Jangan Tawar Hati pada masa kesesakan

Renungan Harian Rabu, 01 Oktober 2025
Ayat Pokok : Amsal 24:10 “Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu.”
Syalom… Selamat Pagi bapak, ibu san saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus.
Dalam dunia olah raga, banyak atlet yang namanya harum lantaran dan dikenal karena prestasi mengagumkan di Olimpiade. Namun nama Derek Redmond, pelari asal Inggris, dikenal bukan lantaran torehan medali emas, melainkan semangat juang yang ditunjukkannya di lintasan.
Redmond, atlet asal Inggris Raya, berusia 26 tahun ketika ikut turun di nomor lari 400 meter pada Olimpiade 1992 di Barcelona. Olimpiade ini bisa jadi merupakan kesempatan terakhir bagi Redmond untuk berjaya setelah empat tahun sebelumnya ia absen lantaran empat tahun sebelumnya ia mengalami cedera tendon achilles.Β Semifinal nomor 400 meter Redmond memulai dengan sangat bagus namun sekitar 150 meter perlombaan berlangsung, Redmond menyadari ada yang tak beres dengan tubuhnya. Hamstring kanannya bermasalah dan laju larinya pun terhenti. Para pelari lainnya pun dengan cepat meninggalkan Redmond dan menyentuh garis finis. Perlombaan telah selesai namun tidak bagi Redmond, setelah beberapa saat duduk berlutut, Redmond bangkit dan kembali berlari. Sejumlah petugas memintanya untuk menyingkir namun hal itu tak dipedulikannya, Redmond terus berlari menuju garis finis.

Beberapa saat kemudian ada seorang pria yang turun kelintasan, dia adalah Jim Redmond, ayah dari Derek Redmond. Dia memapah anaknya dan berdua mereka berjalan terus sampai garis finish. Gemuruh tepuk tangan pun mulai memadati stadion atletik. Mereka terkesima dan larut dalam haru pada semangat yang ditunjukkan oleh Redmond dan sang ayah. Momen itu pun jadi salah satu momen yang paling dikenang dan jadi contoh pas tentang semangat kompetisi serta semangat Olimpiade.
Inilah kata-kata Redmond ; “Saya berkata pada diri saya sendiri bahwa saya tak boleh keluar dari Olimpiade dengan cara seperti ini. Saya tak sadar saya ada dimana. Saya masih percaya bahwa saya mampu lolos kualifikasi.”
Bapak, ibu dan saudara yang terkasih, semangat juang dan kegigihan telah membawa Redmond sampai kepada garis finish walaupun dengan kondisi cedera dan tanpa kemenangan. Redmond tahu tujuannya adalah menyelesaikan lomba yaitu sampai kepada garis finish.
Dalam perjalanan kekristenan kita, terkadang kita harus bertemu dengan pergumulan, masalah dan penderitaan. Bukan hanya satu, dua atau tiga kali. Namun permasalahan itu sayang bertubi-tubi. Hal tersebut membuat kita lemah dan lelah, tidak sedikit diantara kita yang sudah diimbangi batas kata menyerah.
Rasul Paulus dalam surat 2 Korintus 4:16-18 berkata demikian; “Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.”
Kata “Tawar Hati” dalam bahasa Yunani adalah “enkakuoumen” yang berarti lemah, lelah atau gagal. Tawar hari adalah suatu sikap yang apabila, tidak ada motivasi dan antusiasme, kecewa dan putus harapan. Ini adalah suatu keadaan hati yang sangat berbahaya. Dan hal ini sangat disadari oleh Paulus, walaupun mengalami banyak penderitaan dalam perjalanan pelayanannya, dia tidak tawar hati. Kuncinya adalah pada sudut pandang yang benar tentang penderitaan yang dialami. Hal ini membuat Paulus tetap kuat dan tidak tawar hati.
2Timotius 4:7-8 merupakan pernyataan dan keyakinan iman seorang Paulus, dia berkata: “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.
Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.”
Bapak, ibu dan saudara yang terkasih. Apakah bapak, ibu dan saudara sesang dalam pergumulan dan penderitaan??? Ingatlah bahwa ada perjalanan, ada perlombaan yang sama yang harus kita jalani dalam kekristenan kita yaitu perjalanan Iman atau perlombaan iman. Tujuan akhir kita adalah garis akhir [Finish]. Tantangan, rintangan, penderitaan dan pergumulan akan selalu datang mencoba untuk menghalangi kita sampai di garis akhir itu, namun Paulus telah memberi teladan bagi kita. Tuhan Yesus telah memberikan teladan bagi kita, marilah kita terus berjuang, jangan tawar hati, teruslah berjalan maju. Mata kita harus tertuju kepada Yesus dan memandang mahkota kekal yang DIA sediakan bagi kita. Karena penderitaan ringan yang kita alami sekarang mengerjakan kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya.
π Doa Penutup
Tuhan Yesus yang penuh kasih, terima kasih karena Engkau selalu menguatkan kami di tengah kesesakan. Ajarlah kami untuk tidak mudah tawar hati, tetapi terus memandang kepada-Mu sebagai sumber kekuatan kami. Teguhkan hati kami agar tetap setia, sampai akhirnya kami boleh mengakhiri pertandingan iman dengan kemenangan yang dari pada-Mu. Dalam nama Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.
π Hikmat Hari Ini
βJangan biarkan kesesakan melemahkan imanmu, sebab di balik setiap penderitaan, Tuhan sedang mempersiapkan mahkota kemuliaan.β
Amin.
Tuhan Yesus memberkati.
DS
Dapatkan Link renungan Harian dari elohim.id setiap hari dengan bergabung kedalam Grup Renungan Harian kami
Silahkan ketik Nama (spasi) Daerah asal (Spasi) No Hp yang anda daftarkan
Kirim ke 0895-1740-1800
Tuhan Memberkati dan tetap bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan