SAHABAT-SAHABAT ALLAH

September 13, 2023 0 Comments

Renungan Harian Youth, Rabu 13 September 2023

Yohanes 15:14, Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.

Persahabatan bagai kepompong. Potongan lirik lagu ini pernah populer di kalangan remaja pada tahun 2008-2010. Para netizen mengatakan lagu ini mempunyai makna yang dalam tentang persahabatan. Disampaikan melalui lagu tersebut bahwa persahabatan dapat mengubah hal yang sulit menjadi indah. Namun, tidak dapat dipungkiri persahabatan juga menghadirkan perbedaan yang dapat membuat persahabatan renggang antara satu sama lain.

Saya rasa sebagian dari kita mempunyai sahabat karib bagaikan saudara. Kita acap kali merindukan seorang sahabat yang dapat selalu hadir dan mendukung kita dalam suka maupun duka. Memiliki sahabat memang hal yang menyenangkan. Namun, terkadang kita tidak siap menghadapi perbedaan ataupun menerima masukan/nasihat dari sahabat kita. Biasanya kita ingin tetap didukung oleh sahabat sekalipun kita telah melakukan yang salah.  

YESUS MENYEBUT KITA SEMUA SAHABAT ALLAH

Yesus menggantikan sebutannya kepada murid-Nya dari sebutan “hamba” menjadi “sahabat”. Yesus menggantikan sebutan “hamba” menjadi “sahabat” kepada para murid-Nya karena Ia ingin menunjukkan bahwa hubungan antara diri-Nya dan para pengikut-Nya bukan hanya hubungan antara guru dan murid, melainkan hubungan yang lebih erat dan penuh kasih. Dalam hubungan yang erat ini, para murid-Nya tidak hanya menerima ajaran dari Yesus, tetapi juga berbagi kehidupan-Nya dengan mereka.

Dengan menggunakan sebutan “sahabat”, Yesus menunjukkan bahwa hubungan-Nya dengan para murid-Nya didasarkan pada kasih, kepercayaan, dan pengetahuan yang mendalam tentang kehendak Allah. Hubungan yang seperti ini memungkinkan para murid-Nya untuk terus belajar dan tumbuh dalam iman mereka, sambil saling mendukung dan memperkuat satu sama lain di dalam persekutuan mereka dengan Yesus dan dengan sesama Kristen.

Persahabat dengan Yesus akan menghasilkan iman dan tindakan yang positif dan membangun.

Dalam perikop bacaan hari ini, kita dapat melihat bahwa Tuhan Yesus memanggil kita sebagai sahabat-Nya. Ini adalah panggilan spesial bagi kita! Menariknya, bukan kita yang terlebih dahulu menjadikan Yesus sebagai sahabat kita, melainkan Yesus sendiri yang berinisiatif terlebih dulu memilih kita untuk menjadi sahabat-Nya (ay. 16). Namun, sebagai seorang sahabat Allah, ada perintah yang perlu kita lakukan, yaitu perintah untuk saling mengasihi. Kita melakukan perintah ini karena Allah telah terlebih dahulu mengasihi setiap kita yang adalah orang berdosa. Kasih Allah tak terukur dalamnya. Ini dibuktikan dengan pengorbanan melalui diri Yesus Kristus di atas kayu salib untuk menebus dosa dan menyelamatkan kita dari jurang dosa.

Yesus telah memberikan nyawa-Nya bagi setiap kita yang Dia sebut sebagai sahabat-Nya.

Tuhan sendiri melalui Kristus telah membuka diri untuk menjadikan kita sahabat-sahabatNya. Dengan segala keistimewaan yang bisa kita dapatkan dari seorang sahabat di dunia, kita bisa mendapatkan jauh lebih dari itu lewat sosok Allah yang tak terukur dan tak terbatas kasih setiaNya. Yesus sendiri sudah mengatakan hal itu.

Kita mendapat kehormatan sebagai sahabatNya apabila kita menuruti dan melakukan perintahNya.

Apa yang diperintahkan Yesus sebenarnya tidaklah banyak, dan itu bisa kita baca dalam ayat sebelumnya. “Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.” (ay 12). Jika kita melakukan apa yang Dia perintahkan kepada kita, maka kita memperoleh kehormatan yang teramat sangat istimewa yaitu menjadi sahabat Yesus. Jika membangun persahabatan dengan sesama manusia saja sudah begitu luar biasa, apalagi jika persahabatan itu terjalin antara kita dengan Yesus, Tuhan yang tidak terbatas kuasaNya melebihi segala sesuatu di jagad raya ini. Lihat apa kata Yesus berikut: “Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.” (ay 15). Lihatlah betapa besar nilai persahabatan bagi Yesus. Dia siap untuk memberitahukan segala rahasia Kerajaan Allah, menyampaikan isi hati Tuhan kepada kita yang telah Dia anggap sebagai sahabatNya.

Sebagai sahabat Allah, hendaklah kita melakukan perintah-Nya. Kita melakukan perintah Allah bukan karena posisi kita sebagai budak, melainkan karena sudah mengenal dan mengetahui apa yang Allah ingin kita kerjakan. Secara gamblang, Allah sudah menyatakan perintah-Nya melalui firman Tuhan yang kita baca maupun dengar. Yang patut kita waspadai adalah memilih-milih perintah Allah yang sesuai dengan keinginan kita. Inilah yang bisa merenggangkan hubungan kita dengan Tuhan.

jadilah sahabat Allah yang setia.

Lakukan perintah yang sudah Allah berikan bagi setiap kita, yaitu saling mengasihi. Biarlah perbuatan kasih nyata dalam keseharian kita dan dapat terus memuliakan Tuhan di antara orang-orang yang ada di sekitar kita.

Amin, Tuhan Yesus Memberkati

RM – NDK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *