MEMILIH KEHILANGAN

August 4, 2025 2 Comments

MEMILIH KEHILANGAN

Renungan Harian Youth, Senin, 04 Agustus 2025

Matius 16:24-26 “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya?”

Kata kehilangan memang merupakan bentuk kata yang bersifat negatif, tetapi terkadang kita memang perlu dan harus memilih kehilangan. Kehilangan ini artinya kita Memilih kebenaran dengan selalu mengorbankan hal-hal yang bersifat kenikmatan duniawi . Ini adalah pertukaran untuk hal yang lebih baik. Pertanyaannya sekarang adalah kapan kita perlu memilih kehilangan. Mengapa kita perlu memilih kehilangan?

Akhir-akhir ini kita sering mendengar tentang kata kehilangan, entah itu kehilangan kepercayaan, kehilangan moral, atau apa pun tentang yang terjadi di sekitar kita. Dunia akhir-akhir ini memang mengajarkan kita untuk mempertahankan apa yang kita miliki, mengejar hak, dan tidak mau kalah. Di dalam Alkitab dua cerita yang memilih untuk kehilangan.

1 Raja-raja 3: 16 – 22 Sebuah kisah yang mengisahkan dua perempuan yang tinggal bersama dan baru saja melahirkan bayi. Namun, salah satunya kehilangan anaknya karena tertindih saat ;tidur, lalu diam-diam menukar bayinya yang mati densi bangan bayi temannya yang masih hidup hingga akhirya masalah in dibawa kepada Salomo.

Ketika konflik ini tidak bisa diselesaikan, mereka datang kepada Raja Salomo. Dalam kasus ini, tidak ada saksi, tidak ada bukti — hanya hati yang akan membuktikan kebenaran. Salomo lalu mengusulkan solusi yang ekstrem: “Belahlah anak yang hidup itu menjadi dua.” (ayat 25) Ibu yang sejati berkata: “Berikanlah kepadanya anak yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia!” (ayat 26a)

Ia lebih memilih kehilangan anaknya secara hukum daripada melihat anak itu mati. Ia tahu bahwa kasih sejati bukan soal memiliki, tapi soal melindungi. Kadang kita merasa:   

  • Harus mempertahankan ego dalam hubungan  
  • Tidak mau mengalah dalam perdebatan
  • Tidak rela melepaskan sesuatu yang kita anggap milik kita

Tapi kasih sejati tahu kapan harus melepaskan. Yesus berkata: “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.” (Yohanes 15:13)

Daniel 6:10 (TB) “Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem. Tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya seperti yang biasa dilakukannya.”

Dalam dunia yang menuntut kita untuk selalu tampil sempurna, ikut arus, dan menyenangkan semua orang, tetap setia kepada Tuhan bisa terlihat seperti “kerugian.” Tapi hari ini kita belajar dari seorang pemuda luar biasa: Daniel — yang berani kehilangan segalanya demi kesetiaan kepada Allah.

Dalam Daniel 6, Raja Darius menandatangani dekrit bahwa siapa pun yang berdoa kepada selain raja dalam 30 hari akan dilempar ke gua singa. Daniel tahu risikonya — tapi ia tidak menyembunyikan imannya. Ia tetap berdoa tiga kali sehari dengan jendela terbuka! Daniel 6:10: “…seperti yang biasa dilakukannya.” Pilihan Daniel:  

  • Bisa saja ia berdoa diam-diam → aman, tapi kompromi.
  • Tapi ia memilih kehilangan kenyamanan dan keamanan, karena baginya hubungan dengan Tuhan lebih berharga daripada hidup itu sendiri   

Daniel tahu ia bisa kehilangan:

  • Jabatan tinggi sebagai pejabat kerajaan
  • Nama baik di hadapan raja
  • Bahkan nyawanya sendiri

Tapi ia tidak takut kehilangan apa pun jika itu berarti setia kepada Allah.
“Takut akan manusia mendatangkan jerat, tetapi siapa percaya kepada TUHAN, dilindungi.” (Amsal 29:25)
Jadi, apa yang harus dilakukan sebagai anak muda? Memilih kehilangan di saat dunia tidak baik-baik saja

Filipi 3:7-8 (TB) “Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus.”

Kita bisa memilih kesetiaan yang bisa berarti:   

  1. Kehilangan penerimaan sosial karena tidak ikut-ikutan salah
  2. Kehilangan peluang cepat sukses karena menolak korupsi atau kompromi
  3. Kehilangan waktu demi melayani Tuhan
  4. Kehilangan pacar demi mempertahankan kekudusan
  5. Kehilangan kesempatan demi intergitas

Amin, Tuhan Yesus Memberkati

EYC 02082025-YDK

Dapatkan Link renungan Harian dari elohim.id setiap hari dengan bergabung kedalam Grup Renungan Harian kami
Silahkan ketik Nama (spasi) Daerah asal (Spasi) No Hp yang anda daftarkan
Kirim ke 0895-1740-1800
Tuhan Memberkati dan tetap bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan

2 thoughts on “MEMILIH KEHILANGAN”

  1. shalom… saya rela kehilangan istri saya agar dia bahagia. selama ini saya egois, kasar, tidak menghargai, dan tidak menyayanginya. saya baru tahu bhw dia mempunyai akar pahit di keluarga yang membuat dia mencari perhatian dengan sùami orang. terlihat dengan jelas bhw dia sangat bahagia ketika chat dg suami orang itu krn lebih baik dari saya. Saya telah meminta maaf kepada istri atas kesalahan saya dan tidak menuntut apa2 krn sewaktu menuntut utk tdk berhubungan dia tidak mau. mnrt dia itu adalah hak dia utk bahagia dan mmg itu membuat dia bahagia dlm menjalani hidup. saya mohon doa kekuatan bagi saya utk dpt menjalani dan mendapatkan pekerjaan. saya sadar bahwa jika suami tidak memperlakukan istri dengan baik, doanya akan terhalang.

    1. Terima kasih untuk ceritanya kiranya Tuhan menguatkan bapak … bisa terus bertumbuh dalam kebenaran dan hidup sesuai dengan kebenaran Firman. Tuhan tolong bapak kiranya Tuhan juga melembutkan hati istri bapak …Tuhan Yesus memberkati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *