LIVE LIKE CHRIST

March 12, 2025 0 Comments

Renungan Harian Youth, Rabu 12 Maret 2025

1 Yohanes 2:5-6

Kasih sejati bukanlah sekadar pertunjukan atau pencitraan, melainkan cerminan dari ketulusan hati. Kasih yang tulus tidak hanya berupa perasaan, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Maka, pertanyaannya adalah: “Seperti apa bentuk nyata dari kasih yang tulus itu?”

Pertama, orang yang tulus mengasihi akan mencintai kebaikan dan membenci kejahatan. Menjauhi kejahatan bukan hanya berarti tidak menyukainya secara pasif, tetapi secara aktif menentangnya. Artinya, kita tidak boleh sekadar menghindari kejahatan, tetapi harus benar-benar membencinya dengan sungguh-sungguh. Sebaliknya, melakukan kebaikan harus menjadi bagian yang melekat dalam hidup kita—sesuatu yang dilakukan secara alami dan terus-menerus.

Kedua, orang yang tulus mengasihi akan memperlakukan sesamanya seperti saudara. Dalam kasih persaudaraan, kita dipanggil untuk saling mengasihi dengan kesungguhan hati. Kasih yang tulus bukan sekadar perasaan, tetapi memiliki dorongan kuat untuk diwujudkan dalam tindakan nyata. Seperti Yesus yang mengasihi semua orang tanpa syarat, kita pun dipanggil untuk hidup dalam kasih yang serupa dengan kasih Tuhan Yesus.

When we seek for a deeper life and a closer walk with God, let us never forget that a deeper life should make us more outgoing. God does not grant us a closer walk with Him merely for us to “make merry with our friends.”

Ada sebuah kisah yang bisa menjadi gambaran bagi kita. Suatu hari, seseorang berkata, “Persis seperti bapaknya, ya!” saat melihat seorang anak kecil yang pandai berbicara. Mendengar itu, sang ayah pun menjawab, “Tentu saja, dia kan anak saya.” Ungkapan seperti ini sering kita dengar ketika melihat seorang anak yang memiliki tingkah laku, sikap, atau kebiasaan yang mirip dengan orang tuanya. Meskipun tidak selalu seratus persen sama, tetapi ada banyak kesamaan yang menunjukkan hubungan antara anak dan bapaknya.

Hal ini juga menggambarkan kehidupan orang percaya yang dikenal dengan istilah “Imitatio Christi”—meneladani Kristus. Dalam 1 Yohanes 2:5-6, dikatakan bahwa barangsiapa menaati firman Tuhan, kasih-Nya telah menjadi sempurna dalam dirinya. Dengan demikian, kita mengetahui bahwa ia hidup di dalam Tuhan. Lebih lanjut, ayat ini menegaskan bahwa

Kata “wajib” berarti harus, tidak bisa ditawar. Ini menunjukkan bahwa meneladani Kristus bukan sekadar anjuran, melainkan suatu keharusan. Meneladani Kristus juga sangat diperlukan karena beberapa alasan:

Pertama, banyak orang, termasuk orang Kristen, masih hidup menurut kedagingan. Oleh karena itu, diperlukan standar yang benar, yaitu kehidupan Kristus, yang menjadi pembanding dan pembeda antara hidup dalam kebenaran dan hidup dalam kedagingan.

Kedua, masih banyak orang yang belum mengenal Tuhan atau bahkan menolak untuk mengenal-Nya. Karena itu, kehidupan orang percaya harus menjadi kesaksian yang nyata. Ketika seorang Kristen benar-benar meneladani Kristus dalam sikap dan tindakannya, maka hidupnya dapat menjadi alat bagi orang lain untuk mengenal Tuhan dan tertarik kepada-Nya. Meneladani Kristus bukan hanya panggilan, tetapi juga tanggung jawab bagi setiap orang percaya, agar melalui hidup kita, dunia dapat melihat kasih dan kebenaran Tuhan.

In the matter of service, God delights in one who serves cheerfully, neither grudgingly nor of necessity. He would rather have no service at all, than reluctant service. When one serves for reward, it is but a short while before he is complaining to God that he is not being blessed sufficiently.

Kita mengenal sebuah kisah yang sangat populer tentang seorang tokoh perjuangan dari India, Mahatma Gandhi. Saat menempuh studi di luar negeri, ia hidup di tengah lingkungan orang Kristen dan sering mendengar ajaran tentang Kristus. Namun, apa yang ia lihat berbeda dari apa yang ia dengar—banyak orang Kristen tidak mencerminkan kehidupan Kristus dalam tindakan mereka. Karena kekecewaan itu, Gandhi memutuskan untuk tidak menjadi seorang Kristen.

Kisah ini menjadi peringatan bagi kita. Jika kita mengaku sebagai orang Kristen, itu berarti kita adalah pengikut Kristus. Dan sebagai pengikut Kristus, kita seharusnya meneladani-Nya dalam kehidupan sehari-hari. Kristus penuh kasih, rendah hati, rela berkorban, selalu berbuat kebaikan, dan peduli terhadap sesama. Itulah sifat-sifat Kristus yang seharusnya tercermin dalam hidup kita. Ketika kita sungguh-sungguh meneladani Kristus, sesungguhnya kita sedang membuka pintu bagi pemberitaan Kabar Baik kepada orang lain. Kehidupan kita bisa menjadi saksi yang hidup tentang siapa Kristus itu. Bersyukurlah karena kita telah mengenal Kristus! Dialah yang memampukan kita untuk hidup sesuai dengan teladan-Nya, agar melalui hidup kita, orang lain pun dapat mengenal Yesus Kristus.

Truly, as the Lord said, many who are first now will be last in eternity, and many who are last here will be first there. It is only as we are willing to humble ourselves and acknowledge our corruption and respond wholeheartedly to the Father’s love, that we shall be able to achieve what we dream of

Seperti Yesus Kristus yang dengan tulus mengasihi kita, demikian juga kita harus tulus dalam menghargai dan menghormati sesama. Menghargai orang lain adalah salah satu bentuk kasih yang nyata—kasih yang memberi ruang terbaik bagi orang lain untuk merasa dihargai dan diterima.
Kasihilah semua orang tanpa terkecuali, karena setiap manusia berhak untuk dihargai dan dihormati. Penghormatan yang kita berikan bukanlah sekadar respons atas penghormatan yang telah kita terima, tetapi merupakan wujud kasih kita kepada Allah. Sebab kasih Allah telah diberikan kepada kita tanpa syarat, maka kita pun harus mengasihi tanpa syarat.

Sebab sesungguhnya, Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya, dan yang memilih untuk hidup dalam kasih—seperti Yesus telah meneladankannya bagi kita.

LW – NDK

Dapatkan Link renungan Harian dari elohim.id setiap hari dengan bergabung kedalam Grup Renungan Harian kami
Silahkan ketik Nama (spasi) Daerah asal (Spasi) No Hp yang anda daftarkan
Kirim ke 0895-1740-1800
Tuhan Memberkati dan tetap bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *