“MENABUR PASTI MENUAI”

Renungan Harian Kamis, 02 Januari 2024

Ayat Pokok : Markus 4:26-29. Lalu kata Yesus: “Beginilah hal Kerajaan Allah itu seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba.”

Shalom… Selamat pagi bapak, ibu dan saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus.

Adalah seorang petani memiliki lahan yang sangat luas, d‎ia sangat menginginkan hasil panen yang berlimpah. Ketika masa panen tiba, ‎dia sangat kecewa karena hanya mendapati sebakul buah saja,  di‎a terpukul dan menganggap bahwa TUHAN tidak memberkatinya,‎ petani itu tidak menyadari bahwa dia menuai sesuai dengan apa yang telah dia tabur. Jika pada lahan yang luas itu, ‎dia hanya mempunyai satu pohon saja, maka tentu dia hanya akan memanen sebanyak buah yang ada dipohon itu saja. Petani itu tak akan pernah mendapatkan lebih jika tak mau mengubah cara berpikirnya.

‎Bapak, ibu dan saudara terkasih, kita mempunyai banyak ladang dalam kehidupan ini, jadi kitapun memiliki banyak KESEMPATAN untuk memperoleh BERKAT yang berlimpah. Yang menjadi pertanyaan adalah ; apakah yang telah kita usahakan pada ladang-ladang kita itu?‎ Sudahkah kita mengerjakan dan mengolahnya dengan baik?

Dalam surat 2 Korintus 9:6, Rasul Paulus berkata; “Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.” Paulus menasehati jemaat Korintus sebagai pendengar mula-mula dan bagi setiap kita juga bahwa ada kebahagiaan besar ketika kita memberi atau dengan kata lain menabur. Apakah yang kita beri kepada orang lain??? Waktu, tenaga, pikiran atau bahkan mungkin materi yang kita miliki, oleh sebab itu janganlah kita lalai dalam mempergunakan karunia dan apa yang ada pada kita.

Rasul Paulus menyadari bahwa apa yang ada padanya semua adalah Anugerah Tuhan yang harus dipergunakan untuk kepentingan kerajaan Sorga, oleh sebab itu dia berkata dalam 1 Korintus 15:10 ; “Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yg menyertai aku.” Rasul Paulus telah memakai semua yang ada padanya demi untuk kemajuan Injil, sehingga kita melihat betapa luas jangkauan pelayanannya dan betapa besar pengaruhnya pada gereja mula-mula pada waktu itu. Benih yang dia tabur telah menghasilkan tuaian jiwa yang luar biasa, sehingga seluruh ujung bumi telah mendengar berita Injil dan ini menjadi inspirasi dan teladan besar yang harus kita teruskan.

Jadi, benih apakah yang telah kita tabur???

Jika kita telah menanam KEJUJURAN, kita akan menuai KEPERCAYAAN.
Jika kita menanam KEBAIKAN, kita akan menuai TEMAN.
Jika kita menanam KERENDAHAN HATI, kita akan menuai PENGHARGAAN.
Jika kita menanam KETEKUNAN, kita akan menuai KEPUASAN.
Jika kita menanam PERTIMBANGAN, kita akan menuai CARA PANDANG.
Jika kita menanam KERJA KERAS, kita akan menuai KESUKSESAN
Jika kita menanam PENGAMPUNAN, kita akan menuai PEMULIHAN HUBUNGAN

Bapak, ibu dan saudara yang terkasih. Marilah setiap kita memperhatikan BENIH apa yang telah kita tabur saat ini?

Apa yang telah kita tabur saat ini, akan menentukan apa yg akan kita TUAI nanti. Surat Galatia 6:7, 9-10 mencatat; Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.

Janganlah kita jemu² berbuat baik,  karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman. Amin.

Tuhan Memberkati.

DS