Bacaan Alkitab Surat 2 Korintus Pasal 12-13

2 Korintus 12 – Kuasa Allah Dalam Kelemahan
Paulus menceritakan pengalaman rohaninya yang luar biasa, namun untuk mencegahnya menjadi sombong, ia diberi “duri dalam daging”. Ia sudah berdoa tiga kali supaya itu diambil, tetapi Tuhan menjawab bahwa kasih karunia-Nya cukup dan kuasa-Nya menjadi sempurna dalam kelemahan. Paulus akhirnya bermegah dalam kelemahannya agar kuasa Kristus tinggal atasnya.
Kesimpulan:
Kelemahan bukan penghalang bagi karya Allah, justru di sanalah kuasa-Nya dinyatakan. Hidup yang bergantung pada kasih karunia Tuhan adalah hidup yang kuat.

2 Korintus 13 – Nasihat Terakhir dan Berkat Penutup
Paulus menutup suratnya dengan memperingatkan jemaat agar memeriksa diri apakah mereka hidup dalam iman. Ia berdoa agar mereka menjadi sempurna, bersatu hati, dan hidup dalam damai sejahtera. Paulus menutup dengan berkat penutup yang terkenal tentang kasih karunia Tuhan Yesus, kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus.
Kesimpulan:
Hidup dalam iman berarti terus memeriksa diri, menerima nasihat, dan mengejar kesatuan serta damai sejahtera. Allah sendiri menyertai orang percaya dengan kasih dan anugerah-Nya.
2 Korintus 12–13 menegaskan bahwa dalam kelemahan kita menemukan kekuatan dari Tuhan. Kasih karunia-Nya cukup untuk menghadapi segala tantangan, dan kita dipanggil untuk terus hidup dalam iman, kasih, dan kesatuan.
“Tetapi jawab Tuhan kepadaku: ‘Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.’ Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, penghinaan, kesukaran, penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.” (2 Korintus 12:9–10)