JAGA ATTITUDE

October 9, 2025 0 Comments

Renungan Harian Youth, Kamis 09 Oktober 2025

📖 “Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain; sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.” — Kolose 3:13

Syalom rekan-rekan Elohim Youth semuanya, bagaimana kabar kalian hari ini, semoga rekan-rekan dalam keadaan baik dan sehat, buat rekan-rekan yang hari ini sedang berjuang apapun perjuangan kalian tetap semangat dan percayalah akan penyertaan Tuhan.

Penjaga Pintu yang Menjadi Direktur Kepercayaan.

Di sebuah hotel kecil di Yogyakarta, ada seorang penjaga pintu bernama Pak Rudi. Ia bukan orang terkenal, bukan juga berpendidikan tinggi. Namun satu hal yang membuatnya berbeda: sikapnya.
Setiap tamu yang datang disambut dengan senyum hangat, sapaan sopan, dan perhatian tulus. Ia tak hanya membuka pintu, tetapi juga membuka hati—mendengarkan tamu yang lelah, memberi saran tempat makan, bahkan menolong mereka yang kesulitan. Suatu hari, datanglah seorang tamu asal Jepang, Mr. Tanaka, seorang pengusaha properti. Ia kagum bukan pada kemegahan hotel, tapi pada sikap Pak Rudi yang membuatnya merasa seperti di rumah sendiri. Selama tiga malam, Mr. Tanaka berbincang dengan Pak Rudi setiap sore dan belajar nilai hidup orang Jawa: “Sugeng rawuh, ojo lali nyambut gawe kanthi ati” — Selamat datang, jangan lupa bekerja dengan hati.

Setahun kemudian, Mr. Tanaka kembali ke Yogyakarta untuk membangun hotel baru yang berfokus pada hospitality sejati. Dan orang pertama yang ia hubungi untuk menjadi manajer kepercayaannya adalah Pak Rudi — bukan karena gelarnya, tapi karena attitude-nya. Pak Rudi kini bukan hanya membuka pintu, tapi membuka peluang bagi banyak orang muda untuk belajar bahwa sikap yang baik bisa mengubah hidup.
Dari kisah ini, kita belajar bahwa attitude bukan sekadar sopan santun; ia adalah cerminan hati dan iman.

Belajar dari Daud: Menjaga Sikap di Tengah Tekanan

Dalam 2 Samuel 16:5–14, diceritakan bagaimana Raja Daud menghadapi ejekan dan penghinaan dari seorang bernama Simei saat ia melarikan diri dari Yerusalem karena pemberontakan Absalom. Simei menghina Daud, melemparinya dengan batu, bahkan mengutukinya sebagai orang berdosa yang layak menderita. Abisai, salah satu pengikut Daud, marah dan ingin membunuh Simei. Tetapi Daud menahannya dan berkata agar ia membiarkan saja Simei. Daud memilih menjaga sikap, bukan membalas. Ia percaya bahwa Tuhan mengetahui segalanya dan akan bertindak sesuai kehendak-Nya.
Dari Daud kita belajar, “sabar” bukan berarti lemah. Sabar adalah kekuatan yang menahan kita untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Daud menunjukkan penguasaan diri yang luar biasa — bukan karena ia tidak bisa membalas, tapi karena ia memilih tidak membalas.

Sikap inilah yang seharusnya dimiliki setiap anak muda Kristen. Dunia mungkin memaklumi jika kita marah, kecewa, atau ingin membalas perlakuan buruk orang lain. Tetapi orang yang mengenal Kristus tahu bahwa reaksi kita adalah kesaksian kita.
Attitude yang baik adalah cermin kedewasaan rohani.

Bagaimana Menghidupi Firman: Attitude yang Memuliakan Tuhan

Rasul Paulus menulis dalam Kolose 3:13:“Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain … sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu.”
Ayat ini mengingatkan kita bahwa penguasaan diri dan sikap sabar adalah bagian dari kehidupan orang percaya. Menjaga attitude bukan berarti berpura-pura baik, tetapi menampilkan kasih Kristus dalam cara kita berbicara, bersikap, dan bereaksi.
Remaja dan pemuda Kristen hidup di dunia yang cepat bereaksi—di media sosial, di sekolah, di pekerjaan. Banyak orang mudah tersinggung dan membalas dengan kata-kata tajam. Tetapi Tuhan memanggil kita untuk berbeda: tetap tenang, tetap menghormati, dan tetap sabar. Karena attitude kita bisa menjadi cermin kasih Kristus yang dilihat orang lain.

Coba kita bisa merefleksikan Firman Tuhan hari ini: Apakah aku tetap bisa bersabar dan bersikap baik saat mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan? Apa yang paling menantang bagiku untuk tetap tenang dan sabar saat disakiti atau diremehkan?
Kadang tekanan, emosi, dan rasa tidak adil membuat kita bereaksi spontan. Tapi justru di situlah Tuhan sedang melatih karakter kita untuk lebih kuat dan menyerupai Kristus. Mintalah kepada Tuhan kesabaran dan kelembutan hati setiap hari.
Belajarlah menahan diri, tetap berbuat baik, dan jaga ucapanmu — bahkan ketika orang lain tidak memperlakukanmu dengan baik.

Pokok Doa
Bapa, terima kasih untuk pesan-Mu hari ini. Mampukan aku untuk senantiasa menjaga sikap dan hati yang benar, bahkan ketika menghadapi perlakuan yang tidak menyenangkan. Ajarku untuk bersabar, mengampuni, dan tetap memuliakan-Mu lewat sikapku sehari-hari. Dalam nama Yesus aku berdoa, amin.

💡 Hikmat Hari Ini

“Sabar bukan hanya soal menahan amarah, tapi kemampuan untuk tetap bersikap baik ketika dunia memberi alasan untuk marah.”

Tuhan Yesus memberkati

YNP – SCW

Dapatkan Link renungan Harian dari elohim.id setiap hari dengan bergabung kedalam Grup Renungan Harian kami
Silahkan ketik Nama (spasi) Daerah asal (Spasi) No Hp yang anda daftarkan
Kirim ke 0895-1740-1800

Tuhan Memberkati dan tetap bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *