“Kacamata kebaikan”

March 23, 2021 0 Comments

Renungan harian Youth, Selasa 23 Maret 2021

Yohanes 9 :1-11

Syalom rekan-rekan youth … semoga rekan-rekan dalam keadaan yang baik semuanya, salam semangat dan sebelum kita melanjutkan aktivitas kita yuk kita mau Bersama merenungkan Firman Tuhan terlebih dahulu.

Rekan-rekan Kita memakai kacamata hitam agar tidak silau saat terpapar sinar matahari. Ada juga Tukang las memakai kacamata khusus yang lebih gelap agar tidak silau saat terus menerus melihat percikan api las. Jadi, butuh kacamata yang tepat dalam menghadapi setiap kondisi. Apalagi teman-teman yang memiliki masalah dengan lensa di mata kita tentunya perlu kacamata supaya dapat melihat atau membaca dengan jelas.

Alkitab berkata dalam Efesus 5:16 “dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.” … kita hidup di hari-hari yang jahat. Namun untuk dunia yang jahat inilah Yesus datang, dan Tuhan Yesus rela untuk mati diatas kayu salib, berkorban bagi orang-orang yang berdosa. Kepada manusia-manusia berdosa, Tuhan mencurahkan kasihNya dengan luar biasa.

Kacamata Kristus bukan kacamata dunia yang memandang manusia dari kejahatan nya saja. Kacamata Kristus adalah kacamata kasih yang memandang kita sebagai jiwa yang tidak berpengharapan, hilang arah, dan sedang berjalan menuju maut. Itu sebabnya Yesus datang menyelamatkan kita .

Dalam perikop Alkitab yang kita baca hari ini, dalam Injil Yohanes pasal 9, Saat para murid bertemu dengan orang buta sejak lahir tersebut, mereka bertanya siapakah yang salah, dosa siapa sampai ia buta. Kacamata yang dipakai oleh murid-murid adalah penghakiman, mencari siapa yang salah karena situasi atau kondisi yang sedang terjadi kepada orang buta ini. Namun Yesus berbeda, melihat orang buta itu, Yesus melihat rencana Allah yang harus digenapi yaitu pemulihan dan kebaikan. Dan benar Tuhan menyatakan kuasaNya dan melalui mujizatNya nama Tuhan dipermuliakan

Menghadapi orang-orang di sekitar kita, kacamata apa yang kita pakai? Seringkali kita sama seperti para murid, memakai kacamata penghakiman, kacamata untung rugi, kacamata prasangka, kacamata kebenaran diri sendiri.  Padahal kita tahu, penilaian kita belum tentu benar .

Bagaimana supaya kacamata kita tidak berisi penghakiman dan hal negatif seperti itu?

Lukas 11:34 berkata, “Matamu adalah pelita tubuhmu. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, tetapi jika matamu jahat, gelaplah tubuhmu.”

Milikilah cara pandang yang benar dengan mengisi pikiran dan hati kita dengan hal yang baik, positif, dan penuh kasih, pakailah kacamata kebenaran.

Inilah kunci memiliki pikiran yang dipenuhi damai sejahtera. Mari kita periksa diri kita masing masing. Apakah pikiran kita selalu saja buruk, gundah, atau tidak tenang, karena cara memandang sesuatu juga selalu nagatif, penuh prasangka dan egois. Karena Pikiran yang baik akan menghasilkan cara pandang yang baik.

Begitu juga kita memandang diri kita sendiri, pakailah kacamata kebenaran supaya kita memandang diri kita sesuai dengan Firman Tuhan. Memandang setiap keputusan dan pilihan dalam kehidupan kita dengan sudut pandang yang benar. Sehingga hal-hal yang lakukan mau selalu diselaraskan dengan Firman.

Ayo rekan-rekan Youth kita mau semakin bertumbuh dalam kebenaran, milikilah Firman Tuhan yang setiap hari kita renungkan untuk mengubah kacamata kita yang salah. Meluruskan hati dan pikiran yang salah dan saya percaya dengan pertolongan Roh Kudus kita akan dimampukan untuk memandang dengan kaca mata yang benar baik tentang diri kita, orang lain dan situasi atau keadaan yang ada disekitar kita.

Komitmen ku hari ini :

Aku mau mengisi pikiranku dengan kebenaran firman Allah agar aku juga bisa memandang sekelilingku  dan hidupku dengan cara yang benar.

Tuhan Yesus Memberkati kita semuanya

NV – TVP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *