tuainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.
Bapak, ibu dan saudara yang terkasih, sesungguhnya apa yang kita tabur itulah yang akan kita tuai. Jadi jika kita mau menerima tuaian yang benar dan baik, maka kita juga harus menabur kebenaran dan kebaikan lebih dahulu. TUHAN itu sangat baik dan tidak pernah merencanakan kejahatan kepada kita, DIA tidak pernah berniat mencelakakan kita. TUHAN selalu mendorong kita untuk menabur kebenaran dan kebaikan. Oleh sebab itu barangsiapa menabur dalam daging akan menuai kebinasaan. Demikian pula barangsiapa menabur dalam Roh akan menuai hidup kekal.
Yang kedua, Janganlah jemu-jemu berbuat baik [Galatia 6:9-10.]
Bapak, ibu dan saudara yang terkasih, teruslah menabur kebaikan kepada orang yang membutuhkan pertolongan. Teruslah menolong orang lain sekalipun ia tak mungkin membalas pertolongan kita. Jangan pernah berhenti berbuat baik. Jangan pernah menunda-nunda kebaikan untuk orang yang perlu segera membutuhkan pertolongan kita. Sesungguhnya setiap kebaikan yang kita lakukan akan kembali kepada diri kita sendiri.
Apakah yang akan kita lakukan jika kita tahu bahwa setiap perbuatan kita selalu mengandung sebab akibat? Kita akan menuai dari apa yang kita tabur tepat pada waktunya. Untuk segala kebenaran dan kebaikan yang kita lakukan akan ada waktunya untuk menuainya. Bahkan saat kita telah lupa apa saja yang telah kita tabur, TUHAN tidak pernah melupakan kebenaran dan kebaikan yang telah kita lakukan.
TUHAN pasti membalas kebenaran dan kebaikan kita tepat pada waktunya. Ingatlah bahwa setiap kebaikan kita tidak akan pernah sia-sia. Kita akan menuai kebaikan pada waktunya.
Bapak, ibu dan saudara yang terkasih, TUHAN mau kita tetap setia menolong orang lain. Saat anda dimanfaatkan oleh orang lain, lihatlah itu sebagai cara TUHAN agar kehidupan dan pertolongan anda berdampak dan bermanfaat bagi orang tersebut.
Selama masih ada kesempatan dan waktu untuk menabur kebaikan, kerjakanlah dengan sungguh. Ingatlah bahwa semuanya ada waktunya bahwa kebaikan itu akan kita tuai. Amin.
Selamat beraktifitas dan Tuhan Yesus Memberkati.
DS