The Goodness of God – Tetap Tenang di Tengah Badai Yang Menerjang

July 25, 2025 0 Comments

Renungan harian Jumat, 24 Juli 2025

Syalom, Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus,

Kehidupan orang percaya tidak steril dari tekanan. Tekanan bisa datang dari mana saja: pekerjaan yang menumpuk, masalah keluarga yang tak kunjung selesai, keuangan yang pas-pasan, kesehatan yang melemah, atau pergumulan panjang yang melelahkan. Semua itu bisa menimbulkan keputusasaan jika tidak dikelola dengan benar.

Mengapa banyak orang akhirnya menyerah? Karena beban yang terlalu berat dipikul sendiri. Karena merasa ditinggalkan, merasa tidak ada yang peduli, bahkan mengira Tuhan jauh dan diam. Dalam kondisi pikiran kalut, iblis suka berbisik, “Lihat, Tuhan tidak peduli padamu.”

Tetapi kabar baiknya: kita BISA tetap tenang di tengah badai!
Kuncinya adalah memperbarui cara pandang atau paradigma kita. Roma 12:2 mengingatkan:

“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah, dan yang sempurna.”

Kalau kita memandang masalah dengan paradigma dunia, kita akan gampang putus asa. Namun bila kita memandangnya melalui paradigma Allah yang tertulis dalam Firman, kita akan tetap tenang, karena kita tahu Allah yang kita sembah tetap baik.

Bahaya Memakai Paradigma Dunia

Paradigma Dunia ini seperti Nilai-nilai palsu mudah mempengaruhi pikiran kita. Seorang pekerja yang tadinya bersyukur dengan gajinya, berubah menjadi penuh keluhan hanya karena komentar orang lain yang mengatakan kalau seharunya dia dibayar lebih banyak. Seorang ibu rumah tangga yang tadinya puas dengan rumah kecilnya, mulai merasa kekurangan setelah mendengar komentar negatif temannya yang “Kamu tidak merasa sempit dengan rumah seukuran ini dan anakmu yang terus bertumbuh”. Seorang nenek yang tadinya bersyukur anak-anaknya datang dua minggu sekali, berubah kecewa hanya karena ucapan temannya: “Harusnya mereka lebih sering datang.”

Hati-hati! Jangan biarkan suara dunia merusak rasa syukur dan kepercayaan kita kepada Tuhan. Ingatlah, kebaikan Allah tidak diukur dari komentar orang, tetapi dari janji-Nya.

Tiga Kebenaran tentang Kebaikan Allah

1️. Allah Bukanlah Sumber Masalah

Banyak orang berkata, “Mengapa Tuhan memberi aku masalah ini?”
Padahal Mazmur 136 berkata, “Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.”
Masalah sering muncul karena dosa, pilihan hidup yang salah, atau kerusakan dunia. Tuhan bukan perencana kejahatan; Dia adalah sumber hidup, pemulihan, dan damai sejahtera.

2️. Allah Tidak Pernah Meninggalkan Kita

Yesaya 41:10 berkata: “Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau; janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.”

Perhatikan lima pekerjaan Allah:
✅ Menyertai – Dia selalu hadir.
✅ Meneguhkan – Dia menguatkan batin dan pikiran.
✅ Menolong – Dia memberi pertolongan tepat waktu.
✅ Memegang – Dia menopang supaya kita tidak jatuh.
✅ Membawa kemenangan – Dia memastikan akhir yang baik.

Roma 8:28 menegaskan: “Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan…”

.. kita tahu sekarang … – mengalami secara pribadi penyertaan Allah. Dalam keberhasilan maupun kegagalan, kesehatan maupun sakit, Allah tetap bekerja.  Bahkan ketika hidup tampak kacau, Allah sedang bekerja di balik layar.


Iman kita tidak diukur dari perasaan. Kadang kita tidak “merasakan” Allah, tetapi janji-Nya tetap: Dia hadir, Dia bekerja, Dia tidak pernah meninggalkan kita. Di masa-masa sulit, jangan andalkan perasaan kita tetapi, Peganglah janji Firman-Nya yang pasti. Ia adalah Imanuel: Allah beserta kita

3️. Allah Memberikan Kita Kekuatan

Kitasering berharap: “Tuhan, tolong angkat masalah ini sekarang juga. Namun, cara kerja Tuhan sering kali berbeda dengan harapan kita. Dia mengizinkan kita melewati proses itu BUKAN untuk MENGHANCURKAN, tetapi untuk MEMURNIKAN iman kita

Filipi 4:13 berkata: “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”

Paulus menulis ini bukan dari istana, tetapi dari penjara. Tuhan mungkin tidak langsung mengangkat masalahmu, tetapi Dia memberimu kekuatan untuk menanggungnya. Inilah kebaikan-Nya:
✅ Kekuatan untuk menghadapi badai.
✅ Penghiburan Roh Kudus di tengah duka.
✅ Iman yang semakin matang setelah ujian.

Saudara terkasih, Kebaikan Tuhan tidak selalu berarti hidup tanpa masalah. Kebaikan Tuhan adalah penyertaan-Nya yang setia, kekuatan-Nya yang menopang, dan kasih-Nya yang tidak pernah berubah, bahkan di tengah badai yang menerjang.

“Iman yang besar memindahkan gunung, tetapi iman yang benar adalah tetap percaya walaupun gunung tidak berpindah.” – Bigman Sirait

Tetaplah tenang. Pegang Firman-Nya. Perbarui pikiranmu. Lihatlah badai sebagai proses pemurnian imanmu. The Goodness of God akan nyata dalam hidupmu! ✨🙏

Tuhan Yesus memberkati! ✝️💛

Budi Wahono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *