UNTUK DIMURNIKAN BUKAN DIHANCURKAN

October 2, 2025 0 Comments

Renungan Harian Youth, Kamis 02 Oktober 2025

Maleakhi 3:3, Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.

Syalom rekan-rekan Youth semuanya, semoga rekan-rekan dalam keadaan sehat dan baik semuanya
Rekan-rekan Pernahkah kita merasa bahwa Tuhan sedang menghukum kita? Ketika Masalah datang bertubi-tubi, tekanan hidup seakan tiada henti, hingga membuat kita merasa lelah dan putus asa. Banyak orang mengira bahwa kesulitan adalah tanda bahwa Tuhan sedang menjauh atau marah. Padahal, justru di saat itulah Tuhan sedang bekerja paling dekat dengan kita.
Firman Tuhan dalam Maleakhi 3 menggambarkan Dia sebagai pemurni perak yang duduk dekat api, memperhatikan setiap detail proses pemurnian.


Begitu juga Tuhan dalam hidup kita—api yang kita alami bukan untuk membinasakan, melainkan untuk memurnikan.

Alkitab dalam 1 Korintus 10:13 menegaskan bahwa setiap pencobaan yang datang tidak pernah melebihi kekuatan kita. Artinya, Tuhan sudah mengukur kapasitas kita sebelum Ia mengizinkan suatu ujian terjadi. Sama seperti seorang pelatih yang memberikan beban latihan sesuai kemampuan muridnya, Tuhan pun tahu batas kita. Ujian bukan untuk menghancurkan, melainkan untuk melatih dan menguatkan iman kita.
Bayangkan seorang atlet yang melatih ototnya dengan beban. Semakin berat bebannya, semakin kuat pula ototnya terbentuk. Demikian juga iman kita—melalui masalah dan tantangan, iman kita dilatih agar tidak mudah goyah, melainkan menjadi semakin tangguh dan kokoh di dalam Kristus.

Selain melatih, ujian juga berfungsi untuk mengungkapkan siapa kita sebenarnya. Saat hidup berjalan mulus, mudah bagi kita untuk berkata bahwa kita mengasihi Tuhan, sabar, rendah hati, atau taat. Namun, kualitas karakter yang sejati justru terlihat ketika kita berada dalam tekanan. Ujian memperlihatkan bagian mana dari diri kita yang masih perlu disempurnakan—apakah dalam hal kedewasaan rohani, pengendalian emosi, kemurnian hati, atau ketekunan dalam doa.
Seperti api yang memisahkan emas murni dari kotorannya, demikian pula ujian memisahkan sikap-sikap yang tidak berkenan dari dalam diri kita. Respon hati kita terhadap kesulitan menunjukkan sejauh mana kita benar-benar berserah kepada Tuhan atau masih mengandalkan kekuatan diri sendiri. Dengan cara ini, Tuhan sedang menyucikan dan membentuk karakter kita agar semakin serupa dengan Kristus.
Api Tuhan adalah api pemurnian, bukan api penghancuran. Seperti orang Lewi yang disucikan supaya layak mempersembahkan korban yang benar, kita pun sedang diproses agar hidup kita menjadi persembahan yang kudus dan berkenan kepada Allah. Mungkin saat ini kita merasa “terbakar” oleh masalah dan beban hidup, tetapi percayalah: Tuhan sedang duduk dekat kita, tidak membiarkan kita sendirian, dan sedang membentuk kita menjadi pribadi yang semakin mencerminkan Kristus. Yakobus 1:12 berkata, “Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.”
Jadi, jangan menyerah atau merasa sia-sia saat menghadapi proses pemurnian. Sebab di balik api itu, Tuhan sedang menyingkirkan hal-hal yang merusak hidup kita, membersihkan noda dosa, dan membentuk kita menjadi pribadi yang indah di hadapan-Nya.

Proses ini seringkali terasa tidak nyaman karena Tuhan sedang membersihkan bagian-bagian hidup kita yang masih kotor dan belum berkenan di hadapan-Nya. Pertanyaannya, bagaimana kita merespons ketika ujian itu datang? Apakah kita bersungut-sungut, marah, dan merasa Tuhan tidak adil? Atau kita justru memilih untuk percaya bahwa melalui semua tekanan ini, Tuhan sedang bekerja untuk mendewasakan kita? Cara kita merespons akan menunjukkan sejauh mana kita sudah belajar mempercayakan hidup sepenuhnya kepada-Nya.

Dalam proses pemurnian, hal terpenting yang harus kita lakukan adalah berdoa. Mintalah agar Tuhan memberi kita kekuatan untuk tetap bertahan dan kerendahan hati untuk menerima setiap proses-Nya. Jangan melarikan diri dari api pemurnian itu, karena justru melalui api itulah kita dibentuk menjadi pribadi yang murni dan kuat. Izinkan Tuhan menyelesaikan pekerjaan-Nya dalam hidup kita, sebab rencana-Nya selalu baik. Ketika kita bertahan, kita akan melihat bagaimana karakter kita diubahkan, iman kita diteguhkan, dan hidup kita semakin memancarkan kemuliaan Kristus.

🙏 Pokok Doa
Tuhan, terkadang aku tidak mengerti mengapa harus melalui proses yang menyakitkan. Tetapi aku percaya Engkau sedang memurnikanku, bukan menghancurkan. Bentuklah aku seturut gambar-Mu, dan ajarku untuk mempersembahkan hidup yang berkenan bagi-Mu. Dalam nama Yesus aku berdoa. Amin.

🌿 Hikmat Hari Ini

Api Tuhan tidak membinasakan, tetapi memurnikan dan membentuk kita menjadi cerminan kemuliaan-Nya.

YNP – GA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *