“Menanti Pertolongan Tuhan”

Renungan Harian, Rabu 16 Oktober 2024
Bacaan: Mazmur 40:1-3
Setiap kita pernah menghadapi masa-masa sulit, di mana kita berdoa dan menantikan jawaban Tuhan. Terkadang, Tuhan tidak menjawab sesuai dengan waktu yang kita inginkan, namun Mazmur 40:1-3 mengajarkan kita untuk tetap setia dalam menanti pertolonhan Tuhan. Daud dalam Mazmur ini menggambarkan pengalamannya dalam menantikan pertolongan Tuhan, dan bagaimana Tuhan akhirnya menjawab seruannya.
Diperlukan Kesabaran dalam Menanti Tuhan (ayat 1)
“Aku sangat menanti-nantikan Tuhan; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakanku minta tolong.”
Daud menunjukkan bahwa penantian itu membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Penantian ini bukanlah pasif, tetapi sebuah bentuk kepercayaan yang aktif. Dalam masa-masa sulit, kita sering tergoda untuk mencari solusi sendiri atau menyerah. Namun, Daud mencontohkan pentingnya berpegang teguh pada Tuhan dan percaya bahwa Dia akan mendengarkan kita pada waktu-Nya. Bagaimana kita menanti Tuhan dalam hidup kita? Apakah kita berdoa dan percaya dengan penuh kesabaran atau cepat merasa putus asa? Kita diingatkan untuk terus berdoa dan berserah.Yesaya 40:31“Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru.”
Percaya akan Kesetia Tuhan yang Menyelamatkan (ayat 2)
“Ia mengeluarkan aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa; Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu, menetapkan langkahku.”
Daud menggambarkan bagaimana Tuhan mengangkatnya dari kondisi yang sangat buruk. Lobang kebinasaan dan lumpur rawa adalah gambaran keadaan tanpa harapan. Tuhan tidak hanya mendengar, tetapi juga bertindak untuk menyelamatkan. Dia membawa stabilitas, kejelasan, dan arah baru bagi kita. Ketika kita berada dalam “lumpur” masalah atau dosa, kita tidak sendirian. Tuhan selalu punya rencana untuk menyelamatkan kita dan menempatkan kita di tempat yang kokoh. Bagaimana kita merespons ketika Tuhan memberikan pertolongan-Nya? Roma 8:28“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan.”
Selalu Menaikkan Pujian dan Bersyukur (ayat 3)
“Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita. Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada Tuhan.”
Setelah diselamatkan, respons alami Daud adalah memuji Tuhan dengan “nyanyian baru.” Pengalaman penyelamatan dari Tuhan memperbarui hatinya dan memunculkan pujian. Pujian yang Daud nyanyikan juga menjadi kesaksian bagi orang lain. Mereka melihat karya Tuhan dalam hidupnya dan terdorong untuk percaya kepada Tuhan. Setiap pertolongan Tuhan dalam hidup kita adalah alasan untuk memuji-Nya. Tidak hanya itu, pujian kita bisa menjadi kesaksian bagi orang lain. Bagaimana kesaksian hidup kita mempengaruhi orang di sekitar kita?
Mazmur 40:1-3 mengajarkan kita bahwa Tuhan mendengar doa orang percaya dan akan menjawab pada waktu-Nya yang tepat. Dalam masa penantian, kita harus bersabar dan tetap percaya. Ketika Tuhan menyelamatkan kita, respons kita adalah memuliakan Dia dan membagikan kesaksian tentang kebaikan-Nya.
Mari kita belajar untuk menanti Tuhan dengan sabar, dan ketika Dia menjawab, kita merespons dengan pujian yang memuliakan nama-Nya dan menjadi berkat bagi orang lain.
Mari kita tetap setia dalam doa dan menantikan Tuhan, serta menjadi saksi hidup bagi orang lain melalui pengalaman kita dengan Tuhan.
Tuhan Yesus Memberkati.
CM
Bacaan Alkitab hari ini : Kitab Mazmur pasal 19-20