Bacaan Alkitab Surat Ibrani 3-4

📖 Ibrani 3 – Kristus Lebih Tinggi dari Musa

Penulis menekankan bahwa Yesus lebih tinggi dari Musa, sebab Ia adalah Anak yang setia atas rumah Allah, sedangkan Musa hanyalah hamba di dalam rumah itu. Jemaat diperingatkan agar tidak mengeraskan hati seperti bangsa Israel di padang gurun yang memberontak, sehingga tidak masuk ke dalam perhentian Allah.

Kesimpulan:

Orang percaya dipanggil untuk tetap setia kepada Kristus dan tidak mengeraskan hati, agar tidak jatuh dalam ketidakpercayaan seperti bangsa Israel di padang gurun.

📖 Ibrani 4 – Perhentian Allah yang Sempurna dalam Kristus

Penulis melanjutkan peringatan tentang janji masuk ke dalam perhentian Allah. Perhentian sejati bukan hanya hari Sabat atau tanah Kanaan, melainkan hidup dalam Kristus. Firman Allah hidup, tajam, dan sanggup menyingkapkan hati manusia. Karena itu, orang percaya harus berpegang pada iman dan datang dengan berani ke takhta kasih karunia melalui Yesus, Imam Besar yang memahami kelemahan kita.

Kesimpulan:

Perhentian sejati hanya ditemukan dalam Kristus. Karena Ia adalah Imam Besar yang penuh belas kasihan, kita dapat datang dengan iman untuk menerima pertolongan dari Allah.

Ibrani 3–4 manyatakan Yesus Kristus adalah Anak Allah yang lebih besar daripada Musa, dan hanya dalam Dia umat Allah dapat masuk ke dalam perhentian sejati. Firman Allah menyingkapkan hati kita, dan melalui Kristus kita beroleh keberanian untuk menghampiri takhta kasih karunia.

“Sebab Firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.” (Ibrani 4:12)