JIKA HARAPAN DAN KENYATAAN BERBEDA

September 19, 2022 0 Comments

Renungan harian Youth, Senin 19 September 2022

Semua orang pasti pernah mengalami kondisi dimana ekspektasi yang kita bayangkan untuk terjadi, kenyataannya tidak sesuai. Dari harapan yang mungkin bisa terwujud sampai yang mungkin gak bakal bisa terwujud. Ada pepatah yang mengatakan “realita tak semanis ekspektasi. “Hal itu bisa menjadi secercah masukan bahwa tidak semua yang kamu harapkan sesuai kenyataan yang ada.

Ekspektasi artinya, Suatu harapan atau keyakinan yang diharapkan menjadi kenyataan di masa mendatang; sedangkan Realita berkaitan dengan Apa yang terjadi (Fakta). Tapi apakah salah jika kita berekspektasi? Memang tidak salah berangan-angan dan berkhayal demi ketenangan hati. Namun, jangan sampai angan-angan itu terlalu tinggi.

Pasalnya, ketika tak sesuai ekspetasi akan menimbulkan kekecewaan yang teramat dalam. Mungkin ekspektasi yang kita bayangkan tak sesuai realita itu memang harus terjadi. Dan semua yang kita harapkan memang gak semua bisa terjadi. Tetapi bukan berarti niat seseorang dalam mengharapkan sesuatu yang ia harapkan terjadi di dalam hidupnya adalah sebuah kekeliruan. 

Pada intinya, Tuhan sebenarnya menanamkan sebuah keyakinan bagi setiap kita untuk memiliki harapan.

Dari Mesir, Abraham kembali ke tanah Kanaan. Kekayaannya sangat banyak, termasuk kawanan ternaknya. Lot, keponakan Abraham yang selama ini mengikutinya, juga memiliki domba dan lembu. Namun karena banyaknya harta mereka, tanah yang mereka tinggali tidak cukup luas, sehingga terjadi perkelahian antara gembala Abraham dan gembala Lot. Untuk menyelesaikan ini, Abraham memanggil Lot kemudian berdiskusi bersama “Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat…Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri” (Kej 13:8-9).

Abraham meminta Lot untuk memilih terlebih dahulu. Padahal secara umur, Abraham lebih tua. Namun, ia tidak menggunakan status tersebut untuk mengambil keuntungan terlebih dahulu dari orang lain. Akhirnya, Lot memilih tanah yang lebih banyak airnya. memilih lembah Yordan yang tampak subur. Di wilayah tersebut, tanaman tropis yang diairi oleh sungai terdapat dalam jumlah berlimpah. kota Sodom dan Gomora termasuk di dalam wilayah yang dipilih oleh Lot, dan kedua kota tersebut sangat rusak secara moral.

Yang tersisa untuk Abraham hanyalah tanah dengan padang dan pepohonan. Tampaknya ia menderita kerugian yang besar. Tuhan berkata pada Abraham, “Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan, sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya” (Kej 13: 14-15)

Ini adalah wilayah yang dipilih oleh Abraham yaitu Hebron. Sebuah kota kuno di sebelah selatan Yudea, sembilan belas mil barat daya Yerusalem, di persimpangan jalan utama di wilayah tersebut. Hebron berdiri menonjol pada dataran yang terletak 3.040 kaki di atas permukaan laut. Yosefus menyebutkan, bahwa kota ini lebih tua daripada kota Memfis di Mesir. Yosefus juga menyebutkan, bahwa di situ terdapat sebuah pohon ek yang sudah ada sejak dunia diciptakan. Di sekeliling kota terdapat banyak pohon zaitun, anggur, mata air, sumur dan ladang rumput. Gua Makhpela yang kemudian dibeli Abram untuk kuburan bagi istrinya, terletak dekat sekali dengan kota ini.

MENGAPA KITA HARUS TETAP MEMILIKI EKSPEKTASI?

Yang memperngaruhi ekspektasi kita dengan realita adalah PIKIRAN kita.

  • DUNIA, ini mengajarkan kitabuat punya banyak Ekspektasi. Tapi caranya adalah MIKIR tanpa melibatkan Tuhan dalam Tindakan
  • KEKRISTENAN, ini mengharuskan untuk punya banyak HARAPAN. Tapi menggantungkan PENGHARAPAN kita sama Tuhan dan disertai dengan MENGERJAKAN YANG TERBAIK
  • PERBAIKI MINDSET , Tuhan memiliki rencana yang lebih indah ketika ekspektasimu tidak terwujud

BAGAIMANA CARA MEMILIKI EKSPEKTASI YANG BENAR ATAU SELARAS DENGAN KEHENDAK TUHAN ?

  • Jalankan setiap PROSES.
  • SETIAP KITA PUNYA EKSPEKTASI, TAPI REALITA TUHAN YANG MENENTUKAN
  • Dalam perjalanan kehidupan kita, ketika kita terus mengandalkan Tuhan dan melakukan yang terbaik  Ekspektasi yang tidak terwujud bukanlah sebuah kegagalan atau perubahan tujuan namun itu adalah KARYA ALLAH untuk mengerjakan RENCANA-NYA dalam KEHIDUPAN KITA)
  • Disini diperlukan yang namanya – FLEKSIBILITAS – kemampuan untuk meresponi sebuah perubahan … atau bahkan kegagalan – tidak menyerah dan berhenti namun kemampuan untuk tetap berjalan dalam situasi yang tidak mudah  seperti Abraham tadi
  • Fondasi Ekspektasi adalah IMAN (Ibrani 11:1) – Korelasinya adalah IMAN TANPA PERBUATAN HAKIKATNYA ADALAH MATI

Ekspektasi yang kita harapkankan seringkali tak sesuai realita yang terjadi. Ada hal di dunia ini yang mungkin gak harus atau belum waktuNYA kita dapatkan atau miliki.

Berekspektasilah sesuai realita yang ada  

Kalaupun Tuhan beri sesuatu yang melebihi ekspektasi kita yaaa PUji Tuhan kan.   Jika kita mau berekpektasi, dasarkan iman harapan itu didalam Tuhan saja bukan pada realita (keadaan kita, manusia, materi).  Percayalah bahwa Tuhan akan memberi yang terbaik bagi kita pada saat ini …

rekan-rekan youth, Semuanya terjadi karena suatu alasan dan kita tidak perlu terburu-buru dalam perjalanan untuk mengetahui alasannya. Tapi setelah kamu tahu alasannya, semoga kamu akan merasa bersyukur untuk setiap pintu yang tertutup, dan kamu akan merayakan pintumu dengan senyuman lebar di wajahmu

Amin, Tuhan Yesus Memberkati

EYC17092022 – LP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *