“Buahnya Tidak Matang”

Renungan Harian Anak, Sabtu 26 Oktober 2024
Syalom, adik-adik yang dikasihi Tuhan! Hari ini kita akan belajar sesuatu yang sangat penting tentang buah yang matang. Sebelum kita memulai, kakak punya cerita tentang Antok dan Donny.
Suatu hari, Antok dan Doni sedang bermain di kebun belakang rumah. Antok menemukan sebuah pohon apel dengan buah yang kelihatannya segar. Karena sudah lapar, Antok langsung memetik apel itu dan memakannya. Tapi, setelah satu gigitan, Antok langsung meringis dan berkata, “Aduh, Apelnya masih asam, ternyata belum matang!” Doni tertawa dan berkata, “Lain kali, periksa dulu ya, jangan makan buah yang belum matang. Buah yang belum matang rasanya memang asam dan bisa bikin sakit perut!”
Adik-adik, cerita Antok dan Donny ini mirip dengan apa yang diajarkan Tuhan Yesus dalam Lukas 8:14. Dalam ayat ini, Yesus bercerita tentang benih yang jatuh di semak duri. Benih ini tumbuh, tetapi kemudian terhimpit oleh kekhawatiran, kekayaan, dan kenikmatan hidup. Akibatnya, pohon itu tidak menghasilkan buah yang matang. Ketika kita berbicara tentang buah yang matang, maksudnya adalah hasil dari kehidupan kita sebagai anak-anak Tuhan. Tuhan ingin kita menghasilkan buah yang baik dan matang dalam hidup kita, seperti kasih, kesabaran, kebaikan, dan kesetiaan. Tapi, jika kita tidak fokus pada Tuhan dan malah terhimpit oleh kekhawatiran, kesenangan dunia, dan keinginan akan kekayaan, maka buah kita tidak akan matang.
Mengapa ada Buah yang Tidak Matang dalam Hidup kita? Alkitab menjelaskan ada 2 hal yang pertama adalah Kekhawatiran, Kadang kita terlalu khawatir dengan banyak hal. Kalau kita selalu khawatir, kita tidak akan bisa menghasilkan buah yang baik, karena kita lebih fokus pada masalah kita daripada pada Tuhan. Dan yang kedua adalah Kekayaan dan Kenikmatan Hidup. Ada juga anak-anak yang lebih fokus pada mainan baru, gadget, atau hal-hal menyenangkan daripada mendengarkan Firman Tuhan. Jika kita lebih suka memikirkan hal-hal duniawi daripada belajar Firman Tuhan, kita akan menjadi seperti benih yang terhimpit di semak duri dan tidak bisa berbuah dengan baik.
Adik-adik, Tuhan ingin kita berbuah dengan matang. Tapi bagaimana caranya Menghasilkan Buah yang Matang?
1. Dengar dan Lakukan Firman Tuhan. Sama seperti kita menanam benih dan merawatnya dengan baik supaya pohon itu berbuah, kita juga harus mendengarkan Firman Tuhan dengan sungguh-sungguh dan melakukannya dalam hidup kita. Misalnya, jika Firman Tuhan mengajarkan kita untuk mengasihi teman-teman kita, kita harus melakukannya dengan setia.
2. Tetap Setia melakukan Firman walaupun Ada Tantangan. Meskipun ada masalah atau kesulitan, kita harus tetap setia melakukan Firman Tuhan. Kadang, ada banyak godaan yang bisa membuat kita lupa kepada Tuhan, tapi ingatlah bahwa buah yang baik hanya bisa dihasilkan kalau kita tetap berpegang pada Firman Tuhan.
3. Jangan Terhimpit oleh Hal-Hal Duniawi. Jangan biarkan kekhawatiran, kesenangan dunia, atau keinginan akan kekayaan membuat kita lupa pada Tuhan. Fokuslah pada mengenal Tuhan lebih dalam dan berusaha mengikuti ajaran-Nya setiap hari.
Adik-adik, Tuhan Yesus menginginkan kita berbuah dengan matang, bukan seperti buah yang asam dan belum siap dimakan. Untuk menghasilkan buah yang baik, kita harus mendengarkan Firman Tuhan dan melakukannya dengan setia, meskipun ada tantangan atau godaan di sekitar kita. Jangan biarkan kekhawatiran atau kesenangan dunia mengalihkan perhatian kita dari Tuhan. Jika kita tetap setia, hidup kita akan menghasilkan buah yang manis dan menyenangkan hati Tuhan.
Ayat Hafalan
Lukas 8:14 “Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.”
Komitmenku hari ini
Aku mau berbuah dan menghasilkan buah yang Matang, sehingga hidupku menjadi berkat buat orang lain dan menyenangkan hati Tuhan.
YNP – NJ
PENGUMUMAN
Jangan lupa adik-adik semuanya, untuk mengikuti ibadah Anak Elohim di Gedung Gereja ya besok hari minggu jam 8.00 … Ayo ajak teman-teman kita semuanya ya ..
“SEGERA BERTINDAK” Matius 8:5-13

kita mau belajar dari Kisah Perwira yang datang kepada Yesus untuk kesembuhan hambanya. Penting untuk segera bertindak melakukan sesuatu yang baik, tanpa harus diminta. Melalui kisah perwira yang dengan inisiatif datang kepada Yesus untuk memohon kesembuhan bagi hambanya, anak-anak diajarkan pentingnya memiliki kepedulian terhadap orang lain. Tuhan memuji iman perwira itu, karena ia menunjukkan kasih dan iman yang besar kepada sesama. Tuhan menginginkan juga menginginkan kita bertindak dengan penuh kasih dan iman untuk membantu orang lain tanpa diminta.
Ayo kita bersukacita Bersama memuji Tuhan dan juga yang paling penting kita belajar Firman Tuhan. Sampai jumpa besok …
Tuhan Yesus memberkati