Layangkan Pandang, Raihlah Harapan

Renungan Harian Senin, 22 September 2025
Bacaan: Markus 5:21–43
Syalom bapak ibu yang dikasihi oleh Tuhan Yesus
Setiap orang pasti pernah berada dalam situasi yang membuat hati goyah: doa yang belum dijawab, masalah yang tak kunjung selesai, atau keadaan yang tampak tidak mungkin diubah. Dalam kondisi itu, sering kali muncul pikiran, “Sudah terlambat, tidak ada lagi harapan.”
Markus 5 menyingkapkan dua kisah yang menunjukkan satu kebenaran besar: dalam Yesus tidak ada kata terlambat. Ia hadir tepat pada waktunya, memberi kekuatan, dan menyalakan pengharapan baru bagi kita.
Perempuan yang sakit pendarahan selama 12 tahun telah menghabiskan seluruh hartanya untuk berobat, tetapi semakin parah. Namun, ketika ia menjamah jubah Yesus dengan iman, seketika itu juga ia sembuh. Sementara itu, anak Yairus yang sakit bahkan sudah mati. Semua orang berkata, “Sudah terlambat!” tetapi Yesus berkata: “Jangan takut, percaya saja.” Dan anak itu pun dibangkitkan.
Kedua kisah ini memperlihatkan:
1. Yesus sanggup menolong di waktu yang tepat
Perempuan yang sakit pendarahan 12 tahun sudah mencoba segala cara, menghabiskan hartanya, tetapi tidak sembuh. Secara manusia, itu adalah keadaan tanpa jalan keluar. Namun, dalam iman ia datang kepada Yesus dan hanya dengan menjamah jubah-Nya, seketika ia sembuh.
Di sisi lain, anak Yairus bahkan sudah meninggal ketika Yesus masih dalam perjalanan. Semua orang berkata, “Sudah terlambat!” Tetapi Yesus menyatakan kuasa-Nya: “Jangan takut, percaya saja.” Anak itu pun dibangkitkan.
Pelajaran bagi kita: waktu Tuhan tidak pernah salah. Mungkin menurut manusia sudah habis, tetapi di tangan Yesus masih ada harapan. Ia sanggup menolong tepat pada waktu-Nya.
2. Kesaksian iman menguatkan hati
Saat Yesus bertanya, “Siapa yang menjamah jubah-Ku?” tentu bukan karena Ia tidak tahu, melainkan karena Ia ingin semua orang, termasuk Yairus, mendengar kesaksian perempuan itu. Yairus yang sedang menanti pertolongan bagi anaknya, mendapat kekuatan baru saat melihat dan mendengar bahwa mujizat benar-benar terjadi.
Demikian juga kita. Kadang hati melemah ketika melihat masalah sendiri. Tetapi saat kita mendengar kesaksian orang lain, iman kita diteguhkan kembali. Kesaksian orang percaya adalah sarana Tuhan untuk mengingatkan bahwa Ia masih bekerja dan sanggup melakukan perkara yang sama bagi kita.
3. Kemenangan harus dibagikan
Yesus meminta perempuan itu menceritakan apa yang terjadi, bukan untuk mempermalukannya, melainkan agar orang lain dikuatkan. Kesembuhan yang ia alami bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga menjadi berkat bagi orang lain.
Demikian juga dengan setiap kemenangan dalam hidup kita. Mujizat, jawaban doa, atau pertolongan Tuhan bukanlah sesuatu yang kita simpan sendiri. Itu adalah kesaksian yang harus dibagikan agar orang lain yang lemah imannya memperoleh penghiburan dan pengharapan. Dengan membagikan karya Tuhan, kita sedang menyalakan harapan di hati orang lain.
Mari kita belajar untuk tidak hanya fokus pada masalah sendiri. Bukalah mata untuk melihat pekerjaan Tuhan dalam hidup orang lain, sehingga hati kita dikuatkan. Dan ketika kita sendiri mengalami pertolongan Tuhan, bagikanlah! Sebab dari sanalah harapan akan terus menyala dalam kehidupan banyak orang.
Kisah dalam Markus 5 mengajarkan kita tiga hal penting yang sangat relevan dalam kehidupan iman sehari-hari. Pertama, Yesus tidak pernah terlambat. Pertolongan-Nya selalu datang tepat pada waktunya, meskipun sering kali menurut pandangan manusia situasi terlihat sudah mustahil. Kedua, kesaksian iman menguatkan hati. Iman kita diteguhkan ketika kita melihat dan mendengar bagaimana Tuhan bekerja dalam hidup orang lain, karena melalui kesaksian itu kita diingatkan bahwa kuasa-Nya tetap nyata. Ketiga, kemenangan harus dibagikan. Setiap pengalaman iman, jawaban doa, dan pertolongan Tuhan bukan hanya untuk diri kita sendiri, melainkan juga menjadi berkat yang menguatkan banyak orang. Oleh sebab itu, mari kita terus percaya kepada Yesus, membuka mata untuk melihat pekerjaan-Nya, dan berani membagikan kesaksian hidup kita. Sebab di dalam Yesus selalu ada harapan yang hidup, yang tidak pernah mengecewakan.
Doa Penutup
“Tuhan Yesus, kami bersyukur karena Engkau adalah Allah yang tidak pernah terlambat. Engkau menolong tepat pada waktu-Mu. Ajari kami untuk percaya dan tetap berharap, sekalipun situasi terlihat mustahil. Bukalah mata kami untuk melihat karya-Mu dalam hidup orang lain, dan tolong kami agar berani membagikan kesaksian iman kami. Teguhkan hati kami hari ini, sebab Engkau adalah sumber pengharapan sejati. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.”
Hikmat Hari Ini
👉 Dalam Yesus, tidak ada kata terlambat. Yang tampak mustahil di mata manusia, selalu mungkin di tangan Tuhan.
Rangkuman Khotbah
Pdt Gatut Budiono
Judul:
Layangkan Pandang, Raihlah Harapan: Renungan Kristen Markus 5 tentang Pertolongan Tuhan yang Tidak Pernah Terlambat
🔍 SEO Optimasi (Yoast)
Focus Keyphrase:
Renungan Kristen Markus 5
Meta Description:
Renungan Kristen Markus 5:21–43 – Pelajari kisah perempuan yang sakit pendarahan dan anak Yairus yang dibangkitkan. Temukan kebenaran bahwa dalam Yesus tidak ada kata terlambat.