Mengampuni 70 x 7 x

April 12, 2024 0 Comments

Renungan Harian Jumat, 12 April 2024

Mengapa orang Kristen harus M.A.U mengampuni? Saat kita memilih untuk mengampuni, kita melepaskan diri kita dari ikatan tabiat dosa, serta memberi ruang bagi sukacita dan damai sejahtera menguasai hati dan pikiran kita. Pengampunan yang kita lepaskan juga membangun kualitas hidup kita semakin serupa dengan Kristus. Bagaimana cara mengampuni yang diajarkan Alkitab? Tanpa Syarat adalah Pengampunan yang Yesus kerjakan bagi kita. Kita harus bisa mengampuni kesalahan orang lain terlepas dari apakah sang pelaku kesalahan itu meminta maaf, menyadarai kesalahannya atau mau bertanggung jawab. Dengan kata lain, Pengampunan yang kita kerjakan tidak bergantung pada tindakan / respon orang lain

Ketika Tuhan Yesus mengatakan “70 x 7” kali, itulah yang disebut sebagai “numerical parallelism”.
Artinya adalah bahwa ketika orang berbuat salah lagi kepada kita, maka kita pun mau mengampuni mereka. Artinya, sampai kapanpun, mereka melakukan kesalahan, kita tetap mengampuni mereka. Alasannya adalah karena kita telah menerima pengampunan dari Kristus.

Keterbatasan PENGAMPUNAN yang dilakukan Manusia

Kalau manusia mengampuni, itu seringkali hanya:

  • Menahan (Bhs Jawa: ngempet)Ini seperti orang menahan atau menunda hasrat untuk marah atau gejolak emosi yang ada di dalam hatinya.
  • Menunda Mengampuni dengan mulutnya tetapi sebetulnya di dalam hatinya ia hanya menunda sampai lain kali atau mencari kesempatan yang baik untuk membalas terang-terangan atau dengan sembunyi. Memang sulit bagi manusia untuk benar-benar mengampuni.
  • Tidak tuntas, bersisa. Jikalau mengampuni, seringkali masih meninggalkan sisa, misalnya masih menyisakan perasaan tidak senang hati, benci, dendam, sentimen, cacat hubungan, dan sebagainya.Sebab itu tidaklah heran kalau di dalam segala kebudayaan manusia (baik manusia modern atau manusia purba) selalu ada benci, sentimen, balas dendam, pembunuhan dan peperangan, oleh sebab tidak dapat mengampuni, hanya dapat menahan diri dan itu pun ada batasnya.

Petrus bertanya berapa kali ia harus mengampuni saudaranya yang bersalah kepadanya. Petrus memperkirakan satu angka yang ideal menurut dirinya sendiri yaitu 7 (tujuh). Ini dapat dikatakan angka ideal bagi manusia, angka yang sempurna Matius 18:22 Yesus berkata kepadanya: “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.

Mengapa Tuhan mengajarkan demikian?Inilah pengampunan yang Allah sendiri kerjakan bagi kita :

1. TANPA BATAS.

Sebagai Anak Manusia, Tuhan Yesus sendiri sudah melakukannya. Ia sudah mengampuni semua orang yang bersalah kepadaNya, bahkan ia mengampuni musuh-musuhnya dan semua umat manusia terus menerus, tidak terbatas sampai mati. Anak Manusia pada saat puncak penderitaanNya di atas salib di Golgota, mengampuni semua manusia termasuk musuh-musuhNya dengan sepenuh hati sampai mati, mengampuni tanpa batas.Lukas 23:34 Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaianNya.

Begitu juga kita harus mengampuni seperti Kristus, tanpa batas. 1 Yohanes 3:16 Demikianlah kita mengetahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawaNya untuk kita; jadi kita-pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.

2. TANPA SYARAT.

Mengampuni tanpa syarat, artinya tanpa syarat kita melepaskan segala hak kita atas orang yang bersalah kepada kita, sekalipun ia tidak atau belum mau mengakui kesalahannya.

Dalam perumpamaan ini orang yang berdosa itu digambarkan sebagai orang berhutang, sebab ini sama (orang mengampuni itu berarti membebaskan hutangnya). Raja itu melepaskan orang yang berhutang itu, tanpa syarat.

Matius 18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.

Begitu juga kita harus melepaskan pengaduan atau hak kita atas orang yang bersalah kepada kita, tanpa syarat di hadapan Allah, sehingga tiada pengaduan lagi, sebelum orang itu datang minta maaf/ ampun kepada kita.

3. TUNTAS

Mengampuni dengan tuntas tanpa sisa, habis sama sekali.Yesaya 1:18b Jikalau segala dosamu bagaikan warna kirmizi sekali pun, niscaya ia itu akan menjadi putih seperti salju; jikalau ia itu merah padma sekalipun, niscaya ia itu akan menjadi putih seperti bulu kambing domba.Dari merah kermizi menjadi putih seperti salju. Orang yang mengampuni dengan tuntas, membuang semua reaksi yang ada di dalam hatinya sampai habis sama sekali tanpa sisa.

1. ORANG PERCAYA itu adalah PRIBADI yang Sudah DIPERBARUI

2 Korintus 5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang

Kita bukan lagi hamba-hamba dosa, tetapi orang-orang merdeka di dalam Kristus (Yoh 8:36).

Semua sifat-sifat lama (sifat tersinggung, dendam, iri, tamak, benci dan sebagainya) sudah lenyap. Kita menjadi baru di dalam Kristus, yang Sejatinya mempunyai kesanggupan untuk mengampuni.

2. Hukum TIMBAL BALIK, Mutlak harus MENGAMPUNI.

Matius 6:14-15 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu

Tuhan MENGHARAPKAN kita untuk mau mengampuni, Tuhan mau semua anak-anakNya sanggup melepaskan pengampunan Harus, wajib, mutlak! Jikalau tidak mau mengampuni, maka dia juga tidak berolah pengampunan dari Tuhan

Jadi tidak mau mengampuni, berarti juga tidak akan menerima pengampunan
KONSEKUENSI dari Tidak mau mengampuni itu adalah hal yang MENGERIKAN
Sebab itu setiap orang percaya harus mau mengampuni, wajib, mutlak!

3. Karena KASIH KRISTUS telah DICURAHKAN

Roma 5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Kalau hati kita DIPENUHI kasih Kristus, maka kita akan mau menerima segala sengsara dan salib yang pahit (akibat dosa dan kesalahan orang-orang itu) dengan rela.

Kolose 3:13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.

SABAR dalam melepaskan PENGAMPUNAN

Sebagaimana Allah sabar akan segala dosa-dosa yang kita buat, begitu juga kita wajib sabar dalam menerima segala kesalahan saudara-saudara kita.Sabar = long suffering = tahan, tabah, sabar menderita yang berkepanjangan. Berilah kesempatan untuk berubah. Artinya bisa menerima orang lain yang berbuat salah dengan sabar (sambil menasehati dan mendoakan) sampai orang itu bertobat, berubah menjadi baik.

BERIKAN apa yang telah kamu TERIMA
Jikalau tidak, hal itu akan DIAMBIL KEMBALI Darimu

Pdt. Budi Wahono

Bacaan Alkitab hari ini : Bilangan pasal 2 dan 3

Baca Alkitab Jumat, 12 April 2024

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *