MENGUJI DIRI SENDIRI

Renungan Harian Youth, Selasa 22 Juli 2025
Ayat Pokok: Galatia 6:4 “Baiklah masing-masing menguji pekerjaannya sendiri. Maka ia boleh bermegah mengenai dirinya sendiri saja dan bukan mengenai orang lain.”
Shalom, Rekan-rekan Youth yang dikasihi Tuhan!
Olah raga yang paling populer dan diminati rakyat Amerika ialah American Football. Ribuan orang selalu memadati stadion untuk menontonnya. Apalagi jika yang bertanding adalah tim-tim favorit. Setiap kali selesai bertanding, baik menang maupun kalah, mereka memiliki kebiasaan yang selalu dilakukan: menonton ulang rekaman pertandingan mereka. Menariknya, yang mereka evaluasi bukanlah lawan, bukan juga teman satu tim mereka, tetapi diri mereka sendiri. Mereka melihat ulang setiap langkah, gerakan, strategi, dan keputusan yang mereka ambil di lapangan. Tujuannya sederhana tetapi penting: menemukan bagian-bagian yang bisa diperbaiki agar mereka menjadi lebih baik lagi. Mereka bertanya dalam hati, “Apakah saya sudah memberikan yang terbaik untuk tim saya?”
Firman Tuhan melalui Rasul Paulus dalam Galatia 6:4 mengajak kita melakukan hal yang sama, tetapi bukan di lapangan sepak bola—melainkan dalam kehidupan sehari-hari kita. Paulus berkata agar kita menguji pekerjaan kita sendiri. Artinya, sebelum kita mengomentari orang lain, sebelum kita menyalahkan keadaan, sebelum kita iri terhadap keberhasilan orang lain.
Mari terlebih dahulu kita menilai dengan jujur: Apakah saya sudah berusaha maksimal dengan talenta dan kesempatan yang Tuhan berikan? Apakah saya sudah berperan dengan baik di keluarga, sekolah, pelayanan, dan lingkungan?
Mengapa ini penting?
Karena ketika kita terlalu sibuk menilai orang lain, ada kecenderungan untuk membesarkan diri sendiri sekaligus mengecilkan orang lain. Kita merasa lebih hebat jika orang lain gagal. Kita mencari kambing hitam ketika rencana kita tidak berjalan. Akhirnya kita lupa bahwa pertumbuhan sejati dimulai dari kejujuran terhadap diri sendiri. Opss…jangan salah sangka dahulu. Ini bukan berarti Saudara dan saya tidak boleh membandingkan diri dengan orang lain untuk memacu semangat hidup, kerja, dan pelayanan. Membandingkan diri sendiri dengan orang lain boleh saja. Tidak masalah. Tetapi, sering kali pembanding terbaik adalah diri kita sendiri. Kita perlu bertanya pada diri sendiri: “Apakah ini merupakan hasil terbaik saya ataukah sebenarnya saya masih bisa lebih baik dari ini?”; “Apakah saya sudah maksimal dalam memanfaatkan talenta yang Tuhan berikan dalam diri saya untuk kehidupan pribadi, keluarga, gereja, dan masyarakat?”; “Apakah saya sudah berusaha maksimal untuk menjadi saluran berkat Tuhan dalam hidup ini”; “Apakah saya sudah maksimal dalam berbuat yang terbaik bagi pelayanan,pekerjaan dan sebagainya.
Ketika kita melatih diri untuk menguji diri sendiri, ada tiga hal yang akan bertumbuh dalam hidup kita:
✅ Kematangan Emosi
Orang yang rutin mengevaluasi dirinya akan belajar memahami kelemahan dan kelebihannya dengan lebih jernih. Kita tidak mudah hanyut dalam euforia ketika berhasil, karena kita sadar bahwa keberhasilan itu terjadi karena anugerah Tuhan dan juga karena proses panjang yang perlu disyukuri, bukan disombongkan. Begitu pula ketika kita mengalami kegagalan, kita tidak langsung putus asa atau menyalahkan keadaan, tetapi melihat kegagalan sebagai bagian dari proses belajar. Kita mulai mengenali perasaan-perasaan negatif seperti iri hati, amarah, atau kecewa, lalu mengelolanya dengan doa dan firman Tuhan. Kematangan emosi membuat kita lebih stabil, lebih tenang, dan bijaksana dalam mengambil keputusan.
✅ Kematangan Sosial
Ketika kita mau menguji diri sendiri, kita berhenti mencari kambing hitam atau menyalahkan orang lain atas kekurangan atau kegagalan yang terjadi. Kita mulai belajar berperan aktif, mengambil tanggung jawab, dan menghargai kontribusi orang lain dalam tim, keluarga, atau pelayanan. Kita tidak lagi fokus pada kelemahan orang lain, tetapi pada apa yang bisa kita lakukan untuk membuat keadaan lebih baik. Dari sinilah tercipta suasana saling menghormati, saling mendukung, dan bersinergi. Kehadiran kita pun membawa damai dan berkat bagi lingkungan sekitar, karena orang akan melihat kita sebagai pribadi yang dewasa, rendah hati, dan bisa diajak bekerja sama.
✅ Kematangan Rohani
Ujian diri yang dilakukan di hadapan Tuhan akan membawa kita pada pertumbuhan rohani yang nyata. Kita sadar bahwa hidup ini adalah anugerah, sehingga kita terdorong untuk hidup taat kepada Tuhan dan terus memupuk iman melalui doa, membaca firman, dan ibadah. Kematangan rohani juga membuat kita peka terhadap kebutuhan orang lain—tidak hanya fokus pada kesalehan pribadi, tetapi juga memiliki hati yang peduli. Kita ingin hadir sebagai garam dan terang, memberi dampak positif, serta memberkati orang lain. Kematangan rohani membentuk kita menjadi pribadi yang utuh: memiliki relasi yang intim dengan Tuhan sekaligus menunjukkan kasih-Nya dalam tindakan nyata kepada sesama.
Ayo mulai hari ini!
Cobalah duduk sejenak, evaluasi hidupmu dengan jujur di hadapan Tuhan: Apakah peranku di keluarga sudah maksimal? Apakah aku sudah menjadi berkat di sekolah, kampus, atau tempat kerja? Apakah aku sudah sungguh-sungguh melayani Tuhan di gereja dengan sepenuh hati?
Jangan takut memulai. Mungkin awalnya terasa berat karena harus jujur, tetapi ketika kita terbiasa, itu akan menjadi kebiasaan yang membawa pertumbuhan. Ingat, dirimu sendiri adalah pembanding terbaik untuk terus bertumbuh di mata Tuhan dan sesama.
Pokok Doa:
Tuhan Yesus, ajarlah aku untuk jujur menilai diri sendiri, supaya aku tidak sibuk menilai orang lain. Tolong aku untuk terus memperbaiki diri dan menjadi berkat bagi orang-orang di sekitarku. Amin.
Hikmat Hari Ini:
Orang bijak bukanlah yang sibuk mencari kesalahan orang lain, tetapi yang berani mengevaluasi dirinya sendiri dan terus bertumbuh di dalam Tuhan.
Mari berani menguji diri sendiri, supaya hidup kita semakin hari semakin memuliakan Tuhan!
Tuhan Yesus memberkati! ✨😇💛
AH – DOT
Dapatkan Link renungan Harian dari elohim.id setiap hari dengan bergabung kedalam Grup Renungan Harian kami
Silahkan ketik Nama (spasi) Daerah asal (Spasi) No Hp yang anda daftarkan
Kirim ke 0895-1740-1800
Tuhan Memberkati dan tetap bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan