Bacaan Alkitab Kamis, 15 Mei 2025

Injil Matius pasal 11-12
Matius 11 – Yesus Menguatkan, Menegur, dan Mengundang
Yesus mengajar dan berkhotbah di kota-kota setelah memberikan perintah kepada kedua belas murid-Nya. Yohanes Pembaptis, yang saat itu berada di penjara, mengirim pesan kepada Yesus untuk menanyakan apakah Yesus adalah yang dijanjikan atau harus menunggu yang lain. Ia memuji Yohanes sebagai nabi terbesar dan menjelaskan bahwa banyak orang menolak kebenaran, baik dari Yohanes maupun dari Yesus sendiri. Ia mengecam kota-kota yang tidak bertobat meski telah melihat mujizat. Pada akhir pasal, Yesus mengundang semua yang letih lesu untuk datang kepada-Nya dan menerima kelegaan.
Kesimpulan:
Yesus adalah Pribadi yang penuh kuasa dan kelembutan. Ia menegur ketidakpercayaan, tetapi juga memberikan penghiburan bagi mereka yang mau datang kepada-Nya.
Matius 12 – Yesus adalah Tuhan atas Hari Sabat dan Sumber Kuasa Sejati
Yesus menghadapi pertentangan dengan orang-orang Farisi terkait pelanggaran hari Sabat. Yesus menjelaskan bahwa kebaikan dan belas kasihan lebih penting daripada aturan-aturan formal. Dia juga menyembuhkan seorang laki-laki yang lumpuh pada hari Sabat, yang membuat orang-orang Farisi semakin marah dan bersekongkol melawannya. Yesus juga mengingatkan bahwa hujatan terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. Akhirnya, Ia mengajarkan bahwa hubungan sejati dengan-Nya dibangun melalui ketaatan kepada kehendak Allah.

Kesimpulan:
Yesus menegaskan otoritas-Nya atas hukum, kuasa rohani, dan relasi sejati. Menjadi keluarga Allah bukan soal hubungan darah, tetapi ketaatan kepada kehendak-Nya.
Matius 11–12 menunjukkan keseimbangan antara teguran terhadap ketidakpercayaan dan undangan kasih dari Yesus. Ia memanggil semua orang untuk datang kepada-Nya, menaati kehendak Bapa, dan mengalami kelegaan sejati