Waspada JULID…
Renungan Harian Youth, Jumat 12 Juni 2020
Syalom sobat youth Elohim yang luar biasa dalam Tuhan Yesus Kristus…
“Anda jangan julid,” kalimat ini dipopulerkan oleh penyanyi Syahrini (penyanyi lagu maju mundur cantik) untuk menyindir haters-nya agar tidak terlalu repot dengan urusannya. Sontak, kata itu akrab di telinga anak muda sekarang.
Kata JULID sendiri berasal dari bahasa Sunda yaitu BINJULID yang mempunyai arti iri hati atau dengki
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, iri hati berarti merasa kurang senang melihat kelebihan orang lain.
Sobat Youth Elohim, dalam Kejadian 4:5, kita bisa melihat bahwa iri hati sangat amat berbahaya buat kehidupan kita. Kita bisa belajar dari kisah Kain dan Habel
“. . . tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas dan mukanya muram . . . . Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel adiknya itu lalu membunuh dia.” (Kejadian 4:5)
Kain merasakan iri hati terhadap Habel, adiknya. Tuhan mengindahkan kurban persembahan Habel, namun mengabaikan persembahannya. Kain ga trima akan hal itu. Kegalauan hati Kain terpancar dari wajahnya yang muram (ingat wajah muram karena JULID pasti jelek ya guys…). Ia tergoda dan terpancing emosinya sehingga tega membunuh Habel. Bayangkan!!!!!!! Adik kandungnya sendiri dibunuhnya. Kain tidak lagi berpikir secara jernih karena dosa sudah menutupi pintu hatinya sehingga ia tidak mampu mengendalikan diri. Kain melampiaskan amarahnya pada Habel yang sesungguhnya tidak bersalah. Rasa iri membangkitkan amarahnya dan kemudian mendorongnya melakukan tindakan keji.
Sobat Youth Elohim, iri hati sebenarnya adalah perampokan atau perampasan secara tersembunyi; kita mengambil apa yang menjadi milik orang dan mengklaim itu sebagai milik kita
“Jangan mengingini rumah saudaramu; jangan mengingini istrinya atau hambanya laki-laki atau hambanya perempuan atau lembunya atau keledainya atau apa pun yang dipunyai sesamamu.” Keluaran 20:17
Banyak anak muda menganggap sepele masalah iri hati ini karena iri hati seakan-akan sudah menjadi bagian yang sangat alamiah, begitu biasa terjadi dalam kehidupan kita. Pandangan ini sungguh keliru!! MENGAPA?
Iri hati adalah seperti racun yang dapat mengubah kasih menjadi kebencian; bahkan hingga membunuh sekalipun. “Sebab dimana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri, disitu ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.” Yakobus 3:16
Iri hati termasuk salah satu dari “perbuatan daging” (Galatia 5:19-21) karena membuka pintu bagi iblis untuk masuk ke dalam kehidupan kita, mulai dari “sekedar” cemburu, depresi hingga perbuatan yang lebih dari itu
Jadi, MENGAPA KITA TIDAK BOLEH IRI HATI?
1. Iri hati menunjukkan betapa kecilnya pikiran kita.
Bukankah Tuhan menciptakan kita menurut rupa dan gambar-Nya, secara unik dan istimewa? Jangan mengeluh untuk hal-hal yang tidak kita miliki sobat, tetapi bersyukurlah untuk hal-hal yang telah diberikan Tuhan kepada kita.
2. Iri hati akan menggerogoti kesehatan kita.
Orang yang iri hati akan selalu merasa jengkel melihat keberhasilan orang lain. Kondisi kejiwaan semacam ini akan mengganggu kesehatan fisiknya. Kita akan sulit tersenyum, sehingga otot-otot di wajah kita tidak berkembang dengan baik dan menjadi nampak lebih tua! (hayo… sapa yang mau keliatan lebih tua …. Hehehe)
3. Iri hati menghasilkan keretakan hubungan atau relasi kita dengan orang lain.
Orang yang diliputi dengan iri hati tidak suka berada di tengah-tengah orang yang lebih berhasil dari dirinya dan mengeluarkan perkataan-perkataan yang provokatif, menyampaikan gosip dan hal negatif lainnya bahkan dijauhi oleh orang lain serta terisoliasi dari pergaulan.
4. Iri hati adalah dosa
(hukum taurat ke 10) dan upahnya adalah maut. Ingat MAUT…. Tidak enak bukan???? Oleh karena itu sobat Youth Elohim, jangan biarkan iri hati bertumbuh subur sehingga menjadi jalan masuk bagi si jahat untuk menguasai hati kita.
Perasaan iri hati tidak akan mendatangkan kebaikan bagi kita (Ams 14:30) dan seperti senjata bumerang dimana iri hati akan menghancurkan diri sendiri.
Mari kita jauhi iri hati dan mulai mensyukuri segala sesuatu yang sudah kita miliki
Komitmenku hari ini :
Aku ga mau JULID lagi… Tuhan sudah memberikan yang terbaik buatku, aku mau pelihara dan mengembangkan semua potensi yang ada padaku. Aku yakin dan percaya, aku akan menjadi anak yang lebih baik lagi dan lebih menyenangkan hati Tuhan, karena aku mau mensyukuri apa yang Tuhan Yesus percayakan kepadaku.
AY – AC