Suratan yang Terbuka
Bacaan: Efesus 5:6-14
Nats: Efesus 5:15a, Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,
Syalom saudara-saudara yang terkasih dalam Tuhan , . . . . . . . .
Iklan merupakan ungkapan paling akrab yang ada di lingkungan kita. Bahkan sebagian dari kata-kata atau penggalan dari jinglenya saja kita sudah bisa menebak. Betapa luarbiasanya pengaruh iklan ini. Metode iklan pertama yang dilakukan oleh manusia sangat sederhana. Pemilik barang yang ingin menjual barangnya akan berteriak di gerbang kota menawarkan barangnya pada pengunjung yang masuk ke kota tersebut. Iklan tulis mulai dikenal pada jaman Yunani Kuno, berisi tentang budak-budak yang lari dari majikannya atau memberitahu akan berlangsungnya pertandingan gladiator. Iklan pertama yang dicetak di Inggris ditemukan pada Imperial Intelligencer, Maret 1648. Sampai hari ini iklan menjadi media pemasaran yang sangat efektif.
Sering kita mendengar orang berkata bahwa “ kita adalah suratan yang terbuka “, Artinya segala tindak tanduk kita, baik melalui perkataan dan perbuatan selalu terlihat dengan gamblang dan jelas. Sehingga untuk bertindak yang tidak benar kita harus berpikir dua kali. Dikatakan “ memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang didalam Tuhan.
Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang (ayt 8). Hidup sebagai anak terang berarti tidak lagi ikut mengambil bagian dalam melakukan tindakan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya (ayt 11). Kegelapan tidak bisa mengalahkan terang, tetapi terang bisa mengalahkan kegelapan. Sebagai anak-anak terang kita harus mampu menembus dan mengalahkan kegelapan dunia ini melalui keteladanan hidup kita didalam Kristus.
Kekristenan adalah sesuatu yang bisa dilihat, bukan hanya didalam gedung gereja dengan segala kegiatannya yang menyangkut pelayanan, tetapi harus dilihat oleh dunia baik melalui iman percaya kita kepada Kristus Yesus. Dan secara moral kita hendaknya hidup tidak bercela agar kita bisa mencerminkan kebaikan Allah kepada orang lain yang ada disekitar kita.. Dalam hal ini Rasul Paulus mengajarkan kita untuk menelanjangi perbuatan-perbuatan jahat dan dosa-dosa kita, sehingga kita layak disebut anak-anak terang.
Sebagai surat Kristus, kita menyatakan apa yang menjadi pikiran dan perasaan Kristus yang membawa terang , bukan sesuatu yang provokatif melainkan membawa damai.
Seperti yang Yesus katakan, “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga”.
Maka dari itu saudara-saudara sekalian, kita sebagai suratan yang terbuka, sehingga melalui kitalah seharusnya tercermin karakter-karakter Kristus. Supaya orang lain dapat melihat dan mengingat kita sebagai pengikut Kristus. Sama seperti iklan tadi, terkadang kita masih ingat betapa melekatnya kata-kata atau jingle iklan tersebut dalam memori kita. Seperti itu hendaknya jika orang-orang sekitar sedang mengingat kita, maka yang ada di memori mereka adalah tentang pengikut Kristus yang mencerminkan Tuhannya karena kita adalah suratan yang terbuka.
Tuhan Yesus memberkati.
EW