Utuh Sempurna

March 14, 2025 0 Comments

Renungan Harian Jumat, 14 Maret 2025

Yeremia 33:6 “Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan kepada mereka kesehatan dan kesembuhan, dan Aku akan menyembuhkan mereka dan akan menyingkapkan kepada mereka kesejahteraan dan keamanan yang berlimpah-limpah.

Istilah Ibrani untuk damai sejahtera ialah “Shalom” kata ini bukan sekadar menunjuk kepada ketiadaan perang dan pertentangan. Makna dasar “Shalom” ialah keserasian, keutuhan, kesempurnaan, kebaikan, kesejahteraan, dan keberhasilan di segala bidang kehidupan.

Pengertian DAMAI SEJAHTERA

  • Damai sejahtera mengacu kepada ketenangan dalam hubungan internasional, seperti perdamaian antara dua negara yang bertikai, 1 Raja Raja 4:24
  • Damai sejahtera juga dapat mengacu kepada situasi tenang pada satu bangsa, yang makmur dan tidak ada pertikaian, 1 Tawarikh 22:9
  • Utuh Sempurna dapat dialami sebagai keutuhan dan keselarasan dalam hubungan antar manusia, baik dalam rumah tangga, Amsal 17:1, maupun kepada sesama, Roma 12:18, Ibrani 12:14.
  • Damai sejahtera dapat mengacu kepada perasaan pribadi seseorang bahwa semua lengkap dan sejahtera, bebas dari kekhawatiran dan merasa tenteram dalam jiwanya, Mazmur 4:8-9, Mazmur 119:165, dan dengan Allah, Bilangan 6:26, Roma 5:1.
  • Shalom melukiskan dunia ciptaan asli yang berada dalam keselarasan dan keutuhan sempurna. Ketika Allah menciptakan langit dan bumi, Ia menciptakan dunia yang tenteram dan damai. Kesejahteraan menyeluruh ciptaan ini terungkap di dalam pernyataan yang ringkas, “Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik” Kejadian 1:31.

DAMAI SEJAHTERA yang DIREBUT dari manusia

Ketika Adam dan Hawa mendengarkan suara ular dan memakan buah pengetahuan baik dan benar, Kejadian 3:1-7, Ketidaktaatan mereka membawa masuk dosa dan mengacaukan keselarasan semula dari ciptaanNya

Pada saat itu, untuk pertama kalinya Adam dan Hawa mengalami rasa bersalah dan malu di hadapan Allah dan kehilangan damai dalam hati, Kejadian 3:8

Dosa Adam dan Hawa di Taman Eden merusak hubungan intim mereka dengan Allah. Sebelum memakan buah itu, mereka memiliki persekutuan intim dengan Allah di taman itu, tetapi setelah itu “bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap Tuhan Allah di antara pohon-pohonan dalam taman” ( kejadian 3:8 ), Daripada menantikan saat dapat bercakap-cakap dengan Allah, mereka kini takut mendengar suara-Nya (Kejadian 3:10)

Hubungan di antara Adam dan Hawa sebagai suami istri juga terganggu. Ketika Allah membicarakan dosa itu dengan mereka, Adam menyalahkan Hawa (Kejadian 3:12), lalu Allah menyatakan bahwa perselisihan akan terus berlangsung di antara pria dan wanita(kejadian 3:16), demikian dimulailah konflik sosial yang dewasa ini merupakan bagian kesulitan umat manusia, mulai dari percekcokan dan kekerasan di dalam rumah tangga

Akhirnya, dosa mengacaukan kerukunan dan persatuan di antara manusia dengan alam. Sebelum Adam berdosa, dengan sukacita ia bekerja di Taman Eden (Kejadian 2:15, 19-20) dan dengan bebas berjalan di antara hewan, memberi nama kepadanya. Setelah kejatuhan dalam dosa, timbullah permusuhan antara Adam dan Hawa terhadap ular (Kejadian 3:15), dan kenyataan bahwa bekerja akan mengakibatkan peluh dan kelelahan (Kejadian 3:17-19). Di mana sebelumnya hubungan manusia dengan lingkungan hidupnya selaras, kini ada pergumulan dan pertentangan

DAMAI SEJAHTERA DIPULIHKAN KEMBALI

Sekalipun akibat dari kejatuhan adalah kehancuran kesejahteraan serta kedamaian manusia dan bahkan seluruh alam ciptaan, Allah merencanakan pemulihan shalom; jadi kisah untuk memperoleh kembali damai sejahtera ialah kisah PENEBUSAN di dalam Kristus.

Karena Iblis yang memulai penghancuran kedamaian di dunia kita, maka pemulihannya harus mencakup pembinasaan Iblis dan kuasanya. Sebenarnya, banyak janji PL mengenai kedatangan Mesias adalah janji akan datangnya kemenangan dan damai sejahtera. Yesaya bernubuat bahwa Mesias akan memerintah sebagai Raja Damai, Yesaya 9:5-6, Yehezkiel meramalkan bahwa perjanjian baru yang hendak didirikan Allah melalui Mesias akan menjadi perjanjian damai sejahtera, Yehezkiel 37:26. Dan Mikha, ketika menubuatkan kelahiran pemimpin yang akan datang di Betlehem menyatakan bahwa “dia menjadi damai sejahtera” Mikha 5:4

Pada saat kelahiran Yesus, malaikat mengumandangkan bahwa damai sejahtera Allah telah turun ke bumi, Lukas 2:14. Yesus datang untuk membinasakan pekerjaan Iblis, 1 Yohanes 3:8 dan merobohkan semua rintangan pertentangan yang merupakan bagian dari kehidupan kita, sehingga mendatangkan damai Efesus 2:12-17.

Oleh kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus melucuti semua senjata serta kekuatan dan penguasa musuh SEHINGGA dengan demikian memungkinkan kedamaian, OLEH SEBAB itu, pada saat kita percaya kepada Yesus Kristus, kita dibenarkan oleh iman dan berdamai dengan Allah, Roma 5:1

Sehingga kita dibenarkan oleh iman (Roma 3:21-28, Galatia 2:16) dan berdamai dengan Allah (Roma 5:1). Dan untuk mengalami damai sejahtera Allah, Ia memberikan Roh KudusNya kepada kita, yang mengerjakan buah-Nya di dalam diri kita, sehingga damai sejahtera memerintah hati kita (Kolose 3:15), dan memampukan kita untuk hidup berdamai dengan sesama kita (2 Korintus 13:11, 1 Tesalonika 5:13)

Tuhan Yesus Memberkati

Budi Wahono

Dapatkan Link renungan Harian dari elohim.id setiap hari dengan bergabung kedalam Grup Renungan Harian kami
Silahkan ketik Nama (spasi) Daerah asal (Spasi) No Hp yang anda daftarkan
Kirim ke 0895-1740-1800
Tuhan Memberkati dan tetap bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *