“WATON SULOYO”

July 17, 2021 0 Comments

Renungan Harian Anak, Sabtu 17 Juli 2021

Bacaan renungan: LUKAS 7:29-35

Halo Elohim Kids! Gimana kabarnya hari ini? Semoga kita semua bisa sehat selalu. Kiranya berkat TUHAN yang melimpah menjadi bagian kita untuk hari ini dan seterusnya. Jangan lupa tetap jaga kesehatan dengan makan makanan yang bergizi, minum vitamin, olahraga dan tidur yang cukup. Jangan lupa jaga kebersihan dengan mencuci tangan dan memakai masker ya agar kita tetap terjaga dari segala penyakit. Yuk sama-sama kita mau belajar Firman Tuhan lewat renungan hari ini.

Dikisahkan ada seorang anak yang sangat nakal. Segala sesuatu yang diperbuat olehnya pasti merugikan dan membuat orang disekitarnya kesal dan jengkel. Semua dilakukannya dengan seenaknya dan semaunya sendiri. Hal-hal seperti membuang sampah sembarangan, mengambil barang temannya tanpa meminta izin, tidak mengembalikan barang temannya, suka teriak-teriak, memukul temannya, semua dilakukan seenaknya sendiri.

Suatu hari, anak ini mulai melakukan kenakalannya, dia berencana untuk mengambil uang di rumah temannya karena ada mainan bagus yang dilihatnya ketika dia sedang jalan-jalan. Sebelumnya dia mengambil mainan itu dan kabur, tapi ketahuan oleh si pemilik toko. Dia pun tertangkap dan dimarahi oleh pemilik toko dan dibilangi jika ingin mainan itu dia harus membelinya. Akhirnya sampailah dia ke rumah temannya. Tanpa mengetok pintu maupun memberi salam dia masuk ke rumah itu seperti masuk ke rumahnya sendiri. Karena sudah sering berkunjung ke rumah itu, dia pun tahu beberapa ruangan seperti kamar-kamar di rumah otu. Akhirnya dia pergi ke kamar orang tua dari temannya itu, membuka laci meja dan menemukan beberapa uang yang cukup untuk membeli mainan tersebut. Namun, hal tersebut diketahui oleh orang tua temannya itu dan segera memarahi anak itu. Tidak hanya itu, mereka  menggertak anak itu dengan mengatakan telah menelepon polisi karena kenakalan anak ini. Diapun menangis sejadi-jadinya. Dia takut kalau dia harus dipenjara. Akhirnya orangtua temannya ini menasihati dia agar jangan seenaknya sendiri dalam melakukan sesuatu. Mulailah memikirkan semuanya dengan benar dan jangan seenaknya sendiri. Anak itupun menangis sekencang-kencangnya sambil meminta maaf. Akhirnya mereka memaafkan anak ini dan akhirnya dia pun lari sambil menangis.

Ada istilah dalam bahasa Jawa tentang orang yang melakukan segala hal seenaknya sendiri.  

Waton suloyo, kata orang Jawa: tidak peduli apakah yang dihadapi benar atau salah, tak peduli apakah penolakan beralasan atau tidak, tak peduli apakah alasan itu relevan atau ngawur, yang penting adalah mencela, mengecam, mengkritik, menentang, bahkan mengganggu, memboikot, menghalangi, melawan.

Sama sepeti kisah dalam pembacaan hari ini dimana Orang Farisi dan ahli Taurat yang sangat keterlaluan. Melihat Yohanes Pembaptis hidup menyepi, jauh dari masyarakat, membatasi makan dan minum, mereka bilang, “Dia kerasukan setan.” Melihat Tuhan bergaul dengan semua, dekat dengan semua, makan dan minum bersama semua, mereka menuduh, “Dia pelahap, sahabat para pendosa” (Luk 5:30). Dengan sikap dan alasan itu, mereka menolak Yohanes dan Tuhan.

Apa pun tindakan Tuhan dan Yohanes, mereka menolak dan menentang. Tak peduli bahwa yang mereka tolak adalah kebenaran, tak peduli benar salah alasan yang mereka pakai, pokoknya menolak dan menentang.  Mereka tidak menerima cara hidup yang ditunjukkan baik oleh Yohanes Pembaptis maupun Yesus. Yang mereka terima ya hanya standar mereka sendiri! Inilah yang membuat mereka punya sifat waton suloyo .

 Celakanya, tidak seorang pun sepenuhnya bebas dari kemungkinan terinfeksi virus waton suloyo. Banyak hal bisa mendorong kita bersikap waton suloyo: kepentingan kita terhalang, wewenang kita dipangkas, pendapat kita tidak dihargai, peran kita dikurangi, kita dirugikan, kecewa, tersinggung, iri hati, benci, dan banyak lagi yang lain. Semua itu mudah mendorong kita bersikap waton suloyo.

Adik-adik diperlukan kejujuran dalam menilai tiap hal, kerendahan hati untuk mengakui yang harus kita akui, dan ketegasan moral untuk mendidik dan mengarahkan hati, agar virus waton suloyo tidak merajai hidup kita.

TIDAK SEORANG PUN SEPENUHNYA BEBAS DARI KEMUNGKINAN TERINFEKSI VIRUS WATON SULOYO ITU. MAKA DARI ITU, MILIKILAH KASIH SEPERTI KASIH TUHAN AGAR KITA TERHINDAR DARI VIRUS WATON SULOYO.

Ayat Hapalan

1 Korintus 13:2b (TB)  sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. 

Komitmen hari ini

Aku mau memiliki kasih kepada Tuhan, sehingga aku menjalani hidup tidak semaunya sendiri tetapi sesuai dengan Firman Tuhan

MEK – IFM

PENGUMUMAN :

Jangan lupa adik-adik semuanya, untuk mengikuti ibadah Elohim Kids di acara Sunday Funday Besok … hari minggu jam 08.15 di channel Youtube Elohim ministry dengan tema :

“Tuhan memberiku sahabat”

Ayo kita bersukacita Bersama memuji Tuhan dan juga yang paling penting kita belajar Firman Tuhan.
Sampai jumpa besok ya … Tuhan Yesus memberkati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *