YESUS HIDUP DI DALAMKU

Renungan Harian Youth, Selasa 28 November 2023
Galatia 2:20, namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.
Kita semua manusia yang hidup di dunia ini, adalah ciptaan Tuhan yang berharga yang diberikan mata untuk melihat, hidung untuk menghela nafas, otak untuk berpikir, tangan untuk melakuakan pekerjaan dan kaki untuk melangkah. Hidup kita ini juga terdiri dari tubuh, jiwa dan roh. Tubuh terdiri atas kulit dan daging, jiwa terdiri atas emosi kehendak bebas perasaan dan pikiran, roh itu sendiri adalah nafas yang dihembuskan oleh Allah kepada manusia agar bisa hidup dan bergerak.
Lain halnya dengan Film-film bertema zombie yang menggambarkan tentang manusia yang tidak lagi menjadi dirinya sendiri. Zombie-zombie itu melakukan segala sesuatu menurut kehendak “roh” yang menguasai atau tinggal di dalam tubuh mereka. Mereka sesungguhnya mati meskipun tampak hidup.
Rasul Paulus tidak menyatakan bahwa ia seperti zombie ketika mengatakan bahwa hidupnya dikuasai Kristus: “Kristus hidup di dalam aku”. Ia tidak kehilangan kepribadiannya. Yang dimaksud Paulus adalah bahwa sejak ia percaya kepada Kristus, ia bersatu dengan-Nya. Persatuan dalam hal apa? Dalam kematian Kristus. “Aku telah disalibkan dengan Kristus” (ay. 19). Kristus disalibkan untuk menanggung dosa kita. Oleh iman, kita percaya bahwa kematian-Nya telah melunasi dosa kita. Persatuan dengan Kristus menjadikan kita manusia yang baru dalam arti terjadi tranformasi hidup. Sejak itu, kita memulai kehidupan yang baru. Apa ciri kehidupan baru? Kehidupan yang mati terhadap dosa. Tidak lagi dikuasai dosa.
Seorang yang bersatu dengan Kristus tidak lagi suka berbuat dosa. Kecenderungan hatinya berubah. Hatinya sekarang seperti hati Kristus, menyenangi yang benar dan melakukan yang benar.
T. S. Rendall mengatakan bahwa terlalu banyak orang Kristen menghadap ke dua arah pada waktu yang sama seperti istri Lot yang berlari ke satu arah, tetapi menghadap ke arah lain. Banyak yang mengharapkan Surga tapi juga mencintai dunia.
Kembali kepada ilustrasi di awal, bahwa Kristus hidup di dalam kita tidak sama dengan keadaan zombie. Zombie kehilangan kebebasannya sehingga sebenarnya tidak lagi patut disebut manusia. Orang percaya berbeda. Kita hidup dalam kebebasan, tetapi keinginan hati dan kehendak kita adalah keinginan dan kehendak yang tidak lagi menurut natur atau sifat kita yang lama, melainkan menurut Kristus. Kita menjadi ciptaan baru di dalam Kristus (2Kor 5:17).
Kita suka melakukan hal-hal yang baik dan benar sebagaimana yang dikehendaki Kristus.
Segala yang Paulus lakukan dimotivasi oleh apa yang telah Kristus lakukan baginya dan bersamanya. Ia mengatakan bahwa dirinya telah disalibkan dengan Kristus. Yang perlu kita garisbawahi dari pernyataan Paulus, bukan hanya Yesus yang telah disalibkan bagi kita, kita juga telah disalibkan dengan Kristus.
Kesadaran yang dimiliki Paulus juga perlu kita miliki. Kita perlu menganggap diri kita sudah benar-benar mati bagi dosa. Kita mati terhadap keinginan dan pengejaran yang egois, dan hidup untuk mengejar hal-hal yang menyenangkan Allah. Kristus telah memerdekakan kita dari kutuk hukum taurat. Pengertian tentang anugerah Tuhan Yesus akan mengubah hidup seseorang. Kita akan melewati hari-hari kita dengan merasakan kasihNya. Setiap kali kita membaca firman Tuhan, Tuhan akan memberikan pengertian tentang kasihNya.Semakin kita merasakan kasihNya, hidup kita akan berubah, fokus hidup kita bukan lagi keinginan pribadi tetapi keinginan Kristus yang ada dalam kita.
Apabila Kristus yang hidup di dalam kita, sama seperti ranting yang tinggal pada pokok anggur, ranting itu akan berbuah-buah banyak karena pokok anggur (Kristus) itu yang memberi kehidupan dan buah.
Jika kita masih menganggap atau merasa bahwa hidup kita adalah milik Kristus, maka pada saat Tuhan Yesus meminta kita menyerahkan seluruh hidup kita untuk sungguh-sungguh hidup dalam kebenaran, melepaskan apa yang menurut kita nyaman untuk dijalani dan sulit untuk kita lepaskan, melepaskan apa yang menjadi kesenangan dan kesayangan kita serta semua yang berharga dari hidup kita, maka kita akan mudah menyerahkan semuanya karena kita telah merasa bahwa hidup kita bukan lagi milik kita, tapi milik Tuhan Yesus.
Rekan-rekan youth, sebagai orang-orang yang sudah percaya Kristus, marilah kita menunjukkan sifat dan perilaku yang berkarakter Kristus di dalam kehidupan keseharian kita. Tetapi, semua memang tergantung pilihan dan keputusan kita, karena Tuhan tidak pernah memaksa kita dan memberikan kehendak bebas kepada kita, jadi semua kembali kepada kita, apakah kita masih mau melakukan semua kesenangan kita yang jahat karena masih menganggap bahwa hidup ini adalah milik kita sendiri dan untuk bersenang-senang atau kita merasa bahwa hidup ini bukan milik kita lagi karena sudah dibeli oleh Tuhan dan dibayar lunas dengan darah mahal yang tertumpah diatas kayu salib dan sekarang kita mau menjadi Tuhan Yesus sebagai pemilik hidup kita, sehingga ketika Tuhan Yesus meminta kita menyerahkan hidup kita untuk Dia maka kita dengan mudah mengembalikan hidup kita kepada-Nya dan dibawa-Nya masuk ke dalam rencana-Nya yang terbaik, itu pun kembali kepada pilihan dan keputusan kita.
Kiranya orang lain yang belum percaya bisa melihat Kristus di dalam diri kita melalui perbuatan baik dan benar yang kita lakukan.
Amin, Tuhan Yesus Memberkati
RM – DOT