BUKTI DAN BUAH DARI PERTOBATAN

Renungan Harian Youth, Rabu 07 Oktober 2025
Ayat Bacaan: Kisah Para Rasul 9:1–31
Syalom, Elohim Youth!
Apa kabarnya hari ini? Semoga kita semua tetap semangat dan terus bertumbuh dalam kasih karunia Tuhan Yesus Kristus. Hari ini, kita akan belajar tentang sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan iman kita, yaitu “Bukti dan Buah dari Pertobatan.”
Banyak orang mengaku sudah bertobat, tetapi kehidupannya masih sama seperti dulu—tidak ada perubahan karakter, sikap, atau cara hidup.
Padahal, pertobatan sejati selalu menghasilkan perubahan nyata. Dari Kisah Para Rasul 9, kita belajar tentang Saulus, seorang yang dulunya begitu jahat dan membenci pengikut Yesus, tetapi kemudian mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan yang mengubah seluruh arah hidupnya.
1. Sebelum bertobat, Saulus hidup dalam dosa dan kejahatan.
Sebelum mengenal Yesus, Saulus dikenal sebagai orang yang sangat kejam. Ia menganiaya jemaat Tuhan bahkan ingin membunuh mereka. Kisah Para Rasul 9:1-2 menceritakan bahwa hatinya “berkobar-kobar untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan.” Hidupnya dikuasai amarah, kebencian, dan kesombongan rohani.
Namun ketika ia berjumpa dengan Tuhan di jalan menuju Damsyik, segalanya berubah. Melalui peristiwa itu, mata hatinya terbuka, dan ia dipenuhi oleh Roh Kudus (Kisah Para Rasul 9:17-19). Dulu Saulus hidup mengikuti hawa nafsu daging (Galatia 5:19-21), tetapi setelah bertemu Yesus, ia menjadi pribadi baru yang penuh kasih, taat, dan siap melayani Tuhan.

2. Setelah bertobat, Saulus tidak mundur meski menghadapi banyak tantangan.
Pertobatan sejati bukan berarti hidup jadi mudah. Justru seringkali ada ujian dan penolakan. Saulus yang kini menjadi pengikut Kristus, menghadapi banyak ancaman bahkan percobaan pembunuhan (Kisah Para Rasul 9:23-24). Ia juga sempat ditolak oleh jemaat di Yerusalem yang belum percaya bahwa ia sudah berubah (Kisah Para Rasul 9:26-27).
Namun, Saulus tidak menyerah dan tidak mundur. Ia tetap setia memberitakan Injil karena tahu bahwa hidupnya kini milik Kristus. Ia tidak mencari pengakuan manusia, tetapi hidup untuk menyenangkan hati Tuhan. Ini bukti nyata bahwa pertobatannya bukan emosi sesaat, melainkan keputusan hati yang sungguh-sungguh.
3. Hidup Saulus membawa dampak bagi pertumbuhan gereja.
Setelah pertobatannya, Saulus (yang kemudian dikenal sebagai Rasul Paulus) menjadi alat Tuhan yang luar biasa. Lewat pelayanannya, banyak jemaat bertumbuh dan dikuatkan. Kisah Para Rasul 9:31 mencatat bahwa gereja di Yudea, Galilea, dan Samaria hidup dalam damai, dibangun dalam takut akan Tuhan, dan bertambah besar oleh pertolongan Roh Kudus.
Saulus yang dulu pembunuh kini menjadi pembawa kabar keselamatan. Inilah buah nyata dari pertobatan sejati—ketika hidup kita bukan hanya berubah untuk diri sendiri, tetapi juga menjadi berkat bagi orang lain.
Pertobatan sejati bukan hanya tentang berkata “Aku percaya Yesus,” tetapi tentang perubahan hidup yang nyata.
Dari Saulus kita belajar bahwa ketika seseorang sungguh-sungguh bertemu dengan Yesus, hidupnya pasti berubah—dari jahat menjadi baik, dari sombong menjadi rendah hati, dan dari hidup untuk diri sendiri menjadi hidup bagi Kristus. Pertobatan sejati menghasilkan buah: karakter baru, kesetiaan, dan dampak positif bagi orang lain.
Dari Kejahatan Menuju Kasih Kristus
Kisah pertobatan Saulus mengingatkan kita pada kisah nyata Nicky Cruz, seorang mantan pemimpin geng jalanan terkenal di New York bernama Mau Mau. Nicky tumbuh dalam kekerasan, kebencian, dan dosa. Ia terbiasa berkelahi, mengancam, bahkan melukai orang lain tanpa belas kasihan. Tetapi suatu hari, ia bertemu dengan seorang hamba Tuhan muda bernama David Wilkerson, yang berani datang ke lingkungan geng itu dan berkata, “Yesus mengasihimu, Nicky.”
Awalnya Nicky marah dan menolak. Namun kasih Kristus yang terus disampaikan membuat hatinya luluh. Nicky akhirnya bertobat dan menyerahkan hidupnya kepada Yesus. Kini, ia menjadi penginjil dan motivator Kristen yang memberitakan kasih Tuhan ke seluruh dunia.
Seperti Saulus, Nicky Cruz membuktikan bahwa tidak ada dosa yang terlalu besar untuk diampuni Tuhan, dan tidak ada hidup yang terlalu rusak untuk diubah oleh kasih Kristus.
🙏 Doa Penutup
Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau telah menebus kami dan memberi kesempatan untuk berubah. Ajarlah kami untuk hidup dalam pertobatan sejati, bukan hanya lewat kata-kata, tetapi lewat tindakan dan karakter yang mencerminkan kasih-Mu. Bentuk kami menjadi pribadi yang berbuah dalam iman, pengharapan, dan kasih. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.
💡 Hikmat Hari Ini
Pertobatan sejati bukan sekadar perubahan kata, tetapi perubahan hati yang menghasilkan buah bagi kemuliaan Tuhan.
AH – AA
Dapatkan Link renungan Harian dari elohim.id setiap hari dengan bergabung kedalam Grup Renungan Harian kami
Silahkan ketik Nama (spasi) Daerah asal (Spasi) No Hp yang anda daftarkan
Kirim ke 0895-1740-1800
Tuhan Memberkati dan tetap bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan
sangat terberkati dengan Firman Tuhan hari ini yg mengajarkan pertobatan yg sesungguhnya