Saling Merendahkan Diri
Reneungan Harian, Sabtu 26 Oktober 2024
Bacaan: Efesus 5:22-33
Nats: Efesus 5:33, “Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya
Syalom saudara-saudara yang ter kasih dalam Tuhan Yesus Kristus ….
Keharmonisan hidup suami istri dalam rumah tangga menjadi suatu hal yang sangat diidamkan oleh semua keluarga. Ada banyak masalah yang bermunculan dalam keluarga sehingga menimbulkan keretakan dan percekcokan. Kita tahu perceraian adalah perkara yang sangat dibenci Tuhan. Banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya perceraian dalam sebuah keluarga, diantaranya: ketidakharmonisan, kehadiran orang ke-3 dikarenakan suami atau isteri yang selingkuh, KDRT dan juga faktor ekonomi. Alkitab mengungkapkan kunci dalam memelihara keharmonisan rumah tangga ini
Rasul Paulus memberikan nasihat bagaimana supaya kehidupan keluarga tetap kokoh dan senantiasa berada dalam pemeliharaan Tuhan. Hal utama yang harus ada dalam kehidupan keluarga atau rumah tangga adalah penundukan diri.
Suami istri yang harmonis sangat ditentukan oleh bagaimana pasangan itu mendasarkan perkawinannya dalam kasih Tuhan. Dalam perkawinan, suami adalah kepala bagi istrinya. Karena itu, istri harus tunduk kepada suaminya, seperti kepada Tuhan (22). Mengapa istri harus tunduk kepada suami? Dalam ayat selanjutnya dikatakan bahwa karena suami adalah kepala istri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat (23). Hal yang setara dengan itu, suami tidak boleh semena-mena terhadap istrinya. Suami harus mengasihi istrinya sebagaimana Kristus mengasihi jemaat (25-27). Suami pun harus mengasihi istrinya sama seperti tubuhnya sendiri. Artinya, tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri (28-29).
Wujud kasih seorang suami terhadap istrinya bukan hanya menyediakan kebutuhan materi saja, tetapi juga menuntun dan membimbing istri dalam kehidupan rohaninya agar taat dalam beribadah kepada Tuhan. Sebagai orang percaya, mari kita membina rumah tangga atas dasar kasih Kristus agar berkat Tuhan berupa kebahagiaan dan keharmonisan yang penuh dengan damai sejahtera. Paulus menyebut hal itu sebagai rahasia yang besar. Ini menunjukkan, kunci kebahagiaan setiap keluarga Kristen ada dalam prinsip yang diuraikan Paulus di atas.
Hal ini tampak sederhana, tetapi untuk menjalankannya tidaklah mudah. Kekuatan dan sukacita Allahlah yang akan meneguhkan setiap keluarga. Berkat di balik rahasia ini juga besar, yaitu keindahan tertinggi dalam hidup adalah keluarga yang berbahagia dalam Tuhan.
Dari nats firman Tuhan yang sudah kita baca hari ini, Tuhan Yesus selalu melimpahkan damai sejahteraNya dan suka citaNya, serta bagi Roh Kudus yang dengan setiaNya menuntun, membimbing, Dan mengingatkan setiap langkah hidup kita. Untuk kita tetap menjadi suami istri yang hidup saling mengasihi dan hidup saling merendahkan diri dan saling menanggung beban bersama-sama karena itu menjadi gambaran Tuhan Yesus Kristus dengan umatNya.
Dalam sebuah ikatan perkawinan, perlu ada kerendahan hati. Sikap mementingkan diri sendiri dan menganggap yang lain tidak penting, menjadi ancaman dalam hubungan suami istri. Kekerasan hati hanya bisa dilembutkan jika kita saling menghormati. Pertengkaran, rasa iri, sifat ego dan hawa nafsu berasal dari dunia. Karena itu, jangan memberi tempat kepada iblis untuk menguasai hati. Mari kita minta hikmat sorgawi yang membawa damai, penurut dan penuh belas kasih, sehingga buah kerendahan hatilah yang ditaburkan untuk menciptakan kedamaian di dalam setiap rumah tangga.
Amien
EW
Bacaan Alkitab hari ini : Kitab Mazmur pasal 42-44