Tetaplah Tekun dan Setia

October 8, 2025 0 Comments

Renungan Harian Rabu, 08 Oktober 2025

Ayat Pokok: Yesaya 25:1 (TB)  “Ya TUHAN, Engkaulah Allahku; aku mau meninggikan Engkau, mau menyanyikan syukur bagi nama-Mu; sebab dengan kesetiaan yang teguh Engkau telah melaksanakan rancangan-Mu yang ajaib yang telah ada sejak dahulu.”

Syalom… Selamat Pagi bapak, ibu dan saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus.

Hidup dalam realitas ternyata penuh tantangan yang kadang tidak terhindarkan, seperti penyakit, kehancuran, kekecewaan, dan sakit hati, itu adalah bagian dari perjalanan manusia. Namun, dalam setiap kesulitan, ada pilihan yang dapat dibuat, apakah menyerah pada kepedihan atau berusaha menemukan sisi baik dari p:engalaman tersebut. Mencari mak sskna dan pelajaran di balik setiap masalah mungkin tidak mudah, tetapi dengan ketekunan, orang sering kali menemukan harapan dan kekuatan tidak terduga.

Kesulitan hidup merupakan sesuatu yang universal, tetapi cara menghadapinya [baik dengan ketabahan, pengharapan, atau cinta] akan menentukan bagaimana kita melewati setiap rintangan. Respons yang benar terhadap masalah dan kesulitan hidup akan membawa seseorang kepada kemenangan. Alkitab mencatat bahwa dalam kasih karunia Tuhan kita berdiri dan berpegang dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. Oleh sebab itu Paulus berkata ; “Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami [2 Korintus 4:17].

Inilah yang menjadi kemegahan Paulus, sehingga ketika dia ada dalam penderitaan di pelayanan memberitakan Injil walaupun mengalami penderitaan dia tetap bersukacita dan bersyukur. Bahkan dia tetap setia melayani sampai akhir hidupnya.

Bapak, ibu dan saudara yang terkasih. Di tengah semua penderitaan dan ketidakpastian hidup, Tuhan akan selalu hadir dengan kasih karunia dan rahmat-Nya yang membawa pemulihan dan kedamaian bagi semua yang percaya.

Ada sebuah kisah yang menceritakan tentang seorang yang bernama Joni (bukan nama sebenarnya) yang menggambarkan bagaimana beratnya perjuangan melawan sakit. Gangguan pada mata kiri yang membuat penglihatannya buram hanyalah salah satu dari sekian banyak tantangan yang harus dihadapi. Lebih dari itu, Joni juga mengalami gangguan pada ginjal, jantung, dan liver [organ-organ vital yang menentukan kelangsungan hidupnya], namun, semua beban ini tak membuat semangatnya padam.

Joni menyadari bahwa kondisinya jauh dari normal, namun dia tidak membiarkan hal tersebut menghancurkan semangat hidupnya. Alih-alih terperosok dalam keputusasaan, dia memilih untuk berserah diri kepada Tuhan. Dia yakin bahwa dalam setiap cobaan, selalu ada tangan Tuhan yang bekerja, meski dalam wujud yang mungkin belum sepenuhnya dimengerti.

Kepasrahan Joni bukan berarti dia berhenti berjuang. Secara disiplin, dia tetap minum obat dan menjalani perawatan medis yang dibutuhkan. Baginya, mukjizat Tuhan dapat hadir dalam berbagai bentuk, termasuk dalam proses penyembuhan yang mungkin tidak selalu instan. Kesetiaan Joni pada proses ini, disertai dengan keyakinan bahwa Tuhan menyediakan yang terbaik pada waktu-Nya, menjadi sumber kekuatan bagi dirinya.

Bapak, ibu dan saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus. Teks Pokok kita merupakan doa ucapan syukur dari Yesaya atas kemenangan yang Tuhan Anugerahkan bagi bangsa Israel. Ada pujian dan nyanyian syukur yang dinaikkan kepada Tuhan karena dengan Kesetiaan-NYA yang teguh, DIA telah melaksanakan rancangan-NYA yang ajaib yang telah ada sejak dahulu kala.

Hari ini kita belajar untuk tetap setia dan tekun dalam perjalanan pengiringan kita kepada Tuhan. Baik dalam keadaan baik ataupun dalam pergumulan dan penderitaan, dalam situasi yang ideal ataupun tidak, iman dan kesetiaan kita diuji. Ketika dalam kondisi seperti apapun kita tetap setia maka Tuhan berkata kepada kita; “Sabaslah, hai hamba yang baik dan setiawan, atas yang sedikitpun engkau setia, Aku akan menetapkan engkau atas hal ihwal yang banyak. Masuklah engkau ke dalam kesukaan tuanmu.” [Matius 25:21].

Dalam setiap musim kehidupan—baik dalam sukacita maupun penderitaan—Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Seperti Yesaya yang meninggikan nama Tuhan karena kesetiaan-Nya yang teguh, demikian pula kita diajak untuk tetap tekun dan setia di tengah segala situasi. Kesetiaan bukan berarti kita tidak akan menghadapi badai, tetapi itu berarti kita memilih untuk tetap berpegang pada janji Tuhan walau angin kencang menerpa. Seperti kisah Joni yang tetap berserah dan berjuang dalam sakitnya, iman yang bertahan akan melahirkan kekuatan dan damai yang melampaui pengertian. Saat kita setia, Tuhan sedang menggenapi rencana-Nya yang ajaib dalam hidup kita—rencana yang telah Ia tetapkan sejak semula untuk membawa kita kepada kemenangan dan kemuliaan bersama-Nya.

💡 Hikmat Hari Ini

 Amin.

Tuhan memberkati.

DS

Dapatkan Link renungan Harian dari elohim.id setiap hari dengan bergabung kedalam Grup Renungan Harian kami
Silahkan ketik Nama (spasi) Daerah asal (Spasi) No Hp yang anda daftarkan
Kirim ke 0895-1740-1800

Tuhan Memberkati dan tetap bertumbuh dalam kebenaran Firman Tuhan

One thought on “Tetaplah Tekun dan Setia”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *