MENJADI MANUSIA YANG INDAH

September 23, 2025 0 Comments

Renungan Harian Youth, Selasa 23 September 2025

📖 Bacaan Alkitab: Mazmur 73

Syalom rekan-rekan Youth semuanya, kita bersyukur hari ini kita masih diberikan kesempatan yang baru oleh Tuhan untuk menjalani hari yang diberkati oleh Tuhan.

Dalam Mazmur 73, pemazmur menggambarkan dua jenis manusia: orang fasik dan orang benar (atau orang tulus).

Orang fasik adalah mereka yang hidup tanpa takut akan Tuhan, tidak peduli hukum-Nya, dan tidak menghargai nilai rohani maupun kekekalan. Hidup mereka tampak enak: sehat, kaya, berpengaruh, dan dikelilingi banyak teman (Mzm. 73:4–12). Namun, Alkitab menegaskan bahwa kemakmuran materi bukanlah ukuran berkat Tuhan. Banyak orang, bahkan gereja tertentu, salah memahami berkat hanya sebatas kelimpahan jasmani. Padahal, berkat sejati adalah kuasa hidup yang mempersiapkan kita masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Orang benar atau orang tulus, justru sering kali hidup dalam penderitaan. Dari kacamata dunia, mereka dianggap tidak diberkati. Tetapi firman Tuhan menunjukkan sebaliknya: melalui pergumulan dan penderitaan, Allah sedang membentuk hidup mereka menjadi indah di hadapan-Nya.

Pemazmur sendiri pernah merasa iri melihat keberhasilan orang fasik, bahkan sempat berpikir bahwa menjaga hati yang bersih itu sia-sia (Mzm. 73:13). Namun kemudian ia sadar, semua kesenangan orang fasik itu hanya sementara. Sebaliknya, penderitaan orang benar justru sedang mengantar mereka kepada hidup kekal bersama Allah.

Hidup ini bukan soal nyaman atau tidak nyaman, kaya atau miskin. Pertanyaannya adalah: apakah yang kita alami hari ini membuat kita bertumbuh menjadi manusia yang indah di mata Allah atau tidak?

Sebagai orang percaya, kita perlu realistis. Dunia ini sudah rusak, dan kita pun ikut merasakan akibatnya—resesi, bencana, penderitaan, dan berbagai kesulitan. Namun, di tengah semua itu ada realitas yang lebih besar: Allah hadir dan memakai setiap peristiwa untuk menyempurnakan kita.

Tetapi bagi mereka yang sudah menghayati kekekalan, semua penderitaan menjadi sarana pemurnian. Bahkan kematian pun tidak lagi menakutkan, sebab mereka tahu hidup bersama Kristus jauh lebih mulia.

Karena itu, mari kita belajar melihat hidup dengan cara pandang Allah. Jangan terjebak iri pada kemakmuran duniawi, tetapi bersyukur bahwa Allah sedang membentuk kita menjadi pribadi yang indah, layak sebagai anak-anak-Nya di Kerajaan Sorga.

Renungan Hari ini mengajarkan kita

Pertama, kita jangan terkecoh oleh kemakmuran dunia.
Kekayaan, kesehatan, kepintaran, atau ketenaran bukanlah ukuran kebenaran seseorang di hadapan Tuhan. Dunia sering mengagungkan keberhasilan materi, namun Firman Tuhan mengingatkan bahwa semua itu hanya sementara. Yang terpenting bukanlah apa yang terlihat dari luar, melainkan bagaimana hati kita hidup takut akan Tuhan dan setia kepada-Nya.

Kedua, kita perlu belajar melihat penderitaan sebagai bagian dari proses pembentukan Allah. Setiap kesulitan yang kita alami bukanlah kebetulan, melainkan kesempatan untuk bertumbuh dalam iman. Seperti emas yang dimurnikan dalam api, begitu juga hidup kita dimurnikan melalui penderitaan. Allah hadir di balik setiap peristiwa, bahkan yang menyakitkan sekalipun, untuk menjadikan kita semakin indah dan berharga di hadapan-Nya.

Ketiga, kita harus fokus pada kekekalan dan bukan hanya pada kenyamanan saat ini. Hidup di dunia memang penuh tantangan, tetapi berkat sejati bukanlah kemudahan hidup, melainkan menjadi serupa dengan Yesus.

Mari kita merenungkan, apakah selama ini kita masih mengukur berkat Tuhan dari kelimpahan materi, kenyamanan, dan kemudahan hidup semata? Apakah kita rela dibentuk oleh Tuhan melalui proses dan penderitaan, meskipun hal itu tidak menyenangkan, demi menjadi pribadi yang indah di mata-Nya? Dan apakah kita sudah belajar memandang segala sesuatu dari perspektif kekekalan, atau kita masih terjebak pada ukuran dunia yang fana dan sementara?

🙏 Doa Penutup

Bapa di surga, terima kasih untuk firman-Mu hari ini. Engkau mengingatkan kami bahwa ukuran hidup yang indah bukanlah kekayaan atau kenyamanan, melainkan hati yang dibentuk untuk serupa dengan Kristus. Tolong kami agar tidak iri dengan keberhasilan orang fasik, tetapi tetap setia dalam proses yang Engkau izinkan. Bentuklah kami menjadi anak-anak-Mu yang indah, layak bagi Kerajaan-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.

Hikmat Hari Ini

“Keindahan hidup bukan ditentukan oleh harta atau kesenangan dunia, tetapi oleh kesetiaan kita untuk dibentuk Allah menjadi serupa dengan Kristus.”

Tuhan Yesus memberkati

AH – DOT

Dapatkan Link renungan Harian dari elohim.id setiap hari dengan bergabung kedalam Grup Renungan Harian kami
Silahkan ketik Nama (spasi) Daerah asal (Spasi) No Hp yang anda daftarkan
Kirim ke 0895-1740-1800

Tuhan Memberkati dan tetap bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *