Elohim Ministry umum Memahat Kristus dalam Diri Kita

Memahat Kristus dalam Diri Kita



Renungan Harian, Selasa 09 September 2025

Bacaan : Efesus 4:17-32

Nats : Efesus 4:20, Tetapi bukan dengan demikian kamu belajar mengenal Kristus

Syalom bapak ibu saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus . . . .

Pada awal kariernya, Dannecker, seorang pemahat dari Prancis, terkenal karena karyanya yang menampilkan Ariadne dan dewi-dewi Yunani lainnya. Suatu kali ia terdorong untuk mencurahkan segenap energi dan waktunya untuk menghasilkan sebuah adikarya. Jadi, ia bertekad untuk mengukir sosok Kristus. Dua kali usahanya gagal sebelum akhirnya berhasil menatah patung Kristus secara prima. Karyanya begitu elok dan agung, sehingga setiap orang yang memandangnya tak ayal begitu mengagumi dan mencintainya. Suatu kali ia menerima undangan dari Napoleon. “Datanglah ke Paris,” kata Napoleon. “Tolong ukirkan bagi saya patung Venus untuk ditempatkan di Louvre.” Dannecker menolak. Jawabannya sederhana, namun telak: “Tuan, tangan yang pernah memahat Kristus ini tak akan dapat lagi menatah dewi kafir.”

Pembaruan juga ada dalam benak Paulus ketika ia menulis Efesus pasal 4. Akan tetapi, pembaruan yang ia maksud lebih dari sekadar perubahan secara fisik. Walaupun iman kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat menjadikan kita ciptaan baru, masih ada hal-hal yang perlu dikerjakan oleh Roh Allah. Dibutuhkan waktu dan karya Roh Kudus sebelum kita dapat mencapai “kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya” (Ef. 4:24).

Sosok Kristus yang sejati, Adikarya yang sesungguhnya, juga tengah “dipahat” di dalam diri setiap anak Tuhan. Kita dipanggil untuk menanggalkan manusia lama yang duniawi dan mengenakan manusia baru yang rohani. Kalau dahulu kita “diukir” menurut pola pikir duniawi yang cenderung egois dan merusak, sekarang kita tengah “ditatah” untuk menjadi manusia baru, serupa dengan karakter Kristus. Proses pembentukan ini berlangsung melalui ketaatan kepada pimpinan Tuhan.

Roh Kudus hadir membuat perubahan-perubahan yang dibutuhkan dalam diri kita sehingga kita dimampukan untuk mencerminkan Yesus lewat perkataan dan perbuatan kita. Dia menolong kita mengganti dusta dengan perkataan yang “benar” (ay.25). Dia membimbing kita menjauhi dosa yang timbul dari kemarahan (ay.26). Dia juga mengarahkan kita mengucapkan “perkataan yang baik untuk membangun” orang lain (ay.29). Perbuatan-perbuatan yang dikendalikan oleh Roh Kudus tersebut merupakan bagian dari pembaruan batin yang terwujud dalam bentuk kebaikan hati, belas kasihan, dan pengampunan (ay.32). Roh Allah bekerja di dalam diri kita untuk memampukan kita meneladani Yesus sendiri dan mencerminkan hati Bapa kita di surga (ay.24; 5:1). —DAVE BRANON

Proses itu belum selesai. Dunia akan berusaha merusaknya dan “mencukil” kita kembali menurut polanya. Kita harus menolak upaya dunia dengan menyadari bahwa sebuah Adikarya tengah dikerjakan di dalam dan melalui kehidupan kita.

REFLEKSI DIRI : Karakter dan kebiasaan lama apa yang masih Anda simpan dalam hati dan pikiran Anda hingga saat ini? Mengapa kita perlu membuang segala pikiran dan hal-hal negatif dari dalam kehidupan kita?

Hikmat hari ini:  Mulailah untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan yang dapat membangun iman dan karakter Anda menjadi seperti Kristus, serta isilah pikiran Anda dengan hal-hal yang positif. Setia dan bertekunlah melakukannya, maka lama kelamaan kebiasaan-kebiasaan buruk dan hal-hal negatif itu akan hilang.

POKOK DOA: Bapa di sorga, hari ini aku berkomitmen untuk meninggalkan dan membuang perilaku dan kebiasaan-kebiasaan negatif yang pernah aku lakukan. Pimpin aku Tuhan, untuk melatih diri melakukan hal-hal baru yang baik dalam hidupku. Roh Kudus mampukanlah aku selalu, dalam nama Tuhan Yesus. Amin.

KESERUPAAN DENGAN KRISTUS DAN KEDUNIAWIAN BERGERAK KE ARAH YANG BERLAWANAN

TC


Dapatkan Link renungan Harian dari elohim.id setiap hari dengan bergabung kedalam Grup Renungan Harian kami
Silahkan ketik Nama (spasi) Daerah asal (Spasi) No Hp yang anda daftarkan
Kirim ke 0895-1740-1800

Tuhan Memberkati dan tetap bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *