FIRMAN YANG AKU MAU

Renungan Harian Youth, Senin 21 Oktober 2024
2 Timotius 4;1-3, “Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh demi penyataan-Nya dan demi kerajaan-Nya: Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. Karena akan datang waktunya, orang tidak lagi dapat menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.”
Paulus menubuatkan bahwa akan ada waktu di mana orang tidak lagi menerima ajaran yang sehat. Di zaman modern ini banyak orang lebih memilih ajaran yang menyenangkan hati mereka daripada kebenaran Injil yang mungkin tidak nyaman.
Dunia saat ini dipenuhi dengan suara-suara yang menawarkan berbagai macam “kebenaran”.
Banyak orang mencari jawaban yang sesuai dengan keinginan pribadi mereka, bukan kebenaran yang datang dari Firman Tuhan.
Ajaran Sehat vs. Ajaran yang Memuaskan Keinginan Telinga
Rekan-rekan youth, Penekanan utama ayat ini adalah perbedaan antara ajaran yang sehat dan ajaran yang hanya memuaskan keinginan manusia.
Ajaran sehat: Injil yang benar, yang menegur dosa, menuntun pada pertobatan, dan mengarahkan orang untuk hidup sesuai kehendak Tuhan.
Ajaran yang memuaskan telinga: Pengajaran yang dibuat untuk menyenangkan pendengar, menghindari topik-topik yang menantang, seperti dosa, penghakiman, dan pengudusan. Ajaran ini berfokus pada hal-hal yang dangkal, yang hanya memuaskan hasrat duniawi.
Ciri-ciri Orang yang Memilih Ajaran yang Memuaskan Telinga
Paulus memperingatkan bahwa orang akan mengumpulkan guru-guru yang mengajarkan hal-hal yang sesuai dengan keinginan mereka sendiri. Berikut adalah beberapa ciri orang yang terjerumus dalam situasi ini:
- Enggan dikoreksi: Mereka tidak ingin ditegur atau diingatkan akan dosa.
- Mencari kenyamanan: Mereka hanya mau mendengar hal-hal yang membuat mereka merasa nyaman, menghindari ajaran yang menantang atau mengajak untuk berubah.
- Berfokus pada dunia: Mereka lebih tertarik pada janji-janji duniawi, seperti kekayaan, kesehatan fisik, atau kebahagiaan yang instan, daripada berfokus pada nilai-nilai kerajaan Allah.
Rasul Paulus menasihati Timotius dengan serius agar Timotius memberitakan firman dalam segala waktu dan keadaan. Hal ini karena akan ada masa di mana orang-orang tidak mau lagi menerima ajaran yang sehat, melainkan ajaran guru-guru palsu yang hanya untuk memuaskan keinginan mereka. Selama masih ada orang yang mau mendengarkan kebenaran Allah, Timotius harus menguasai diri dalam segala hal, sabar menderita, melakukan pemberitaan Injil, dan menunaikan tugas-tugas pelayanannya.
Kehidupan ini digambarkan seperti sebuah pertandingan.
Pemenangnya bukan siapa yang duluan sampai di garis finis, tetapi siapa yang mengakhiri pertandingan dengan baik, dalam arti telah mengerjakan tiap kesempatan yang Allah berikan kepadanya dengan baik. Paulus sendiri telah mencapai akhir dan ia berhasil memelihara imannya. Kini selama Timotius masih hidup, ia harus memaksimalkan kesempatan, agar ia dapat menyelesaikan pertandingan kehidupan dengan baik, dan meraih mahkota kebenaran.
Firman ini bukan hanya untuk Timotius, tetapi untuk semua gereja Tuhan, orang-orang percaya yang telah dipanggil-Nya dan menerima kasih Tuhan yang besar. Kesempatan dan tanggung jawab untuk memberitakan Injil adalah milik kita semua. Mungkin kita berkata: “Aku tidak tahu caranya, bagaimana ya, aku bukan pendeta atau penginjil”. Setiap orang percaya yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan, didalam dirinya ada Firman yang hidup. Dimana dan kemana, ia sedang memberitakan firman itu, ”kamu adalah kitab terbuka yang dikenal dan dibaca oleh semua orang” (2 Kor 3:2). Ide-ide hasil pemikiran kita, tutur kata dan cara penyampaian bahasa, juga semua karya yang dihasilkan, sesungguhnya adalah buah pemberitaan Injil, yang Tuhan tanam didalam diri kita. Masalahnya apakah kita berani menyaksikan itu kepada orang lain, bahwa semua itu datang dari kasih Allah yang besar bagi kita, melalui karya Yesus.
Tetap Setia pada Kebenaran Injil
Kita dipanggil untuk mencari kebenaran sejati dalam Firman Tuhan, bukan hanya apa yang ingin kita dengar. Ini membutuhkan kerendahan hati untuk ditegur dan diproses oleh Tuhan. Menghadapi pengajaran palsu: Paulus mengingatkan kita bahwa kita akan menghadapi banyak pengajaran yang tidak sesuai dengan Injil, tetapi kita harus tetap teguh dalam iman.
“Firman Tuhan adalah satu-satunya fondasi kebenaran yang harus kita pegang erat. Jangan biarkan telinga kita terpancing oleh ajaran yang hanya menawarkan kenyamanan sementara, tetapi peganglah ajaran sehat yang menuntun kita kepada kehidupan kekal.”
Pemberitaan Injil sering diibaratkan seperti seseorang yang sedang pergi menabur, kita tidak tahu mana setiap taburan itu yang tumbuh dan menghasilkan buah.
Pengkotbah 11:6 mengatakan: “Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil atau kedua-duanya sama baik”. Tidak semua orang menerima baik setiap pemberitaan, kita akan menemukan bermacam-macam respon orang atas pemberitaan ini. Ada orang yang menerima dengan senang tetapi kemudian melupakan. Ada orang yang dengan terang melawan dan menolak pemberitaan. Ada juga yang menerima dengan sungguh-sungguh dan menghasilkan buah yang baik.
Tetap Semangat, Tuhan Yesus Memberkati
EYC 19102024-YDK
Terimakasih buat bacaan ini yang sudah cukup sangat bermanfaat dalam diri saya.
Tuhan Yesus Meberkati. Aminn
Puji Tuhan … Tuhan Yesus memberkati
tetap semangat
terima kasih atas bacaan firman Tuhan dan sangat bermanfaat dalam hidup saya sehari hari
Tuhan memberkati kita semua
Puji Tuhan … Tuhan Yesus memberkati
tetap semangat